Santri Ponpes Al Aziziyah yang Meninggal Diduga Dipukul Tiga Orang

Korban juga sering minta pulang ke rumah

Mataram, IDN Times - Orangtua santriwati Ponpes Al Aziziyah, Gunungsari, Lombok Barat, inisial NI (13) yang meninggal dunia, Sabtu (29/6/2024) di RSUD dr. Soedjono Selong Lombok Timur, Raodah (50) menceritakan bahwa putrinya diduga mengalami kekerasan.

Sebelum koma saat dirawat di RSUD dr Sodjono Selong, korban menceritakan kepada ayahnya bahwa ia dipukul oleh tiga orang.

"Lebih jelasnya hari Minggu kemarin dikasih tahu oleh bapaknya, dia dipukul oleh tiga orang. Sempat bicara seperti itu sebelum dia koma. Siapa dan dimana (kejadiannya) belum dikasih tahu," kata Raodah di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (29/6/2024).

1. Kehilangan anak satu-satunya

Santri Ponpes Al Aziziyah yang Meninggal Diduga Dipukul Tiga OrangJenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Mataram untuk dilakukan autopsi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Raodah tak menyangka akan kehilangan anak satu-satunya. Dia baru tiba di Lombok pada Jumat (28/6/2024) dari Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia datang ke Lombok menggunakan kapal laut dari Ende, berangkat pada Kamis (27/6/2024) pukul 14.00 WITA.

Kemudian langsung menuju RSUD dr. Soedjono Selong melihat anaknya yang sedang dirawat intensif di ruang ICU. Raodah mengatakan dirinya belum bisa berkomunikasi dengan anaknya karena dalam kondisi koma dan menggunakan ventilator.

Pada Sabtu (28/6/2024) sekitar pukul 10.30 WITA, korban menghembuskan napas terakhir di RSUD dr. Soedjono Selong. Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk dilakukan autopsi.

Baca Juga: Santri Ponpes Al Aziziyah Lombok Barat yang Diduga Dianiaya Meninggal 

2. Korban sering minta pulang ke rumah

Santri Ponpes Al Aziziyah yang Meninggal Diduga Dipukul Tiga OrangRaodah (50), ibu santriwati inisial NI yang meninggal dunia diduga karena dianiaya. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sebelum adanya kejadian ini, Raodah menceritakan anaknya sering meminta pulang ke rumah setiap kali menelepon. Anaknya sering meminta pulang setelah masuk semester II. Saat semester II, anaknya pindah kamar asrama.

"Dia selalu minta pulang setiap kali telepon. Alasannya karena kamar mandi airnya kotor. Cuma saya kasih tahu, kamu sudah satu semester," tuturnya.

3. Pihak Ponpes Al Aziziyah sampaikan duka mendalam

Santri Ponpes Al Aziziyah yang Meninggal Diduga Dipukul Tiga OrangKuasa Hukum Ponpes Al Aziziyah Herman Soerenggana. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Terpisah, Kuasa Hukum Ponpes Al Aziziyah Herman Soerenggana menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya NI. Selanjutnya, pihaknya menunggu informasi tempat pemakaman korban dari pihak keluarga.

Soerenggana mengatakan pihak Ponpes Al Aziziyah akan membantu pihak-pihak terkait untuk mengungkap apa sebenarnya peristiwa yang terjadi. Termasuk nanti informasi yang dibutuhkan pihak keluarga, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) dan Polresta Mataram.

"Karena aduannya itu ke Polresta Mataram, kita akan ikut membantu dan menyiapkan apa yang dibutuhkan. Supaya ini jelas. Kita juga berkepentingan untuk pengungkapan kasus ini," jelas Soerenggana.

Baca Juga: Ponpes Al Aziziyah Persilakan Investigasi Dugaan Penganiayaan Santri

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya