Mataram, IDN Times - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan mengizinkan warga tidak memakai masker di area terbuka. Hal ini sejalan dengan pernyataan Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang menyampaikan pelonggaran kebijakan terkait masker.
Warga atau masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan kini tidak diwajibkan memakai masker. Namun untuk warga yang beraktivitas di dalam ruangan tertutup tetap wajib memakai masker.
Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi NTB dr. Lalu Hamzi Fikri yang dikonfirmasi IDN Times di Mataram, Selasa malam (17/5/2022) mengatakan kebijakan pelonggaran terkait masker didasari atas tren kasus COVID-19 yang semakin terkendali.
"Tentunya kebijakan ini didasari tren kasus COVID-19 yang semakin terkendli. Sama dengan kondisi kita di NTB, kondisi COVID-19 terkendalai, tidak ada tren peningkatan kasus yang signifikan," kata Fikri.
Dijelaskan, risiko tertular COVID-19 di area terbuka cukup rendah. Apalagi dengan tetap menjaga jarak. Sehingga, kata Fikri, apa yang menjadi kebijakan Pemerintah Pusat terkait pelonggaran penggunaan masker akan diterapkan di NTB.
"Kalau ini kebijakan tentunya kita di NTB bisa menerapkan hal ini," ujarnya.
Namun untuk kegiatan di ruangan tertutup dengam ventilasi yang tidak bagus dan transportasi publik seoerti angkutan umum tetap menggunakan masker. Demikian juga, bagi masyarakat rentan atau memiliki penyakit komorbid tetap disarankan menggunakan masker.
Berdasarkan data Dikes NTB, jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 telah mencapai 35.950 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 34.940 kasus sembuh, dan 998 kasus meninggal dunia. Sedangkan jumlah kasus aktif COVID-19 di NTB tinggal 12 orang.
Sementara itu cakupan vaksinasi dosis pertama telah mencapai 98,44 persen atau 3.849.671 orang, dosis kedua 86,08 persen atau 3.366.335 orang. Sedangkan cakupan vaksinasi dosis ketiga atau booster baru mencapai 24,20 persen atau 946.366 orang.