Presiden Jokowi Cek Progres Pembangunan Smelter AMNT di Sumbawa Barat 

AMNT berpotensi besar kena denda

Mataram, IDN Times - Presiden Joko 'Jokowi' Widodo turun langsung mengecek progres pembangunan smelter PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB, Selasa (20/6/2023). Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB Sahdan mengungkapkan secara agregat, progres pembangunan smelter AMNT baru di atas 50 persen lebih.

"Presiden meninjau tambang AMNT dan pembangunan smelter. Melihat progres pembangunan smelter. Termasuk hasil reklamasi yang dilakukan PT AMNT," kata Sahdan dikonfirmasi IDN Times, Selasa (20/6/2023).

1. Pembangunan smelter AMNT efektif mulai November 2022

Presiden Jokowi Cek Progres Pembangunan Smelter AMNT di Sumbawa Barat Pembangunan proyek smelter Amman Mineral di Sumbawa Barat yang menyumbang realisasi investasi di NTB. (Dok. Prokopim Sumbawa Barat)

Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba), seharusnya proyek smelter AMNT selesai dibangun pada Juni 2023. Tetapi karena pandemik COVID-19 yang melanda dunia selama dua tahun, menyebabkan pembangunan smelter molor.

Sahdan mengatakan pembangunan smelter AMNT efektif dilakukan mulai bulan November 2022. Pasca pendemik COVID-19, diharapkan pembangunan smelter AMNT semakin dikebut sehingga dapat tuntas pada 2024.

"Kalau kita berharap tuntas 2024. Sementara ini sudah ada izin ekspor konsentrat dari Kementerian ESDM dengan catatan ada denda," terang Sahdan.

Baca Juga: Selain Smelter, AMNT Targetkan Pembangunan Bandara Tuntas 2024 

2. Potensi kena denda cukup besar

Presiden Jokowi Cek Progres Pembangunan Smelter AMNT di Sumbawa Barat Kepala Dinas ESDM NTB Sahdan (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sahdan menjelaskan ada tim independen yang melakukan penilaian progres pembangunan smelter AMNT. Tetapi menurut perkiraan AMNT, progres pembangunan sudah di atas 50 persen. Namun, progres pembangunan tersebut secara agregat. Artinya, peralatan dan bahan-bahan yang sudah dipesan dipabrik untuk pembangunan smelter juga dihitung.

Sementara progres pembangunan fisik di lapangan masih di bawah 50 persen. Dengan kondisi seperti ini, potensi PT AMNT kena denda cukup besar. "Makanya potensi kena denda dia besar. Ketika progres fisik di bawah 50 persen kena denda dia. Ketika ekspor konsentrat ke luar negeri dia juga kena denda," jelas Sahdan.

3. Ekspor NTB anjlok

Presiden Jokowi Cek Progres Pembangunan Smelter AMNT di Sumbawa Barat PT AMNT

Pembangunan smelter AMNT dikerjakan China Nonferrous Metal Industry's Foreign Engineering and Construction Co., Ltd. (NFC) dan PT. PIL Indonesia. Smelter yang dibangun kapasitasnya lebih kecil dari rencana awal 1,3 juta ton per tahun menjadi 900 ribu ton per tahun.

Pembangunan smelter AMNT ditargetkan tuntas pada 2024 mendatang. Saat ini, kata Sahdan, aktivitas pembangunan smelter sedang dikebut di lapangan. Kawasan Maluk yang dulunya sepi, sekarang mulai hidup lagi.

"Smelter ini mulai ngebut bekerja pada November 2022. Kalau tidak ada halangan, Desember 2024 sudah selesai dibangun," ungkap Sahdan.

Akibat belum keluarnya izin ekspor konsentrat untuk AMNT, nilai ekspor NTB di bulan Mei 2023 anjlok cukup tinggi mencapai 98,22 persen dibandingkan bulan Mei 2022. Sedangkan ekspor NTB di bulan Mei 2023 dibandingkan bulan April 2023 mengalami penurunan sebesar 41,23 persen.

Tim Ekspor Impor Badan Pusat Statistik (BPS) NTB Taupikurrahman menjelaskan nilai ekspor NTB sejak bulan April dan Mei 2023 mengalami penurunan karena tidak adanya ekspor konsentrat tembaga dari PT. AMNT. Tidak adanya ekspor bahan galian tambang karena PT. AMNT belum mendapatkan izin ekspor konsentrat tembaga dari pemerintah pusat.

"Ekspor tambang tidak ada karena izinnya AMNT belum terbit. Itu karena terkait dengan perjanjian pembangunan smelter itu. Karena smelter seharusnya sudah selesai terbangun di bulan Juni 2023. Tapi ternyata sampai sekarang belum selesai dibangun," kata Taupik.

Taupik menambahkan ekspor NTB pada bulan April dan Mei tidak ada komoditas tambang. Ekspor NTB hanya berupa komoditas non tambang. Pada bulan April 2023, nilai ekspor non tambang mencapai angka sekitar 6 juta dolar Amerika. Di bulan Mei, ekspor NTB berupa komoditas non tambang tetapi nilainya menurun dibandingkan bulan April 2023. Pada bulan Mei 2023, ekspor non tambang mencapai 3,9 juta dolar Amerika.

Kelompok komoditas ekspor Provinsi NTB yang terbesar pada bulan Mei 2023 adalah perhiasan atau permata sebesar US$ 1.797.073 (45,95 persen), ikan dan udang sebesar US$ 1.259.976 (32,22 persen), kopi, teh, rempah-rempah sebesar US$ 404.983 (10,35 persen), garam, belerang, kapur sebesar US$ 233.130 (5,96 persen), serta biji-bijian berminyak sebesar US$ 125.400 (3,21 persen).

Baca Juga: Penjualan Seragam Dilarang, Dikbud NTB Perbolehkan Jual Baju Olahraga 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya