[WANSUS] Mengembalikan Kejayaan Pariwisata Senggigi Lombok Barat 

Wawancara khusus bersama Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid

Lombok Barat, IDN Times - Kawasan pariwisata Senggigi, Lombok Barat, pada tahun 1990-an menjadi destinasi andalan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kawasan pariwisata Senggigi banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara.

Perkembangan pariwisata Senggigi dapat dilihat dari berdirinya sarana akomodasi perhotelan dan fasilitas penunjang lainnya. Namun, belakangan destinasi-destinasi pariwisata baru di NTB bermunculan, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah.

Muncul kekhawatiran destinasi wisata Senggigi akan ditinggalkan oleh wisatawan dan beralih ke Mandalika. Untuk tetap menarik kunjungan wisatawan, Pemda Lombok Barat mulai melakukan revitalisasi kawasan pariwisata Senggigi.

Melalui revitalisasi tersebut, Pemda Lombok Barat ingin mengembalikan kejayaan pariwisata Senggigi. Apalagi, pariwisata merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar kedua penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) di Lombok Barat, setelah sektor pertanian.

Berikut wawancara khusus (Wansus) IDN Times bersama Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid, di ruang kerjanya, Senin (19/12/2022).

1. Tahun 1990-an, kawasan pariwisata Senggigi menjadi destinasi andalan di Nusa Tenggara Barat. Apa saja langkah-langkah Pemda Lombok Barat mengembalikan kejayaan pariwisata Senggigi?

[WANSUS] Mengembalikan Kejayaan Pariwisata Senggigi Lombok Barat Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Senggigi itu ikon pariwisata di Nusa Tenggara Barat. Destinasi wisata pertama yang menjadi andalan di provinsi NTB. Dalam perkembangannya, muncul destinasi-destinasi baru yang secara jualan bisa dianggap lebih.

Contoh Mandalika, punya sirkuit. Kita tidak. Karena itu, sejak awal menjadi bupati bertekad untuk melakukan revitalisasi dalam semua sisi. Revitalisasi ini kita mulai sejak 2020, tapi sayang ada pandemik COVID-19.

Anggaran yang kita siapkan untuk melakukan revitalisasi itu hanya tersisa sekitar 20 persen. Tetapi memang kita harus memulai.

Pertama, kita melakukan rebranding Senggigi lewat Ayo Kembali ke Senggigi. Kemudian penataan. Berikutnya, kita menyadari gak bisa hanya Lombok Barat. Harus provinsi dan pusat. Makanya selalu kita sampaikan jangan lupakan Senggigi.

Baca Juga: 30 Kapal Pesiar Sandar di Lombok, Lobar Siapkan 3 Paket Desa Wisata 

2. Ada kekhawatiran Senggigi akan ditinggalkan wisatawan dengan adanya Destinasi Pariwisata Super Prioritas Mandalika. Bagaimana tanggapan Pak Bupati?

[WANSUS] Mengembalikan Kejayaan Pariwisata Senggigi Lombok Barat Pantai Senggigi, Lombok Barat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mandalika tetap kita dukung, bahkan kita sebagai kawasan penyangga utama tetapi jangan lupakan Senggigi. Kalau kita di Lombok itu, ada istilah kualat. Karena Senggigi ini destinasi pertama di NTB. Kalau kita tinggalkan, jangan - jangan kita kualat.

Alhamdulillah, pada 2023, pasar seni Senggigi akan direvitalisasi. Itu milik provinsi. Kami juga terus melakukan semacam lobi ke Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTB untuk membantu revitalisasi kawasan Senggigi.

Perencanaannya sudah ada di kami, apa yang harus kita lakukan. Makanya kita mengajukan ke Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTB, instansi yang berada di bawah Kementerian PUPR.

InsyaAllah pada 2023, kita akan buat akses jalan baru Pusuk - Senggigi. Dari hasil survei, nanti bisa menjadi kawasan untuk jalur sepeda, karena pemandangannya luar biasa. Intinya, butuh kolaborasi, dan sinergi di samping dari masyarakat sendiri juga pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat.

Kalau Senggigi ditinggalkan, saya yakin tidak. Karena ada kekhasan sendiri-sendiri.

3. Apakah ada event yang menjadi ikon pariwisata Senggigi untuk menarik kunjungan wisatawan seperti Destinasi Pariwisata Super Prioritas Mandalika dengan MotoGP dan WSBK?

[WANSUS] Mengembalikan Kejayaan Pariwisata Senggigi Lombok Barat Ilustrasi festival musik jazz, Loenpia Jazz di Kota Semarang (dok. Loenpia Jazz)

Sekarang jadi ikon di Senggigi adalah Sunset Jazz. Senggigi Sunset Jazz itu milik Senggigi. Pernah dicoba diadakan oleh daerah lain dengan judul sunset walaupun bukan jazz. Tapi tidak menjual karena kita yang pertama.

Pada 2023, insyaallah masuk kalender event pariwisata nasional. Kami juga merancang Senggigi Marathon. Kita lagi mendesain. Mudah-mudahan ini bisa berjalan mulai 2023.
Bahkan di bulan Februari, walaupun skalanya kecil ada juga event lari. Lari 8K, 15 K dan 22K. Event ini merupakan pendahuluan dari rencana besar kita, untuk mengadakan Senggigi Marathon.

4. Apakah ada rencana Pemda Lombok Barat untuk membentuk badan atau otorita yang khusus menangani pengelolaan pariwisata Senggigi?

[WANSUS] Mengembalikan Kejayaan Pariwisata Senggigi Lombok Barat Kejuaraan dunia Ironman 70.3 Lombok pada November 2022 di Kawasan Senggigi, Lombok Barat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kita sudah bentuk Destination Management Organization (DMO). Perbup sudah, pengurus sudah. Untuk diketahui, orang-orang di dalamnya pelaku priwisata, saya hanya sebagai penasihat saja. Ketuanya pak Awan. Sudah beberapa kali mengadakan kegiatan. Setiap perencanaan kita libatkan mereka.

Tugas DMO termasuk merencanakan penataan, melakukan lobi-lobi ke pemerintah pusat. Kemudian ikut mem-back up kalau ada event, bahkan ikut dalam penanganan sampah. Bagaimana mereka memberikan supervisi terkait hal itu. Sudah 4 bulan DMO kita SK-kan.

Baca Juga: NTB Siapkan Dua Lokasi Sirkuit MXGP Lombok di Mataram

5. Daerah Senggigi sangat dekat dengan Bali yang menjadi tujuan wisatawan domestik dan mancanegara. Bagaimana upaya menarik lebih banyak lagi wisatawan dari Bali agar berkunjung ke Senggigi?

[WANSUS] Mengembalikan Kejayaan Pariwisata Senggigi Lombok Barat Kapal cepat Eka Jaya yang melayani rute Senggigi - Padangbai. (Dok. Prokopim Lombok Barat)

Dalam pertemuan kemarin, kita undang pengusaha 10 kapal cepat dari Bali. Makanya dalam waktu dekat, kita kerja sama dengan Bali.

Mereka, para pengusaha kapal cepat ini juga surprise dengan kita.

6. Persoalan sampah masih menjadi masalah yang serius di destinasi wisata termasuk Senggigi. Apa saja upaya yang dilakukan supaya kawasan pariwisata Senggigi bebas sampah?

[WANSUS] Mengembalikan Kejayaan Pariwisata Senggigi Lombok Barat Kawasan Pantai Senggigi, Lombok Barat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kawasan Senggigi dibandingkan destinasi lain di Lombok Barat relatif lebih baik dalam penanganan sampahnya. Karena komunitas banyak di sana yang peduli terhadap sampah. Tapi memang sampah di laut itu bukan sampah Senggigi, lebih banyak dibawa dari hulu sungai.

Di beberapa titik kita buat jaring sampah di sungai. Depan kawasan Hotel Jayakarta banjir gara-gara itu. Makanya di sana juga sudah kita buat jaring sampah.

Kemudian, beberapa waktu terakhir, Dinas Lingkungan Hidup banyak melakukan MoU (memorandum of understanding) dengan pemerintah desa, DMO, dan perhotelan. Dari waktu ke waktu, keluhan soal sampah semakin minim. Walaupun masalah sampah ini tetap menjadi PR (pekerjaan rumah).

7. Apakah ada masterplan pengembangan kawasan pariwisata Senggigi?

[WANSUS] Mengembalikan Kejayaan Pariwisata Senggigi Lombok Barat Salah satu kafe di Pantai Senggigi yang menyediakan ragam kuliner (ig eva_lsari)

Senggigi ini, sudah selesai Rencana Detil Tata Ruang (RDTR). Tanpa kita ngomong masalah itu sudah selesai karena RDTR ini payungnya sudah ada. Di Lombok Barat sudah dua punya RDTR, yaitu kawasan Senggigi dan kawasan Rinjani Barat.

Ada 16 desa yang ada di Kecamatan Narmada dan Lingsar. Tahun 2023, akan ada tambahan dua lagi RDTR yaitu kawasan Labuapi dan Sekotong Utara. Kita dibantu Kementerian ATR.

Baca Juga: Tuan Rumah MotoGP, 3 Dokter RSUD NTB akan Diberi 'Super License FIM'

8. Seberapa besar kontribusi sektor pariwisata di Lombok Barat khususnya Senggigi dalam penerimaan pendapatan asli daerah?

[WANSUS] Mengembalikan Kejayaan Pariwisata Senggigi Lombok Barat ilustrasi APBD (IDN Times/Aditya Pratama)

Kontribusi sektor pariwisata nomor dua setelah sektor pertanian. Makanya dua hal ini kita konsen betul termasuk mengembangkan kawasan Sekotong.

Sektor pertanian yang kita usahakan di samping meningkatkan produksi, pasca produksi juga. Supaya selesai panen, tidak semuanya dijual. Ada semacam industri kecil pengolahan sektor pertanian.

Tapi potensi jauh lebih besar di sektor pariwisata. Saya membayangkan 5 tahun ke depan, sektor pariwisata bisa lari cepat. Bisa-bisa sektor pertanian bisa kalah, terutama setelah Sekotong berkembang.

9. Apa dukungan yang diharapkan dari Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Pusat untuk menata kembali pariwisata Senggigi?

[WANSUS] Mengembalikan Kejayaan Pariwisata Senggigi Lombok Barat Aruna Hotel Senggigi Senggigi Lombok Barat. (dok. IDN Times)

Dukungan infrastruktur untuk melengkapi fasilitas-fasilitas yang ada. Supaya standar di bidang kepariwisataan itu bisa terpenuhi.

Kita juga membayangkan Senggigi ini ke depan bisa menjadi pusat wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Karena sangat cocok untuk wisata MICE.

Demikian wawancara khusus bersama Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid tentang pariwisata Senggigi. Ayo kembali ke Senggigi!

Baca Juga: NTB akan Jadikan Gunung Sasak Lombok Destinasi Wisata Durian 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya