Siswa Baru di NTB Lebih Suka Masuk SMA daripada SMK

Jurusan perhotelan paling banyak peminat di SMK

Mataram, IDN Times - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang pendidikan SMA/SMK di Nusa Tenggara Barat (NTB) telah berakhir. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB mencatat berdasarkan data peminat jumlah peserta didik sebanyak 49.610 orang

Dari jumlah tersebut sebanyak 31.822 orang atau 64,1 persen peminat jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sedangkan sebanyak 17.788 orang atau 35,9 persen untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

"Tahun lalu SMK diangka 16.000-an. SMA itu di atas 20.000-an. Memang di NTB ini, siswa masih banyak memilih SMA. Tahun ini juga seperti itu. Saya lihat 2020, 2021, dan 2022 grafiknya hampir sama. Pemahaman masyarakat, namanya sekolah menengah itu masih SMA," kata Kepala Dinas Dikbud NTB Aidy Furqan di Mataram, Selasa (19/7/2022).

1. Jurusan perhotelan paling diminati di SMK

Siswa Baru di NTB Lebih Suka Masuk SMA daripada SMKIlustrasi Pelajar. (IDN Times/Mardya Shakti)

Aidy menyebutkan dari 49.610 peserta didik, sebanyak 3.540 orang mendaftar lewat jalur prestasi, 9.150 orang lewat jalur afirmasi, dan 20.777 orang lewat jalur zonasi untuk jenjang SMA.

Sedangkan untuk peminat jenjang SMK sebanyak 17.788 orang. Dengan rincian peminat jurusan manajemen perkantoran 607 orang, akuntansi 596 orang, perhotelan 1.613 orang, kuliner 1.040 orang, desain komunikasi visual 904 orang, teknik komputer dan jaringan 1.150 orang, teknik kendaraan ringan 775 orang, dan teknik sepeda motor 1.006 orang.

Baca Juga: SMA Muhammadiyah Mataram Hanya Dapat 9 Siswa Baru

2. Masyarakat masih serbu sekolah favorit

Siswa Baru di NTB Lebih Suka Masuk SMA daripada SMKKantor Dinas Dikbud Provinsi NTB (IDN Times/Muhammad Nasir)

Aidy mengungkapkan sekolah favorit masih menjadi buruan masyarakat pada saat PPDB. Padahal, istilah sekolah favorit dan tidak favorit sudah tidak ada lagi. Mindset masyarakat terhadap sekolah favorit masih tetap ada sampai saat ini.

"Padahal sejumlah guru sudah kita distribusikan dari sekolah yang dianggap bagus itu ke sekolah yang kurang bagus. Supaya layanan pembelajarannya sama," kata Aidy.

3. Buka kelas baru jadi opsi terakhir

Siswa Baru di NTB Lebih Suka Masuk SMA daripada SMKSMA Muhammadiyah Kota Mataram yang kekurangan siswa baru dalam PPDB 2022. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dalam PPDB SMA/SMK tahun ajaran 2022/2023, kata Aidy, memang ada siswa baru yang belum mendapatkan sekolah. Mereka akan didistribusikan ke sekolah-sekolah yang kuotanya masih belum terpenuhi. Hal ini terjadi di Kota Mataram.

"Opsinya yang pertama, adalah menambah kuota maksimal dalam satu kelas dari 32 menjadi 36 orang. Opsi terakhir adalah buka kelas baru. Tapi syaratnya di sekolah itu masih tersedia ruang belajar dan guru yang bisa didistribusikan. Kalau itu sudah over, kita beritahu masyarakat bahwa masih ada sekolah yang kosong," tuturnya.

Baca Juga: Investasi Rp2,2 Triliun, Kereta Gantung Rinjani Akan Dilengkapi Resort

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya