Usai Ditinjau Jokowi, Progres Pembangunan Smelter AMNT Kini 70 Persen

Ditargetkan tuntas 2024 dan beroperasi 2025

Mataram, IDN Times - Lima bulan sejak ditinjau Presiden Joko 'Jokowi' Widodo, progres pembagunan smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) kini meningkat menjadi 70 persen. Saat kunjungan Jokowi besama sejumlah menteri pada 20 Juni lalu, progres pembangunan smelter AMNT baru 51,6 persen.

"Pada saat kunker Presiden RI beberapa bulan yang lalu, progresnya baru mencapai 51 persen. Kini sudah mencapai 70 persen," sebut Penjabat Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi.

1. Tenaga kerja mencapai 20 ribu orang

Usai Ditinjau Jokowi, Progres Pembangunan Smelter AMNT Kini 70 PersenLokasi pembangunan smelter AMNT saat ditinjau Presiden Jokowi pada 20 Juni 2023. (dok. Istimewa)

Pada Sabtu (28/10/2023) akhir pekan kemarin, Gita meninjau langsung progres pembangunan smelter AMNT di Sumbawa Barat. Pembangunan smelter AMNT menjadi salah satu proyek strategis nasional yang menjadi atensi pemerintah pusat.

Pada kondisi normal, kata Gita, jumlah pekerja di proyek tambang AMNT sebanyak 6 ribu orang lebih. Tetapi sekarang, dengan banyaknya kegiatan proyek termasuk pembangunan smelter, jumlah pekerja mencapai 20 ribu orang lebih.

Ada sejumlah proyek yang sedang dikerjakan di Sumbawa Barat. Antara lain pekerjaan konstruksi pembangunan smelter, perluasan proyek AMNT, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), proyek Sea Water Reserve Osmosis (SWRO), pembangunan jetty dan lainnya.

Baca Juga: Kronologi Pendaki Asal Lombok Tengah Meninggal di Gunung Rinjani

2. Ditargetkan tuntas tahun depan dan beroperasi 2025

Usai Ditinjau Jokowi, Progres Pembangunan Smelter AMNT Kini 70 PersenPenjabat Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Gita mengatakan pembangunan pabrik pemurnian emas dan tembaga di Sumbawa Barat itu ditargetkan tuntas pada 2024. Sehingga diharapkan smelter AMNT bisa beroperasi pada 2025.

"Semoga 2024 smelter tuntas terbangun dan beroperasi tahun 2025. Semoga industri ikutan lainnya segera menyusul sehingga terbentuk Kawasan Industri di KSB (Kabupaten Sumbawa Barat)," ujarnya.

PT AMNT telah mendapatkan izin ekspor konsentrat tembaga dari Kementerian Perdagangan sebanyak 900.000 wet ton. Izin ekspor konsentrat tembaga itu berlaku mulai 24 Juli 2023 hingga 31 Mei 2024.

Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2020 tentang Mineral dan Batubara (Minerba), pembangunan smelter seharusnya tuntas pada Juni 2023. Namun, akibat pandemik COVID-19, penyelesaian pembangunan smelter AMNT di Kabupaten Sumbawa Barat molor hingga 2024.

3. Smelter berkapasitas 900 ribu ton per tahun

Usai Ditinjau Jokowi, Progres Pembangunan Smelter AMNT Kini 70 PersenTambang AMNT di Sumbawa Barat. (dok. AMNT)

Smelter PT. AMNT nantinya memiliki kapasitas produksi 900 ribu ton konsentrat. Smelter yang dibangun kapasitasnya lebih kecil dari rencana awal 1,3 juta ton per tahun menjadi 900 ribu ton per tahun.

Pembangunan smelter AMNT dikerjakan China Nonferrous Metal Industry's Foreign Engineering and Construction Co., Ltd. (NFC) dan PT. PIL Indonesia. Smelter dibangun pada lahan seluas 100 hektare.

Baca Juga: Kriteria Capres Pilihan Anak Muda di NTB, Dukungan Ormas Tak Efektif

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya