ilustrasi terumbu karang di laut (pexels.com/Francesco Ungaro)
Sementara, berdasarkan data Pemprov NTB, Pulau Panjang memiliki luas 22.185,14 hektare berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 102 Tahun 2023 Tentang Kawasan Konservasi di Perairan Pulau Panjang Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kawasan ini juga ditunjuk sebagai Kawasan Suaka Alam melalui SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 418/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999.
Untuk menuju lokasi Pulau Panjang, dibutuhkan waktu sekitar 5 jam. Rute yang dilalui sebagai berikut Mataram – Labuhan Lombok, sekitar 2 jam. Labuhan Lombok – Poto Tano sekitar 2 jam menggunakan kapal feri. Poto Tano – Alas sekitar 30 menit. Alas – Pulau Bungin sekitar 15 menit. Pulau Bungin – Pulau Panjang sekitar 15 menit menggunakan perahu.
Bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan bawah laut Pulau Panjang dapat menyewa perlengkapan selam maupun snorkeling yang sudah disediakan oleh BLUD UPTD BPSDKP Wilayah Sumbawa-Sumbawa Barat. Selain penyewaan alat selam dan snorkeling, terdapat juga penyewaan speedboat yang dapat digunakan oleh wisatawan untuk menjelajahi keindahan alam Pulau Panjang.
Salah satu pulau yang memiliki kekayaan terumbu karang yang bagus adalah perairan Pulau Panjang yang hampir seluruh perairannya ditumbuhi terumbu karang dangkal. Sebaran karang hidup di Pulau Panjang umumnya terdapat pada kedalaman 0,5 sampai 7 meter.
Selain kondisi terumbu karang yang baik, di perairan Pulau Panjang juga memiliki ikan-ikan karang yang beragam yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan bawah laut Pulau Panjang. Kondisi perairan yang baik juga menjadi penunjang ketersediaan ikan-ikan karang di perairan Pulau Panjang.
Secara umum, vegetasi di kawasan Pulau Panjang didominasi oleh jenis mangrove, spesies dominan adalah dari genus Rhizophora meliputi Mangrove (Rhizophora apiculata, R.stylosa, R.mucronata), Tanjang Merah (Bruguiera gymnoriza), Api-api (Avicennia marina), Sentigi (Phemphis acidula) dan lain-lain. Sementara vegetasi savana di wilayah ini terdiri dari jenis rumput, tanaman merambat dan semak-semak.
Potensi ekosistem mangrove di Pulau Panjang merupakan sumber daya penting dalam pengelolaan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati. Hal ini disebabkan fungsi ekosistem mangrove mempengaruhi kelangsungan hidup atau keberlanjutan ekosistem lainnya seperti mengurangi laju erosi pantai, mencegah intrusi air laut, sebagai habitat organisme pantai atau laut dan manfaat bagi kehidupan manusia sebagai penyedia oksigen.