Suhu Terasa Dingin di NTB, Ini Penjelasan BMKG

Suhu dingin akan terasa selama musim kemarau

Mataram, IDN Times - Beberapa hari terakhir, suhu udara terasa dingin pada malam hingga pagi hari di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok menjelaskan penyebab suhu udara yang dingin pada malam hingga pagi hari di NTB.

"Suhu udara terasa dingin pada malam hari hingga pagi hari untuk faktor penyebabnya adalah karena jumlah tutupan awan yang sedikit. Bisa dilihat dari kondisi cuaca yang sangat cerah beberapa hari terakhir," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi ZAM Lombok Aprilia Mustika Dewi dikonfirmasi IDN Times, Kamis (20/6/2024).

1. Karena tidak ada tutupan awan

Suhu Terasa Dingin di NTB, Ini Penjelasan BMKGPexel.com/GB_PHOTO

Aprilia menjelaskan bahwa awan cenderung membuat suhu udara bumi lebih hangat di malam hari. Karena awan dapat memantulkan panas matahari kembali ke permukaan bumi.

Tetapi sebaliknya, jika tidak ada tutupan awan maka tidak ada yang memantulkan panas sisa matahari di siang hari. "Sehingga suhu menjadi lebih dingin," jelas Aprilia.

Baca Juga: NTB Impor 20 Ribu Ton Gula Mentah dari Thailand pada Mei 2024

2. Suhu dingin terjadi selama musim kemarau

Suhu Terasa Dingin di NTB, Ini Penjelasan BMKGilustrasi musim dingin (pixabay.com/tbasien)

Aprilia menambahkan cuaca yang dingin menandakan musim kemarau. Saat ini, seluruh wilayah NTB sudah memasuki musim kemarau.

Suhu yang dirasakan cukup dingin di NTB cenderung terjadi selama musim kemarau berlangsung di Indonesia.

"Untuk suhu minimum yang tercatat hingga hari ini di beberapa wilayah di NTB mencapai 19-21°C," papar Aprilia.

3. Sebagian besar wilayah NTB memasuki musim kemarau

Suhu Terasa Dingin di NTB, Ini Penjelasan BMKGilustrasi musim kemarau (pixabay.com/nike159)

Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB Nindya Kirana menambahkan saat ini sebagian besar wilayah NTB sudah memasuki musim kemarau. Masyarakat NTB diimbau agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien.

Masyarakat NTB juga perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan. Serta kekeringan yang umumnya terjadi pada periode puncak musim kemarau.

Untuk itu, masyarakat dapat memanfaatkan penampungan air seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya guna mengantisipasi kekurangan air khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan.

Baca Juga: Miris! Jemaah Haji NTB Tak Kebagian Tempat Tidur di Arab Saudi 

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya