Tak Ada Konektivitas Transportasi, Pelabuhan Gili Mas Lombok Disorot

Wisatawan jalan kaki karena tak ada transportasi umum

Lombok Barat, IDN Times - Anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029, Bambang Haryo Soekartono menyoroti tidak adanya konektivitas transportasi umum di Pelabuhan Gili Mas Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Padahal, Gili Mas merupakan pelabuhan internasional yang banyak sandar kapal domestik dan kapal pesiar (cruise).

Bambang mengatakan pentingnya pemisahan atau penyekatan penumpang domestik dan penumpang internasional di Pelabuhan Gili Mas. Sehingga penumpang menjadi lebih nyaman.

"Ini adalah pelabuhan internasional, sebisa mungkin ada pelayanan tempat internasional yang steril dari tempat domestik. Jadi tidak boleh barengan. Kalaupun barengan, harus ada sekatnya untuk penumpang internasional," kata Bambang di Pelabuhan Gili Mas Lombok Barat, Senin (6/5/2024).

1. Tak ada konektivitas transportasi, turis jalan kaki

Tak Ada Konektivitas Transportasi, Pelabuhan Gili Mas Lombok DisorotKapal sandar di Pelabuhan Gili Mas Lombok Barat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Pada Senin (6/5/2024), Bambang berkunjung ke Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Gili Mas Lombok Barat. Caleg DPR RI peraih suara terbanyak di Dapil Jawa Timur I dari Partai Gerindra ini menjelaskan kunjungannya ke Pelabuhan Lembar dan Gili Mas untuk menyerap berbagai persoalan terkait dengan transportasi laut dan kepelabuhanan.

PT Pelindo Cabang Lembar menyampaikan persoalan terkait konektivitas transportasi di Pelabuhan Gili Mas. Wisatawan atau turis yang datang ke Lombok menggunakan angkutan laut setelah tiba di Pelabuhan Gili Mas, menyampaikan tidak adanya transportasi umum.

Karena tidak ada konektivitas transportasi umum, wisatawan terpaksa harus jalan kaki. "Baik turis datang menggunakan angkutan laut, turis domestik menggunakan angkutan laut, dia berjalan kaki. Karena kendaraan lanjutan tidak ada," tuturnya.

Baca Juga: Ketimpangan Gender NTB 2023 Meningkat, ini Faktor Penyebabnya! 

2. Perlu menjadi perhatian serius pemerintah daerah

Tak Ada Konektivitas Transportasi, Pelabuhan Gili Mas Lombok DisorotBambang Haryo Soekartono menyerap aspirasi dari BPTD NTB dan PT. ASDP Cabang Lembar. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Menurut Bambang, persoalan ini harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah NTB. Pemerintah daerah perlu menyiapkan transportasi publik di Pelabuhan Gili Mas Lombok Barat.

Sehingga, wisatawan yang datang ke Lombok punya akses yang mudah terkait transportasi umum.
Dikatakan, hal ini juga akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di NTB.

Pelabuhan yang sudah dibangun sangat bagus oleh pemerintah pusat harus didukung sarana prasarana pendukung yang memudahkan setiap orang yang datang ke Lombok.

"Harus diimbangi fasilitas terminal transportasi umum untuk pelabuhan ini. Pelabuhan sudah bagus, terminal transportasi umum lanjutannya gak ada. Seharusnya, begitu ada terminal penumpang, wajib harus dikonektivitaskan dengan transportasi lanjutan," ujar Bambang.

Selain itu, Bambang juga menyoroti tentang pentingnya keberadaan Vessel Traffic System (VTS) di Pelabuhan Lembar. VTS berfungsi untuk mengatur lalu lintas kapal yang masuk ke pelabuhan.

Ia menganalogikan seperti keberadaan Air Traffic Controller (ATC) di bandara yang berfungsi mengatur lalu lintas pesawat penerbangan. Sehingga, keberadaan VTS di Pelabuhan Lembar juga cukup penting.

"Dengan adanya VTS itu, tidak ada kata lego jangkar seenaknya sendiri. Sehingga menghambat trafik yang ada. Wajib VTS harus hidup," ujar Bambang.

Sementara di Pelabuhan Lembar, perlu ada pembenahan di pintu keluar masuk terutama kendaraan logistik. Kemudian tumpang tindih kapal lintasan pendek dan jauh harus diperhatikan supaya tidak saling mematikan.

3. Penumpang Pelabuhan Gili Mas capai ratusan ribu per tahun

Tak Ada Konektivitas Transportasi, Pelabuhan Gili Mas Lombok DisorotPelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, NTB (Dok. IDN Times)

Sementara, General Manajer (GM) Pelindo Cabang Lembar Kunto Wibisono mengatakan pihaknya telah melakukan penyekatan penumpang domestik dan internasional di Pelabuhan Gili Mas. Penumpang internasional yang tiba menggunakan kapal pesiar disekat mulai dari dermaga sampai terminal penumpang.

"Kalau ada kapal domestik dan cruise yang datang, penumpang domestik dan internasional kita sekat. Kita lakukan penyekatan untuk memisahkan penumpang domestik dan internasional," kata Wibisono.

Wahyu mengatakan trafik penumpang di Pelabuhan Gili Mas terus meningkat setiap tahun. Tahun lalu, pihaknya mencatat kenaikan jumlah penumpang sebesar 4 persen, baik domestik dan internasional.

Pada 2022, jumlah penumpang mencapai 215 ribu orang, kemudian meningkat menjadi 224 ribu orang pada 2023. Sedangkan pada triwulan I dan II 2024, jumlah penumpang telah mencapai 110 ribu orang. Jumlah penumpang pada pertengahan 2024 ini sudah hampir separuh tahun lalu.

Meningkatnya jumlah penumpang di Pelabuhan Gili Mas karena adanya penambahan kapal dan rute yang dilayani KM Dharma Kartika 5 milik DLU. Kapal tersebut melayani rute Surabaya-Lombok-Waingapu.

"Kemudian internasional nambah jumlah kapal cruise. Sampai sekarang sudah 12 kapal pesiar sandar di Gili Mas," terangnya.

Baca Juga: Jadwal dan Harga Tiket Kapal DLU Lombok-Surabaya pada 6-12 Mei 2024

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya