Tiket Pesawat dan Hotel Mahal, WSBK Mandalika Terancam Sepi Penonton

Kenaikan harga akomodasi jangan lampaui batas kewajara

Mataram, IDN Times - Gelaran balap motor World Superbike (WSBK) Mandalika pada 11 - 13 November 2022 terancam sepi penonton. Pasalnya, harga tiket pesawat secara nasional masih cukup tinggi. Belum lagi, tarif kamar hotel di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mulai merangkak naik. Padahal tiket WSBK Mandalika 2022 belum dijual.

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) NTB, Dewantoro Umbu Joka meminta Pergub No. No. 9 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Akomodasi agar segera direvisi.

"Kalau harga tiket pesawat mahal, hotel juga mahal maka akan sepi penonton. Kita bukan pesimis. Apalagi WSBK ini beda dengan MotoGP," kata Dewantoro di Mataram, Selasa (2/8/2022).

1. Olahraga minat khusus, IMI harus aktif

Tiket Pesawat dan Hotel Mahal, WSBK Mandalika Terancam Sepi PenontonKetua ASITA NTB Dewantoro Umbu Joka. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dewantoro mengatakan event WSBK merupakan olahraga minat khusus. Sehingga menurutnya, Ikatan Motor Indonesia (IMI) juga harus aktif agar komunitas sepeda motor di Indonesia dapat meramaikan event tersebut. Karena jika berkaca pada event WSBK Mandalika 2021, penonton banyak berasal dari luar NTB.

Tetapi penontonnya berasal dari kementerian dan lembaga terkait. "Karena ini olahraga minat khusus. IMI NTB harus bersinergi dengan pelaku wisata. Karena dia tahu komunitas penggemar WSBK, komunitas motor yang ada di Indonesia," sarannya.

Baca Juga: Dijual Bulan Ini, Harga Tiket WSBK Mandalika Lebih Murah dari MotoGP 

2. Kenaikan akomodasi jangan lampaui batas kewajaran

Tiket Pesawat dan Hotel Mahal, WSBK Mandalika Terancam Sepi PenontonHotel Pullman Mandalika. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dewantoro berharap kepada pelaku wisata yang ada di NTB seperti usaha transportasi, travel agen dan perhotelan supaya jangan menaikkan harga akomodasi melampaui batas kewajaran. Menurutnya, harga akomodasi boleh naik tetapi harus wajar.

Karena gelaran WSBK dan MotoGP di Mandalika bukan hanya digelar tahun ini. Tetapi akan digelar dalam beberapa tahun mendatang. Menurut Dewantoro, Malaysia dan Thailand bisa dijadikan sebagai pembanding. Untuk paket nonton WSBK Mandalika dan berwisata paling tidak penonton mengeluarkan uang Rp4 - 5 juta.

3. Khawatir customer kecewa

Tiket Pesawat dan Hotel Mahal, WSBK Mandalika Terancam Sepi PenontonDirektur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sebelumnya, Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo berharap Pemprov NTB melalui Dinas Pariwisata provinsi dan kabupaten/kota agar mengontrol tarif kamar hotel. Karena tiket WSBK belum dijual tetapi tarif kamar hotel mulai naik.

"Karena saya cek di lapangan harga hotel sudah mulai naik. Kita juga minta semua bagian (pihak terkait) jangan masing-masing meraup keuntungan sebesar-besarnya dari event ini. Karena yang kasihan customer. Harganya jadi gak terkontrol," katanya.

Apabila harga kamar hotel tak terkendali maka costumer atau penonton luar daerah yang kasihan. Misalnya harga tiket WSBK dijual Rp1 juta. Kemudian tarif kamar hotel yang biasanya Rp500 ribu dijual hingga Rp4 juta.

"Akhirnya total spendingnya Rp 5 - 6 juta. Saya takutnya ke depannya dalam jangka panjang custumer kecewa. Karena masa untuk nonton WSBK saja harus ngeluarin sampai Rp10 juta. Pergubnya sudah ada. Tinggal bagaimana kita mengontrol Pergub ini bersama-sama," ujarnya.

Berdasarkan Pergub No. 9 Tahun 2022, tarif batas atas harga kamar hotel disesuaikan dengan zonasinya. Untuk hotel dan penginapan yang berada di zona berlangsungnya event, kenaikan tarif harga kamar hotel maksimal tiga kali lipat.

Kemudian zona di luar berlangsungnya event, kenaikan tarif kamar hotel maksimal dua kali lipat. Sedangkan hotel dan penginapan yang berada di zona terjauh dari event, kenaikan tarif kamar maksimal satu kali lipat.

Kenaikan tarif kamar hotel dan penginapan tersebut harus dibarengi dengan peningkatan kualitas pelayanan. Kemudian pengembangan atraksi dan paket berwisata yang ditawarkan oleh penginapan-penginapan yang ada di NTB.

Pengaturan ini dilakukan untuk menciptakan suasana yang baik dalam setiap event internasional. Serta kepastian kepada masyarakat terkait harga penginapan dan juga membuka kesempatan yang lebih luas kepada masyarakat menonton event internasional di NTB.

Sebanyak 12 kawasan destinasi wisata yang menjadi lokasi penginapan di Pulau Lombok. Tarif kamar hotel di 12 kawasan tersebut bervariasi. Adapun 12 kawasan tersebut, pertama kawasan Senaru dan Kayangan. Kedua, kawasan Pemenang, Tanjung dan Gangga. Ketiga, kawasan Gili Trawangan, Meno dan Air (Tramena). Keempat, kawasan Sekotong. Kelima, kawasan Lingsar dan Suranadi.

Kemudian keenam, kawasan Mandalika. Ketujuh, kawasan Batukliang dan Kopang. Kedelapan, kawasan Tetebatu dan Labuhan Haji. Kesembilan, kawasan Jerowaru. Kesepuluh, kawasan Sembalun dan keduabelas, kawasan Mataram.

Jumlah akomodasi pariwisata di NTB sebanyak 22.038 kamar yang tersebar di 9 kabupaten/kota di Pulau Lombok dan Sumbawa. Sebanyak 22.038 kamar penginapan yang tersedia terdiri dari hotel bintang 11.108 kamar, hotel melati 6.637 kamar, villa 104 kamar, bungallow 172 kamar, homestay 2.599 kamar, camping ground 940 kamar, rusunawa 80 kamar dan sarana hunia pariwisata (sarhunta) sebanyak 398 kamar.
Dengan rincian, Kota Mataram 4.914 kamar, Lombok Barat 3.132 kamar, Lombok Tengah 4.286 kamar, Lombok Timur 1.172 kamar, Lombok Utara 6.719 kamar, Sumbawa Barat 400 kamar, Sumbawa 773 kamar, Dompu 27 kamar dan Bima 615 kamar.

Baca Juga: Calon TKI NTB Keluarkan Uang Rp2,5 Juta ke Calo Demi Dapat Paspor

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya