Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ibunda Prada Lucky menunjukkan handphone milik anaknya yang tewas dianiaya. (IDN Times/Putra Bali Mula)
Ibunda Prada Lucky menunjukkan handphone milik anaknya yang tewas dianiaya. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Kupang, IDN Times - Ibunda Prada Lucky Chepril Saputra Namo, Sepriana Paulina Mirpey, meminta kejelasan penyelidikan kematian anaknya usai 2 bulan jadi prajurit TNI, Batalyon Infantri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga saat ini, Sepriana mengaku belum mendapatkan penjelasan resmi dari TNI mengenai perkembangan kasus anaknya.

"Sejauh ini kami orangtua kandung dari Prada Lucky belum mendapat informasi apa pun dari institusi anak saya bernaung," jawab Sepriana saat diwawancarai, Senin (18/8/2025).

1. Minta kepastian

Warga Kota Kupang menyalakan lilin dan berdoa demi keadilan bagi Prada Lucky. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Pihak keluarga meminta kepastian proses penyelidikan dan bisa dibuka secara transparan juga kepada publik. Prada Lucky sendiri mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo Nagekeo, 6 Agustus 2025, setelah dirawat intensif empat hari sebelumnya. Ia meninggal dengan luka-luka tak wajar di sekujur tubuhnya.

"Kami dari keluarga sangat berharap dapat kepastian dari kasus ini dapat secara transparan kami dengar penjelasan langsung dari institusi anak saya sehingga kami dapat merasa puas terkait perkembangannya," kata dia.

2. Ada info jumlah tersangka bertambah

Ibu Prada Lucky berlutut di hadapan Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Sepriana mengaku mendapat kabar yang beredar soal adanya penambahan tersangka baru. Sebelumnya, Komando Daerah Militer (Kodam) XVI/Udayana mengumumkan 20 personel sebagai tersangka penganiayaan Prada Lucky per 11 Agustus 2025.

"Saya kebanyakan informasi dari luar yaitu bahwa pelaku sudah bertambah atau tidak lagi 20 orang. Informasi yang saya dengar bahwa mereka sudah diamankan di sini dan tengah diamankan di Pom Kupang," kata dia.

3. Minta publik terus kawal

Warga Kota Kupang menyalakan lilin dan berdoa demi keadilan bagi Prada Lucky. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Sepriana juga mengaku belum dipanggil untuk dimintai keterangan oleh otoritas terkait penyelidikan. Ia mengaku sempat dimintai KTP tapi saya belum dapat informasi selanjutnya. Ia meminta publik tetap mengawal kasus kematian anaknya hingga masuk ke peradilan militer agar tersangka mendapat hukuman yang pantas.

"Untuk seluruh warga Indonesia tolong tetap kawal kasus ini sehingga bisa transparan, terbuka buat semua, kita bisa mengetahui kejelasan penyelidikan selanjutnya, hingga tersangka diproses. Saya sebagai ibu korban, pelaku utama harus dihukum dipercepat dan dihukum mati," tukasnya.

4. Berkas perkara dilimpahkan

Ibunda dan adik Prada Lucky yang diduga dianiaya di barak TNI. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Asisten Intelejen Kasdam IX/Udaya Kol. Kav. Guruh Prabowo menyebut tim penyidik telah menyiapkan berkas perkara para pelaku untuk segera dilimpahkan ke oditur militer. Terkait ini nantinya akan disampaikan lebih jelasnya dari pejabat yang ditunjuk Pangdam IX/Udayana, Piek Budyakto.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, yang sebelumnya dikonfirmasi juga menyampaikan hal serupa. Perkembangan kasus ini, kata dia, akan disampaikan pihak XVI/Udayana.

"Sedang disiapkan waktu utk pelaksanaan rilis pelimpahan berkas dan tersangka ke oditur. Nanti semua perkembangan dan hal-hal lain akan disampaikan pada kesempatan tersebut," jawabnya lewat pesan WhatsApp, Minggu (17/8/2025).

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team