Ilustrasi tabung LPG 3Kg. (IDN Times/Debbie Sutrisno)
Ahad menjelaskan penyediaan dan penyaluran LPG 3 Kg sudah menjadi bagian tugas Pertamina Patra Niaga sesuai dengan penugasan dari Kementrian ESDM. Sesuai dengan penugasan tersebut, Pertamina berupaya menjaga stok aman LPG bersubsidi 3 Kg sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan Kementrian ESDM.
Pada kondisi tertentu, sesuai dengan kondisi di masyarakat, tak jarang Pertamina melakukan penyaluran fakultatif jika harus menyalurkan LPG bersubsidi 3 Kg melebih kuota yang telah ditetapkan. Berbagai upaya dilakukan untutuk menjamin pasokan energi di seluruh Indonesia.
Salah satunya melalui program naik kelas pengecer menjadi pangkalan sebagaimana telah dijalankan Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, mulai dari area Jawa Timur, Bali hingga Nusa Tenggara.
Ahad menyebutkan, per Desember 2024 sudah lebih dari 13 ribu pengecer tercatat sebagaimana pendataan Pertamina. Dari jumlah ini, 6 ribuan titik masing-masing berada di wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Pada tahun 2025 ini, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus sudah menargetkan penambahan jumlah pengecer naik kelas.
Sampai hari ini, sudah lebih dari 400 pengecer yang sedang berproses untuk naik kelas dan 157 titik sudah menjadi pangkalan resmi. Ahad mengatakan pembelian di pangkalan resmi LPG 3 kg harganya tentu lebih murah dibandingkan pengecer.
Karena harga yang di jual sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah daerah masing-masing wilayah. Saat ini, total pangkalan LPG 3 kg Pertamina Regional Jatimbalinus mencapai 46 ribu lebih pangkalan. Dengan sebaran 36 ribu lebih pangkalan di Jawa Timur, 5 ribu lebih pangkalan di Bali dan 4 ribu lebih pangkalan di NTB.