Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251015-WA0083.jpg
Bupati Lotim, Haerul Warisin saat mengunjungi pembangunan IPLT di Ijo Balit (IDN Times/Istimewa)

Lombok Timur, IDN Times – Progres pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) di Ijo Balit Baru, Kecamatan Labuhan Haji, yang baru mencapai 43 persen mendapat perhatian serius dari Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin. Dalam kunjungan kerjanya, Bupati secara tegas memerintahkan percepatan pengerjaan proyek strategis ini.

Keberadaan IPLT dinilai sangat krusial bagi Lombok Timur, mengingat statusnya sebagai kabupaten dengan penduduk terbanyak di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kondisi ini secara langsung menjadikan Lotim sebagai penyumbang limbah tinja terbesar di provinsi ini.

1. Diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan

Pengeluaran lumpur tinja dari dalam tengki ke dalam IPLT Bakung Bandar Lampung (IDN Times/Silviana)

Warisin menegaskan, pembangunan IPLT yang terintegrasi dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sangat mendesak untuk dituntaskan, sebab produksi tinja dan sampah sangat tinggi. Bupati yang akrab di sapa Iron ini menyatakan kekhawatirannya atas laju pembangunan yang dinilai lambat dan berpotensi mengganggu target penyelesaian.

"Pembangunan IPLT ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah tinja. Tujuannya adalah untuk mewujudkan lingkungan Kabupaten Lombok Timur yang lebih sehat, bersih, dan nyaman," tegas Bupati Haerul Warisin.

2. Perlu tambah tenaga kerja dan peralatan

Bupati Lombok Timur, Haerul Warisi saat turun ke lokasi pembangunan IPLT (IDN Times/Istimewa)

Merespons temuan di lapangan, Warisin memberikan instruksi kepada Dinas PUPR untuk segera mengambil langkah strategis. Perintah tersebut mencakup penambahan jumlah tenaga kerja dan optimasi peralatan untuk mengejar ketertinggalan.

"Pembangunan IPLT ini harus segera diselesaikan, sebab kita sangat membutuhkannya. Teknologi-teknologinya itu harus disegerakan, sehingga proses pembangunan proyek cepat selesai," ujarnya.

3. Didanai dari DAK Rp10 miliar

Salah satu lokasi pengelolaan limbah rumah tangga di IPLT Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lombok Timur, Achmad Dewanto Hadi, mengatakan, pembangunan IPLT ini didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp10 miliar yang dialokasikan khusus untuk pengerjaan fisik. Dewanto menegaskan pentingnya kehadiran IPLT sebagai sarana pendukung sanitasi aman. Tak hanya dari sisi kesehatan lingkungan, IPLT ini juga digadang-gadang bisa memberikan kontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke depan.

"Sekarang sanitasi itu wajib aman, salah satu syarat sanitasi aman itu harus ada sarana pendukungnya yaitu IPLT," ucapnya.

Editorial Team