Ketua Harian Persiapan MXGP Samota Lalu Herman Mahaputra (IDN Times/Muhammad Nasir)
Direktur RSUDP NTB, dr. Lalu Herman Mahaputra menjelaskan pinjaman sebesar Rp500 miliar tersebut digunakan untuk pembangunan Gedung IGD Terintegrasi sembilan lantai, Gedung Perawatan lima lantai dan Gedung Rawat Inap yang sekarang menjadi IGD Trauma Center dua lantai menjadi enam lantai. Total anggaran yang digunakan sebesar Rp350 miliar. Sedangkan sisanya untuk pengadaan alat kesehatan sebesar Rp150 miliar.
Konstruksi pembangunan gedung IGD Terintegrasi RSUDP NTB semula ditargetkan dapat dimukai pada akhir Desember 2021. Namun karena proses tender belum tuntas pada waktu itu sehingga ditargetkan konstruksinya dimulai pada Januari 2022.
Keberadaan gedung IGD Terintegrasi tersebut untuk mendukung RSUDP NTB yang telah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan penanganan pembalap WSBK dan MotoGP yang mengalami kecelakaan di Sirkuit Mandalika. Kemudian, RSUDP NTB juga akan menjadi rumah sakit rujukan di Indonesia Timur. Sehingga, RSUDP NTB harus mengupgrade sarana dan fasilitas pendukung termasuk Sumber Daya Manusia (SDM).
Pinjaman dana PEN sebesar Rp750 miliar ini kembalikan selama 8 tahun dengan suku bunga 6,19 persen per tahun. Pada tahun 2021, Pemprov NTB diwajibkan membayar provisi ditambah bunga yang totalnya Rp18.525.937.500. Pembayaran cicilan akan dimulai pada Tahun 2023 dan akan selesai pada 2029.