Tertinggi Kedua Nasional, Angka Kebutaan di NTB Capai 37.533 Kasus

78 persen disebabkan penyakit katarak

Mataram, IDN Times - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masuk daerah tertinggi kedua secara nasional kasus kebutaan atau gangguan penglihatan di Indonesia setelah Jawa Timur. Berdasarkan data Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014, prevalensi kebutaan di Provinsi NTB mencapai 4 persen.

Penjabat Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi mengatakan penyebab kebutaan paling tinggi adalah katarak yaitu sebesar 78,1 persen. Selain katarak, pada tahun 2020 terdapat 15,9 persen kasus kelainan refraksi pada anak.

"Diperkirakan saat ini, total angka kebutaan di NTB mencapai 37.533 kasus. Sebanyak 29.314 disebabkan oleh katarak," kata Gita pada acara Nampak Terang Benderang di Rumah Sakit Mata Provinsi NTB, Jumat (19/1/2024).

1. Kasus kebutaan tertinggi di Lombok Timur

Tertinggi Kedua Nasional, Angka Kebutaan di NTB Capai 37.533 KasusPenderita katarak setelah operasi di RS Mata Provinsi NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Gita menyebutkan dari laporan Direktur RS Mata Provinsi NTB, kasus kebutaan menyebar di seluruh kabupaten/kota di NTB. Kasus kebutaan tertinggi berada di Kabupaten Lombok Timur sebanyak 8.433 kasus. Sedangkan kasus kebutaan terendah di Kabupaten Sumbawa Barat dengan angka kebutaan masing-masing 926 kasus.

Tahun 2022, Pemprov melalui Dikes NTB dan Rumah Sakit Mata NTB melakukan operasi katarak sebanyak 11.416 mata dari total 29.314 kasus katarak. Artinya tersisa 17.898 kasus yang belum mendapatkan penanganan.

Baca Juga: TPA Kebon Kongok Ditutup Juni, Pemda Lobar Ancam Tutup Akses Jalan

2. Kebutaan tidak hanya masalah kesehatan

Tertinggi Kedua Nasional, Angka Kebutaan di NTB Capai 37.533 KasusIlustrasi operasi katarak di RS Mata Provinsi NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Khusus di Kabupaten Sumbawa Barat, kata Gita, pada tahun 2023 telah dioperasi sebanyak 232 mata dan tersisa 491 mata yang belum dioperasi. Angka kebutaan ini terus bertambah sebanyak 1 persen setiap tahun.

"Masalah kebutaan tidak hanya menjadi masalah kesehatan namun juga masalah sosial. Hal ini terjadi karena banyak faktor," ucap Gita.

Di antaranya faktor pelayanan kesehatan yang sulit dijangkau khususnya di daerah terpencil. Kemudian keterbatasan finansial dan informasi, serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan mata.

3. Targetkan operasi 5.000 penderita katarak per tahun

Tertinggi Kedua Nasional, Angka Kebutaan di NTB Capai 37.533 KasusKepala Dikes NTB dr. Lalu Hamzi Fikri. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Terpisah, Kepala Dikes NTB dr Lalu Hamzi Fikri mengatakan pada awal 2024 ini, pihaknya bekerja sama dengan PT Bank NTB melakukan operasi kepada 600 penderita katarak. Setiap tahun, penderita katarak di NTB bertambah sebesar satu persen.

"NTB masuk nomor dua gangguan penglihatan di Indonesia. Ada 37 ribu kasus gangguan penglihatan atau kebutaan di NTB. 78 persen penyebabnya adalah katarak," kata Fikri.

Fikri menyebutkan jumlah dokter mata sebanyak 15 orang. Mereka bisa melakukan operasi mata sebanyak 5.000 pasien per tahun.

"Kalau sumber dana dan sumber daya mencukupi, angka kebutaan yang sisanya bisa ditangani dalam 3 tahun," ujar Fikri.

Baca Juga: Pemulung Asal Sumbawa Barat Setubuhi Anak Kandung hingga Melahirkan  

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya