Ribuan Warga dan Turis Asing Berburu Nyale di Pantai Seger Mandalika

NTB harapkan semakin meningkatkan kunjungan wisatawan

Lombok Tengah, IDN Times - Ribuan warga dari berbagai daerah di Pulau Lombok dan turis asing memadati Pantai Seger di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta, Lombok Tengah, NTB, pada Jumat pagi (1/3/2024). Mereka memadati pinggir Pantai Seger untuk berburu nyale atau cacing laut yang muncul setiap setahun sekali.

Penjabat Sekda NTB, Ibnu Salim mengatakan event bau nyale merupakan tradisi masyarakat yang sudah turun temurun di Lombok Tengah. Tradisi bau nyale atau menangkap cacing laut warna-warni diyakini masyarakat setempat sebagai jelmaan Putri Mandalika.

"Event ini juga meningkatkan citra pariwisata NTB di dunia internasional. Event ini harus kita jaga dan kelola secara berkelanjutan memiliki kualitas dan kuantitas yang harus ditingkatkan," kata Ibnu.

1. Mandalika bukan hanya sport tourism

Ribuan Warga dan Turis Asing Berburu Nyale di Pantai Seger MandalikaWarga Lombok turun ke Pantai Seger Mandalika untuk berburu nyale atau cacing laut, Jumat (1/3/2024). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mantan Penjabat Bupati Lombok Tengah ini mengatakan KEK Mandalika bukan saja menjadi sport tourism dengan keberadaan Sirkuit Mandalika. Tetapi Mandalika punya pariwisata budaya yaitu tradisi bau nyale yang diadakan masyarakat setempat setiap tahun.

"Metamorfosis kawasan Mandalika ini luar biasa. Bukan hanya menjadi spot pariwisata budaya tetapi juga sport tourism dengan keberadaan sirkuitnya. Ini menunjukkan betapa tempat ini menjadi semakin mendunia. Ke depan kita harus berkolaborasi untuk terus memasarkan dan menyajikan sesuatu yang berwarna. Karena event ini sudah eksis dari tahun ke tahun," ujar Ibnu.

Baca Juga: BPS Perkirakan Produksi Padi NTB Januari-April Turun 274,33 Ribu Ton

2. Menarik kunjungan wisatawan lokal dan asing

Ribuan Warga dan Turis Asing Berburu Nyale di Pantai Seger MandalikaTuris asing membawa anaknya ikut berburu nyale di Pantai Seger Mandalika, Jumat (1/3/2024). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Menurut Ibnu, event bau nyale menarik kunjungan wisatawan lokal, domestik hingga mancanegara. Hal itu terlihat dari kerumunan masyarakat dan turis asing yang menyaksikan puncak peringatan tradisi bau nyale pada Kamis (29/2/2024) malam.

Ia mengatakan event ini harus terus dikemas semakin menarik, sehingga dapat mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara ke Mandalika.

"Karena kehadiran masyarakat yang ribuan ini, membuktikan perputaran ekonomi yang tinggi di bagi UMKM. Ini berdampak luas bagi perekonomian daerah terutama masyarakat lokal," kata Ibnu.

3. Nyale yang muncul sedikit

Ribuan Warga dan Turis Asing Berburu Nyale di Pantai Seger MandalikaRibuan warga menghadiri puncak peringatan tradisi bau nyale di Pantai Segera Mandalika, Kamis malam (29/2/2024). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sejumlah warga lokal yang ditemui IDN Times di lokasi mengatakan nyale yang muncul pada Jumat (1/3/2024) sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Warga Desa Kawo Kecamatan Pujut Lombok Tengah Suparman mengatakan bahwa memang nyale yang muncul pada hari ini sedikit.

Suparman menjelaskan nyale banyak muncul pada hari Selasa, Rabu dan Kamis. Meski demikian, Suparman mengatakan nyale diperkirakan akan muncul lagi pada pertengahan Maret ini.

Hal senada dikatakan warga Desa Sengkol Kecamatan Pujut Lombok Tengah, Hesti. Hesti menuturkan dirinya bersama suami turun berburu nyale sejak pukul 04.40 WITA. Namun nyale yang didapatkan hanya sedikit. Dirinya tidak mengetahui secara persis apa yang menyebabkan nyale yang muncul tahun ini hanya sedikit.

Baca Juga: Peringatan BMKG, 63 Kecamatan di NTB Waspada Curah Hujan Tinggi

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya