Survei: Kepuasan Masyarakat NTB terhadap Gubernur Zul Capai 67 Persen 

19 persen masyarakat tidak puas kinerja Zul - Rohmi

Mataram, IDN Times – Selama 4 tahun memimpin Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah (Zul - Rohmi) mencapai 67 persen. Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan Olat Maras Institut (OMI).

Survei dilaksanakan pada 1-12 Desember 2022, dengan Margin of Error 5 persen, tingkat Kepercayaan 95 persen, dan Tingkat Heterogen 0,3. Dengan jumlah responden sebanyak 400 orang yang tersebar di seluruh Kecamatan se-Provinsi NTB.

“Sudah sangat lazim jika kepala Pemerintahan semakin bertambah tahun menjabatnya, semakin turun tingkat kepuasannya yang dinilai oleh masyarakat. Namun, berdasarkan Survei Olat Maras Institute (OMI) hingga tahun 2022 ini, tingkat kepuasan masyarakat NTB masih tinggi, menyentuh angka 67 persen,” ungkap Direktur Eksekutif OMI, Miftahul Arzak dalam keterangannya, Jumat (16/12/2022) malam.

1. 94,2 persen masyarakat menilai event dunia berdampak positif pada perekonomian

Survei: Kepuasan Masyarakat NTB terhadap Gubernur Zul Capai 67 Persen Pembalap Team Suzuki Ecstar Alex Rins memacu sepeda motornya di depan pembalap Red Bull KTM Factory Racing Brad Binder saat sesi latihan bebas 1 MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Jumat (18/3/2022). (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Miftahul Arzak menjelaskan survei pada tahun ini, tidak hanya fokus pada penilaian masyarakat NTB terhadap kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023 saja. Melainkan juga mengevaluasi terkait program-program unggulan yang dipresentasikan oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah pada ajang Innovative Government Awards 2022 di Jakarta pada Senin, 21 November 2022 lalu.

Beberapa di antara presentasi yang disampaikan oleh Bang Zul - sapaan akrab Gubernur NTB, terkait event internasional balap motor seperti MotoGP dan MXGP, penanganan bencana selama Zul Rohmi menjabat, Program NTB Care, bantuan terhadap UMKM, dan Beasiswa NTB. Tim OMI juga menambahkan evaluasi terkait program perlindungan lingkungan seperti Zero Waste, dan Perlindungan Hutan yang setiap tahunnya menjadi perhatian masyarakat.

Terkait event balap motor Internasional, masyarakat antusias menjadi tuan rumah MotoGP dan MXGP yang dimulai pada tahun lalu. Sebanyak 94,2 persen masyarakat NTB mengetahui event tersebut karena merasa berdampak secara langsung maupun tidak langsung.

Berdampak langsung karena dapat ikut serta menyaksikan event internasional, usaha-usaha yang dimiliki masyarakat dapat bertambahan omzetnya. Sedangkan dampak secara tidak langsung, masyarakat mendapatkan kebanggakan karena lomba yang dicintai oleh sebagian besar masyarakat munia itu dapat terselenggara di NTB.

"Terhitung 94,2 persen masyarakat menilai bahwa kegiatan-kegiatan tersebut berdampak positif bagi perekonomian masyarakat NTB," sebutnya.

Begitu juga terkait dengan penanganan bencana di NTB. Pada tahun 2018, ketika Zul Rohmi akan dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Bumi Gora dihantam bencana gempa bumi yang menghancurkan sebagian Lombok daerah timur dan tengah, dan berdampak di beberapa daerah di Pulau Sumbawa. Empat tahun berlalu, sebanyak 81,7 persen masyarakat menilai bahwa pemerintah telah berhasil memulihkan keadaan.

Dari tempat tinggal, ekonomi dan yang terpenting adalah mental masyarakat dengan berbagai programnya. Sama halnya dengan dampak pandemik COVID-19 yang dirasakan oleh seluruh dunia. Pemerintah Provinsi NTB mencoba berinovasi terhadap keadaan yang seharusnya dirasakan sedih oleh seluruh masyarakat namun berhasil membalik keadaan.

Sekitar 81,5 persen masyarakat NTB menilai bahwa Pemerintah dapat hadir di tengah mereka dan memberikan solusi berupa kepastian terhadap kesehatan masyarakat, memberikan bantuan. Bahkan bantuan yang diberikan yang dilabelkan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang diterima baik oleh masyarakat NTB.

Walaupun ada pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan, kata Miftahul Arzak, misalnya masyarakat yang mengetahui program ini baru 36 persen. Masyarakat yang mengetahui bahwa program ini berasal dari dan untuk masyarakat karena produk-produknya berasal dari Usaha Kecil Menengah (UKM) masyarakat NTB baru 20,2 persen. Dari itulah, masyarakat NTB berharap program ini disosialisasikan dengan baik, karena dianggap positif.

Baca Juga: Pembangunan Proyek Kereta Gantung Rinjani Ditargetkan Tuntas 2025 

2. Program NTB Care perlu disosialisasikan

Survei: Kepuasan Masyarakat NTB terhadap Gubernur Zul Capai 67 Persen Direktur Eksekutif OMI, Miftahul Arzak. (dok. Istimewa)

Selain penanganan bencana, Pemerintah Provinsi NTB juga meluncurkan program NTB Care. Masyarakat yang mempunyai kerabat, tetangga atau keluarga yang mendapatkan musibah seperti sakit parah. Namun tidak mampu secara keuangan untuk berobat, dapat melaporkan kepada pemerintah NTB untuk ditangani oleh tim NTB Care.

Dari beberapa masyarakat yang pernah melaporkan pada tim NTB Care, mereka menilai 71,4 persen Tim NTB Care telah responsif dan 57,2 persen menilai dapat menyelesaikan masalah. Walaupun sama seperti JPS Gemilang, NTB Care masih memiliki pekerjaan rumah untuk dapat disosialisasikan dengan massif di tengah masyarakat NTB.

Terkait Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di NTB, sebagian besar responden menilai telah dibantu oleh Pemerintah Provinsi NTB. Dari 20,5 persen responden yang memiliki usaha, seluruhnya menilai telah dibantu dalam bentuk produksi, dan kepastian pasar. Sedangkan terkait program NTB Mall yang didorong sebagai sentra UKM dan oleh-oleh di NTB, 83,6 persen masyarakat NTB menilai bahwa program tersebut sangat positif.

"Mereka akan lebih mudah untuk membeli oleh-oleh untuk kerabat di luar daerah, dan lebih mudah mendapatkan hasil UKM masyarakat NTB," katanya.

Namun, di antara mereka baru 17 persen masyarakat NTB yang mengetahui keberadaan NTB Mall. Sebagian masyarakat NTB menilai bahwa perlu ada sosialisasi dan dibuat gerai di setiap kabupaten/kota. Sehingga program positif ini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, terutama yang memiliki Usaha Kecil Menengah.

3. Program beasiswa NTB masih jadi sorotan

Survei: Kepuasan Masyarakat NTB terhadap Gubernur Zul Capai 67 Persen noval id

Sedangkan terkait program beasiswa NTB. Program mengirim 1.000 putra dan putri NTB untuk kuliah ke luar negeri masih menjadi sorotan positif bagi masyarakat NTB. Walaupun yang mengetahui program ini baru 32 persen, tetapi 92,4 persen masyarakat yakin bahwa program ini dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia masyarakat NTB.

Di tengah permasalahan sosial, ekonomi yang melanda dunia dan berdampak ke seluruh daerah, 83,2 persen masyarakat masih berharap program ini dapat dilaksanakan. Sementara terkait dengan perlindungan hutan dan lingkungan yang masih tetap menjadi Pekerjaan Rumah (PR) besar bagi Pemerintah Provinsi NTB.

Program zero waste baru diketahui oleh 34 persen masyarakat NTB. Sedangkan baru 42,8 persen masyarakat menilai program ini terlaksana dengan baik, dan 40,6 persen program ini dapat menyelesaikan masalah sampah di sekitarnya.

Sama halnya dengan penjagaan lingkungan. Walaupaun sudah 57,5 persen masyarakat NTB telah mengetahui program ini, baru 23,7 persen masyarakat menilai bahwa program ini berhasil dan baru 34 persen masyarakat menilai bahwa program ini dapat menyelesaikan terkait illegal logging, dan pembakaran hutan.

Dari berbagai penilaian tersebut, kata Miftahul Arzak, secara keseluruhan masyarakat NTB memberikan nilai rata-rata 3,48 dari skor 5 untuk Pemerintah Provinsi NTB atau berada pada range puas dengan presentasi kepuasan 67 persen. Kemudian netral sebesar 14 persen karena mereka baru dapat menilai di akhir kepemimpinan Zul-Rohmi.

"Yang tidak puas sebanyak 19 persen yang berharap lebih baik lagi kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB hingga tahun 2023 mendatang," ucap Miftahul Arzak.

Baca Juga: 150.000 Warga NTB Berpotensi Kena Penyakit Jantung 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya