Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur NTB Zulkieflimansyah foto bersama dengan Presiden Jokowi disela-sela acara prosesi penyatuan air dan tanah di titik nol IKN Nusantara yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022) (instagram.com/@zulkieflimansyah)

Mataram, IDN Times - Para Gubernur dari 34 provinsi di Indonesia diundang Presiden Joko "Jokowi" Widodo menghadiri acara prosesi penyatuan air dan tanah di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022).  Sebelum kegiatan tersebut, para Gubernur menyampaikan curhatan ke Presiden Jokowi mengenai kelangkaan minyak goreng yang terjadi di masing-masing wilayahnya.

"Salah satu topik yang disampaikan para Gubernur ke Pak Presiden adalah persoalan minyak goreng. Kelangkaan minyak goreng ini merata di seluruh Indonesia," kata Gubernur NTB Zulkieflimansyah lewat akun instagram @zulkieflimansyah, Senin (14/3/2022).

1. Penyebabnya: produsen jual minyak goreng ke luar negeri

Masyarakat Kota Mataram menyerbu operasi pasar minyak goreng di halaman Islamic Center NTB, Senin (14/3/2022) (IDN Times/Muhammad Nasir)

Bang Zul, sapaan akrab Gubernur NTB ini mengungkapkan penyebab langkanya minyak goreng. Ia mengatakan penyebabnya sederhana, yaitu produsen minyak goreng di Indonesia lebih memilih menjual minyak goreng ke luar negeri ketimbang dalam negeri.

Alasannya, harga jual minyak goreng di luar negeri jauh lebih mahal dibandingkan di dalam negeri. Dengan menjual minyak goreng ke luar negeri dengan harga lebih tinggi tentu keuntungannya jadi lebih besar dibandingkan menjualnya di dalam negeri.

2. Pemerintah sedang menata tata niaga minyak goreng

Antrean warga saat operasi pasar minyak goreng di halaman Islamic Center NTB, Senin (14/3/2022) (IDN Times/Muhammad Nasir)

Bang Zul mengungkapkan Pemerintah sedang menata kembali tata niaga minyak goreng di dalam negeri. Sehingga dalam waktu tidak terlalu lama, harga dan pasokan minyak goreng akan kembali seperti biasa.

"Pemerintah pusat segera akan memanggil produsen-produsen besar minyak goreng untuk kembali memprioritaskan pasar domestik dan pasar lokal. Mudah-mudahan segera teratasi masalahnya," kata Bang Zul.

3. Beralih gunakan minyak goreng lokal

Masyarakat Kota Mataram menyerbu operasi pasar minyak goreng di halaman Islamic Center NTB, Senin (14/3/2022) (IDN Times/Muhammad Nasir)

Karena adanya perang Rusia, terjadi gejolak harga di pasar internasional sehingga sulit untuk diprediksi. Di NTB sendiri, kata Gubernur, Pemda sudah melakukan intervensi dengan operasi pasar. Sehingga gejolak harga dan kelangkaan bisa sedikit teratasi.

Kemudian mulai sedikit demi sedikit mengurangi penggunaan minyak goreng. Di samping karena persoalan kesehatan, juga karena persoalan harga yang masih susah dikendalikan.
Masyarakat diminta mulai beralih ke minyak goreng atau minyak kelapa lokal. Mungkin harganya relatif mahal tetapi lebih sehat dan menghidupkan UMKM-UMKM lokal.

"Daerah kita bisa memproduksi minyak kelapa ini. Harga lebih mahal jadi hanya untuk hal-hal penting saja," tandas Bang Zul.

Editorial Team