Ilustrasi Australia (IDN Times/Isidorus Rio)
Kepala BMKG Bima Topan Satrya Primadi mengatakan kemarau tahun ini untuk Kabupaten Bima, Kota Bima dan Dompu memang cenderung dingin. Bahkan, lebih dingin dibandingkan pada saat musim hujan beberapa bulan lalu.
"Kondisi ini tentu normal. Meski paradigma masyarakat kita, jika musim kemarau itu identik dengan suhu panas," jelasnya, Jum'at (24/6/2022).
Cuaca dingin ini terjadi dipengaruhi dua faktor utama. Pertama kata pria yang karib disapa Topan ini yaitu kondisi cuaca di wilayah Bima dan Dompu sangat di pengaruhi oleh angin monsoon yang sedang aktif.
"Pada musim kemarau saat ini, monsoon yang sedang aktif adalah monsoon Australia atau angin yang berasal dari Australia," terangnya.
Angin monsoon terjadi akibat gerak semu matahari. Saat ini matahari berada di Belahan Bumi Utara (BBU) sehingga aliran massa udara akan bergerak dari Belahan Bumi Selatan (BBS) atau Australia ke BBU. Ciri khusus massa udara yang berasal dari BBS adalah bersifat kering dan dingin, karena pada bulan Juli dan Agustus nanti di Asutralia akan terjadi musim dingin.
"Hal tersebut yang menjadi salah satu faktor penyebab dinginnya suhu udara pada musim kemarau," bebernya.