Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Laiskodat bersama pemenang lomba matematika tingkat dunia, Nono (kiri). (instagram.com/viktorbungtilulaiskodat)
Sementara, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan bahwa kebijakan perubahan jam sekolah merupakan salah satu desain untuk membentuk, melatih, serta memberikan pengajaran dan pendampingan siswa. Supaya mempersiapkan diri dengan baik untuk dapat melanjutkan pendidikan ke kampus atau perguruan tinggi unggul.
“Dalam rapat saya bersama dengan seluruh Kepala Sekolah SMA/SMA beberapa waktu lalu, kita dorong agar ada desain baru bagi pendidikan dengan memberikan peningkatan disiplin. Serta pengembangan pola pengajaran serta pembelajaran juga dengan pendampingan siswa agar mempersiapkan diri dengan baik untuk masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya.” kata Viktor.
Berdasarkan informasi dari Kepala Dikbud NTT, sekolah yang sudah menjalankan kebijakan ini adalah SMAN 6 Kupang. Alokasi anggaran 50 persen dari APBD NTT ada di Dinas Dikbud Provinsi NTT harus dioptimalkan untuk serius membangun pendidikan dalam mencetak generasi unggul.
"Kita ingin agar ada sekolah dari Provinsi NTT yang bisa masuk 200 sekolah terbaik secara nasional,” ucap Viktor.
Terkait dengan keamanan siswa yang masuk pagi, Viktor mengatakan nantinya dikoordinasikan dengan pihak kepolisian. Di sisi lain, kata Viktor, ada yang tidak setuju dengan kebijakan ini.
"Namun kita lihat bahwa matahari di NTT itu terbit pukul 05.48 dan menurut filosofi untuk langkah awal seseorang agar mampu mempersiapkan diri dengan baik untuk beraktivitas,” katanya.
Dalam setiap kebijakan atau terobosan, tentunya tidak terlepas dari polemik dan pro kontra. Namun, Viktor menyatakan semuanya dilakukan untuk peningkatan kemajuan pendidikan NTT agar dapat bersaing dalam mencetak generasi unggul.