Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250902-WA0026.jpg
Ilustrasi wisatawan mancanegara di Gili Trawangan Lombok Utara. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Sejumlah negara, salah satunya Australia memberikan peringatan perjalanan atau travel warning kepada warganya yang berencana berkunjung ke Indonesia. Ini merupakan salah satu imbas aksi demonstrasi di berbagai daerah. Kondisi ini dikhawatirkan akan berpengaruh pada sektor pariwisata di NTB.

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menyatakan bahwa situasi keamanan di NTB aman dan kondusif meskipun pada Sabtu (30/8/2025) terjadi aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh. Di mana, kantor DPRD NTB dibakar dan dijarah. Pascainsiden tersebut, Iqbal menegaskan kondisi di NTB aman dan terkendali. Dia memastikan NTB aman dikunjungi para wisatawan.

"Saya menerima telepon dari para investor yang sudah masuk maupun akan masuk ke NTB. Saya kirimin saja video bule-bule di Mataram masih jalan santai. Untuk memberikan gambaran ke internasional kalau NTB masih aman dan terkendali," kata Iqbal di Mataram, Selasa (2/9/2025).

1. Travel warning dianggap biasa

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Menurut Eks Duta Besar Indonesia untuk Turki itu, travel warning merupakan peringatan perjalanan yang masih pada level biasa. Tetapi jika suatu negara sudah mengeluarkan travel ban atau larangan perjalanan, maka warganya tidak akan datang ke suatu negara.

"Kalau travel ban, pelarangan perjalanan baru berbahaya. Tapi kalau travel warning itu suruh hati-hati. Travel warning pengaruhnya tidak besar," terang Iqbal.

2. Wisatawan tetap ke NTB meskipun ada travel warning

Ilustrasi wisatawan mancanegara di Gili Trawangan Lombok Utara. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Iqbal menambahkan bahwa wisatawan tetap berkunjung ke NTB meskipun ada travel warning dari sejumlah negara. Apalagi saat ini, kondisi NTB aman dan terkendali pascaaksi demonstrasi berakhir ricuh akhir pekan lalu.

"Insyaallah kita tidak akan sampai ke level travel ban. Sudah kelihatan di pemerintah pusat juga konsolidasinya makin bagus. Masyarakat juga cepat sekali bersikap dan beradaptasi," ujarnya optimis.

3. Kunjungan wisatawan di NTB pada Juli 2025

Kepala BPS NTB Wahyudin. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sebelumnya, BPS NTB mencatat perkembangan pariwisata NTB pada Juli 2025. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang pada bulan Juli 2025 tercatat sebesar 49,92 persen, mengalami peningkatan sebesar 8,82 poin dibandingkan TPK bulan Juni 2025 yang sebesar 41,10 persen.

Kepala BPS NTB Wahyudin menjelaskan jika dibandingkan dengan TPK Hotel Bintang bulan Juli 2024 yang sebesar 48,65 persen, maka TPK Juli 2025 mengalami kenaikan sebesar 1,27 poin.

TPK Hotel Non Bintang pada bulan Juli 2025 tercatat sebesar 37,88 persen, naik sebesar 4,44 poin dibandingkan dengan TPK bulan Juni 2025 yang sebesar 33,43 persen. Jika dibandingkan dengan TPK Hotel Non Bintang bulan Juli 2024 yang sebesar 33,96 persen, maka TPK Juli 2025 mengalami kenaikan sebesar 3,92 poin.

Rata-rata lama menginap (RLM) tamu di Hotel Bintang pada bulan Juli 2025 tercatat sebesar 1,91 hari, mengalami kenaikan sebesar 0,03 hari dibandingkan dengan RLM bulan Juni 2025 yang sebesar 1,88 hari. Jika dibandingkan dengan RLM bulan Juli 2024 yang sebesar 1,99 hari, maka RLM di Hotel Bintang bulan Juli 2025 mengalami penurunan sebesar 0,08 hari.

Wahyudin menyebut rata-rata lama menginap (RLM) tamu di Hotel Non Bintang pada bulan Juli 2025 adalah selama 1,66 hari, mengalami kenaikan sebesar 0,10 hari dibandingkan dengan RLM bulan Juni 2025 yang sebesar 1,56 hari. Jika dibandingkan dengan RLM bulan Juli 2024 yang sebesar 1,69 hari, maka RLM di Hotel non Bintang bulan Juli 2025 mengalami penurunan sebesar 0,03 hari.

Jumlah tamu atau wisatawan yang menginap di Hotel Bintang pada bulan Juli 2025 tercatat sebanyak 136.725 orang, yang terdiri dari 78.375 orang tamu dalam negeri (57,32 persen) dan 58.350 orang tamu luar negeri (42,68 persen).

Sedangkan jumlah tamu yang menginap di Hotel Non Bintang pada bulan Juli 2025 tercatat sebanyak 151.811 orang, yang terdiri dari 63.579 orang tamu dalam negeri (41,88 persen) dan 88.232 orang tamu luar negeri (58,12 persen).

Sementara, jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) yang melalui Bandara Internasional Lombok pada Bulan Juli 2025 sebanyak 10.512 orang, mengalami kenaikan sebesar 35,05 persen jika dibandingkan Bulan Juni 2025 dengan wisman sebanyak 7.784 orang.

Sedangkan jumlah wisatawan nusantara pada Bulan Juli 2025 sebanyak 1.216.472 orang. Angkanya mengalami penurunan sebesar 6,05 persen jika dibandingkan Bulan Juni 2025 dengan jumlah wisatawan nusantara sebanyak 1.294.792 orang.

Editorial Team