Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kapal di Pelabuhan Lembar Lombok Barat, Provinsi NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Ilustrasi kapal di Pelabuhan Lembar Lombok Barat, Provinsi NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Bima, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan membuka pelayaran tol laut rute Bima-Surabaya. Hal ini untuk mempercepat akses distribusi komoditas hasil pertanian seperti jagung dan bawang merah ke luar daerah.

"Ini aspirasi para pedagang lokal, tujuannya untuk mempermudah pengiriman hasil pertanian bawang merah dan jagung," kata Kabag Prokopim Setda Kabupaten Bima, Suryadin dikonfirmasi (7/8/2024).

1. Angkut hasil pertanian hingga penumpang

Ilustrasi petani bawang merah. (IDN Times/ Riyanto)

Terlebih kapasitas tol laut yang akan beroperasi nanti cukup besar. Tidak hanya mengangkut komoditas pertanian, tapi juga memuat penumpang yang akan melakukan perjalanan ke luar daerah.

Suryadin mengatakan, selama ini hasil komoditas jagung dan bawang merah sebagian besar dikirim melalui jalur darat. Pengiriman itu juga memakan waktu yang lama dalam perjalanan.

"Karena harus menunggu antrean setiap penyeberangan yang dilewati. Itu kan memakan waktu, membuat komoditas kita lambat baru tiba ke daerah tujuan," jelasnya.

2. Direspons baik Kemenhub

ilustrasi mengatur jadwal di kalender (pexels.com/Leeloo The First)

Terkait pembukaan rute baru ini sudah disampaikan dan diresposn baik oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kemudian teknik operasional dan hal terkait lain akan dibahas lebih lanjut dengan para pedagang dan otoritas pelabuhan Bima.

"Jadwalnya akan dibahas lebih lanjut dengan para pedagang dan otoritas pelabuhan," bebernya.

3. Akan dibahas agar tidak merugikan kapal lokal

KM Kirana 7 saat sandar di Pelabuhan Gili Mas Lombok Barat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Menurut Suryadin, pembahasan bersama otoritas pelabuhan perlu untuk dilakukan. Agar ketika tol laut beroperasi nanti tidak ada yang merasa dirugikan, terutama bagi keberadaan kapal-kapal lokal.

"Semuanya akan dibahas bersama, biar kehadiran tol laut nanti tidak merugikan kapal lokal. Pokonya nanti bagaimana sama-sama menguntungkan," pungkas Suryadin.

Editorial Team