Menurut Panji, setelah adu mulut dan saling dorong, salah satu dari kelompok mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas didorong dan dipukul oleh mahasiswa dari Fakultas lain.
"Tiba-tiba terjadi baku hantam. Banyak mahasiswa teriak dan saling kejar," kata Panji.
Dari keterangan Panji, salah satu mahasiswa menyoal metode adanya teknis pengumpulan kartu tanda mahasiswa (KTM) yang menumpuk di meja pemungutan suara.
Mahasiswa dari Fakultas Hukum lain kata Panji meminta agar KTM tidak dikumpulkan di TPS dan diserahkan satu per satu kepada pemilih.
"Tiba-tiba mereka ribut. Ada yang dibanting dan dipukul. Lesung pipinya berdarah, dan kena injak," katanya.
Satu korban pemukulan mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unram Yusril Aspahani mengaku alami luka-luka di bagian wajah dan tangan.
Yusril menyebutkan aksi pemukulan itu terjadi ketika dia mencoba meleraikan mahasiswa yang mencoba membuat ricuh saat proses pemungutan suara di Fakultas Ekonomi Unram.
Awalnya kata Yusril, dia hanya meminta kepada panitia pengumpulan KTM di lokasi pemungutan suara untuk memudahkan proses pencoblosan.
"KTM itu dikumpulkan karena kita tidak ingin mahasiswa itu menunggu waktu pemungutan suara. Makanya kita kumpulkan KTM agar memudahkan mahasiswa yang milih," katanya.
Yusril pun dipukul di bagian pipi, tangan dan kepalanya. Ia pun mengalami luka di bagian tangan serta kakinya.