Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Screenshot_2025-07-22-19-15-33-056_com.miui.mediaviewer-edit.jpg
Wali Kota Kupang Christian Widodo memeriksa kesehatan anak-anak di Rumah Sakit Mamami Kupang. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Intinya sih...

  • Wali Kota Kupang belum bisa memastikan apakah MBG menjadi penyebab keracunan, siswa lain yang mengonsumsi makanan yang sama tidak mengalami keluhan.

  • Prioritas saat ini adalah perawatan medis untuk memastikan kondisi siswa stabil, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dokter terkait dugaan keracunan tersebut.

  • Para siswa dirawat di ruang anak oleh dokter spesialis dan perawat, dengan status masih opname hingga ada keputusan lebih lanjut, RS Leona curigai keracunan akibat MBG.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kupang, IDN Times - Wali Kota Kupang, dr Christian Widodo, akan mengambil sikap tegas begitu ia menerima bukti medis para siswa SDI Liliba Kupang keracunan makanan bergizi gratis (MBG). Christian mengungkap ini Rabu malam (24/9/2025) pasca 11 anak dari sekolah tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Umum Leona Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Anak-anak dari kelas 5A dan 5D ini mengalami mual, muntah, hingga diare usai mengonsumsi MBG dan susu yang mereka terima pukul 12:20 WITA hari itu. Mereka merasa ada yang aneh dengan susu yang diminum.

1. Tunggu hasil pemeriksaan rumah sakit

Wali Kota Kupang Christian Widodo usai memberi hewan kurban di Masjid KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Kupang. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Wali Kota menegaskan dirinya belum bisa memastikan apakah MBG menjadi penyebab sebab siswa lain yang mengonsumsi makanan yang sama tidak mengalami keluhan.

"Sekarang sudah tidak ada yang mencret. Penyebabnya masih diselidiki. Siswa lain yang makan MBG yang sama tidak bermasalah," ungkapnya.

Pihaknya masih akan menunggu hasil pemeriksaan dokter terkait dugaan keracunan tersebut.

"Kami menunggu diagnosa dokter berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium," ujar

2. Makanan berlendir dan susu yang aneh

Para siswa SDN Liliba Kota Kupang keracunan susu dan MBG. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Christian menyebut prioritasnya saat ini adalah perawatan medis untuk memastikan kondisi siswa stabil.

"Kami akan mengambil langkah setelah penyebabnya jelas," tegasnya.

Sebelumnya, para siswa melaporkan MBG yang mereka terima berbau tak sedap, berlendir, dan berbusa, termasuk sayur, telur, dan tahu, juga ada tampak ulat. Reymon Lette, salah satu siswa yang keracunan mengatakan tidak mencicipi MBG tersebut tapi sempat minum susu yang dibagikan namun langsung ia muntahkan. Ia menyebut susu itu terasa asam dan ada gumpalan-gumpalan yang aneh berwarna kuning.

"Bukan bau lagi, basi. Jadi kami semua buang makanannya, hanya minum susu tapi itu juga ada gumpalan-gumpalan kuning jadi kami buang," akunya.

3. Jalani rawat inap

Para siswa SDN Liliba Kota Kupang keracunan susu dan MBG. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Dokter umum RS Leona, dr. George Sanu Putra, mengatakan para siswa dirawat di ruang anak oleh dokter spesialis dan perawat, dengan status masih opname hingga ada keputusan lebih lanjut. Kecurigaan awal pihak RS Leona mengarah pada MBG.

"Kami curigai keracunan mungkin akibat MBG," ujarnya usai memeriksa para siswa Rabu (24/9/2025).

Awalnya, jelas dia, 9 siswa tiba pertama kali dengan keluhan muntah, pusing, lemas, dan beberapa pingsan. Kemudian datang 3 siswa lainnya dengan gejala yang sama.

Editorial Team