Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Massa aksi saat berkumpul di kantor desa Kotaraja 9Dokumen pribadi/Supardi)

Lombok Timur, IDN Times - Ratusan warga dari sejumlah kecamatan di Lombok Timur melakukan unjuk rasa untuk menolak pembangunan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) pantai selatan yang dibangun di Desa Kotaraja Kecamatan Sikur.

Salah seorang warga Kotaraja inisial LS menyampaikan aksi ini penolakan ini merupakan aksi kedua kali yang dilakukan oleh warga desa Kotaraja dan warga sekitar. Karena pembangunan SPAM Pantai Selatan ini dinilai akan merugikan masyarakat banyak khususnya di wilayah kecamatan Sikur.

"Kami juga di sini (Kotaraja) dan sekitarnya saja masih kekurangan, bagaimana mungkin bisa dibagi ke selatan," tegasnya, Jumat (3/6/2023).

1. Masyarakat Kotaraja masih kekurangan air

Massa aksi saat berkumpul di kantor desa Kotaraja 9Dokumen pribadi/Supardi)

Saat musim kemarau sudah tiba, masyarakat Kotaraja dan desa sekitar juga kerap mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Karena debit air yang sangat kecil dan harus dibagi ke desa-desa yang lain.

Pada penolakan kali ini, protes tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Desa Kotaraja dan sekitar kecamatan Sikur saja. Namun penolakan pembangunan proyek SPAM ini juga ditolak oleh para subak yang tersebar di sejumlah Kecamatan. Mengingat sebagian besar mata air ini diperuntukkan untuk saluran irigasi.

"Aksi ini murni dilakukan oleh masyarakat, tidak ada koordinator kami, karena memang air ini tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Kotaraja saja, tapi air ini dinikmati oleh masyarakat banyak bahkan sampai selatan. Jika ini diambil maka akan berdampak terhadap pertanian," imbuhnya

2. Tetap menolak apapun alasannya

Massa aksi saat berkumpul di kantor desa Kotaraja 9Dokumen pribadi/Supardi)

Meski debit air yang diambil untuk proyek SPAM Pantai Selatan ini hanya sedikit namun masyarakat tetap akan menolak pembangunan ini dilanjutkan. Terlebih kata dia, kondisi tanah di kecamatan Sikur agak berpasir sehingga membutuhkan debit air yang cukup banyak untuk bisa mengairi sawah pertanian.

"Satu sawah membutuhkan air yang sangat banyak, karena model tanah di sini itu berpasir, airnya banyak yang tersedot kedalam tanah, jadi kalau diambil separuh airnya maka berdampak ke para petani. Kalau teori itu hanya sebatas teori saja, tapi faktanya tidak bisa seperti teori yang dijelaskan oleh pemerintah, apapun alasannya kami tetap menolak proyek ini dilanjutkan," tegasnya.

3. Polsek Sikur imbau masyarakat tidak berbuat anarkis

Lokasi pembangunan SPAM Pantai Selatan (dok pribadi/Supardi)

Sementara itu, Kapolsek Sikur AKP Dewa Astawa menyampaikan bahwa sebagian besar masyarakat yang menggelar aksi kali ini datang dari luar Kecamatan Sikur seperti Kecamatan Sakra, Sakra Timur dan Sukamulia. Karena air yang berasal dari Kotaraja ini juga banyak dimanfaatkan oleh mereka untuk saluran irigasi.

"Sebagian besar yang datang ini dari Rumbuk, Padamara, Gelora dan sekitar Kecamatan Sakra, karena Air yang ada di Kotaraja ini juga banyak dimanfaatkan oleh mereka. Mereka menganggap bahwa jika air ini diambil untuk proyek SPAM ini maka tidak bisa untuk mengairi sawah mereka," terangnya.

Saat menerima massa aksi, pihaknya terus mengimbau agar masyarakat tetap humanis dan tidak berbuat anarkis dalam menyampaikan penolakan pembangunan ini. Jangan sampai masyarakat ada yang melakukan pengerusakan, baik di lokasi proyek dan maupun fasilitas lainnya.

"Silahkan lakukan penolakan dengan baik, tapi jangan sampai ada yang merusak fasilitas umum maupun melakukan perusakan di sekitar proyek. Jika sudah bersifat anarkis,  kasihan juga nantinya masyarakat harus berhadapan dengan hukum, jika memang menolak maka tolaklah dengan baik, sampaikan dengan baik," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorLinggauni