Area camp pendaki di Gunung Rinjani. (IDN Times/Istimewa)
Faozal menyebutkan bahwa jumlah guide di Gunung Rinjani sekitar 600 orang. Dari jumlah tersebut, tak lebih dari 50 persen yang punya lisensi. Untuk itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB ini meminta agar guide yang belum berlisensi segera diselesaikan.
"Orang tak bersertifikat tapi punya kemauan untuk bisa membantu orang bisa jadi guide. Ini harus kita selesaikan soal lisensi guide segera," tandasnya.
Berdasarkan data BTNGR, tercatat sebanyak 189.091 wisatawan mengunjungi Taman Nasional Gunung Rinjani sepanjang 2024. Terdiri dari 47.789 wisatawan mancanegara dan 141.302 wisatawan nusantara.
Sepanjang 2024, sebanyak 93.796 wisatawan yang mendaki Gunung Rinjani. Terdiri dari wisatawan mancanegara sebanyak 47.716 orang dan wisatawan nusantara sebanyak 46.126 orang.
Sedangkan wisatawan yang melakukan aktivitas non pendakian sebanyak 95.295 orang. Terdiri dari 73 wisatawan mancanegara dan 95.222 wisatawan nusantara.
Pendakian tertinggi tahun 2024 terjadi pada Agustus yaitu sebanyak 14.054 wisatawan. Kemudian bulan Mei sebanyak 13.285 wisatawan, Juli sebanyak 12.915 wisatawan, September sebanyak 11.386 wisatawan dan Juni sebanyak 11.377 wisatawan.
Sedangkan aktivitas non pendakian tertinggi di bulan Januari sebanyak 14.638 wisatawan, Oktober 12.745 wisatawan, November 11.335 wisatawan dan April sebanyak 10.760 wisatawan.
Dari aktivitas pendakian dan non pendakian di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, BTNGR berhasil mengumpulkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp22,5 miliar lebih sepanjang 2024.
Tercatat, PNBP tertinggi diperoleh pada April sebesar Rp3,32 miliar. Kemudian September sebesar Rp3,19 miliar, Agustus Rp3,09 miliar, Juli sebesar Rp2,9 miliar, Oktober Rp2,64 miliar dan Juni sebesar Rp2,43 miliar.