Potret IPM NTB 2023: Lombok Utara Terendah, Kota Mataram Tertinggi  

Usia harapan hidup di NTB selsma 72,02 tahun

Mataram, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2023 mencapai 72,37. IPM Provinsi NTB mengalami peningkatan dari 71,65 tahun 2022 menjadi 72,37 pada tahun 2023.

Kepala BPS Provinsi NTB Wahyudin mengatakan, capaian IPM Provinsi NTB 2023 berada pada kategori tinggi. Pertumbuhan IPM Provinsi NTB di tahun 2023 mencapai satu persen. Dari 10 kabupaten/kota di Provinsi NTB, IPM Kabupaten Lombok Utara yang terendah, sedangkan IPM tertinggi adalah Kota Mataram.

"Selama tahun 2020-2023, IPM Provinsi NTB meningkat sebesar 0,90 persen per tahun," kata Wahyudin di Mataram, Sabtu (2/12/2023).

1. Perincian IPM pada 10 kabupaten/kota di NTB 2023

Potret IPM NTB 2023: Lombok Utara Terendah, Kota Mataram Tertinggi  Kepala BPS Provinsi NTB Wahyudin. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Wahyudin menjelaskan dari sisi perbandingan antar kabupaten/kota, urutan IPM terendah di Provinsi NTB ditempati oleh Kabupaten Lombok Utara yaitu sebesar 68,02, sedangkan urutan teratas ditempati Kota Mataram yakni 81,15.

Jumlah kabupaten/kota di Provinsi NTB dengan status capaian pembangunan manusia yang sangat tinggi atau IPM di atas 80 pada 2023 sebanyak 1 kabupaten/kota, yaitu Kota Mataram.

Kemudian kategori tinggi yaitu IPM antara 70 - 80 pada 2023 sebanyak 8 kabupaten/kota. Sedangkan satu kabupaten dengan status IPM sedang yakni antara 60 - 70. Berikut perincian IPM pada 10 kabupaten/kota di NTB, sebagai berikut:

  1. Kota Mataram dengan IPM 81,15
  2. Kota Bima dengan IPM 78,24
  3. Kabupaten Sumbawa Barat dengan IPM 74,84
  4. Kabupaten Lombok Barat dengan IPM 72,18
  5. Kabupaten Dompu dengan IPM 71,77
  6. Kabupaten Sumbawa dengan IPM 71,68
  7. Kabupaten Lombok Timur dengan IPM 70,65
  8. Kabupaten Lombok Tengah dengan IPM 70,41
  9. Kabupaten Bima dengan IPM 70,33
  10. Kabupaten Lombok Utara dengan IPM 68,02

Wahyudin menjelaskan seiring dengan pertumbuhan IPM Provinsi NTB pada tahun 2023, sepuluh kabupaten/kota juga mengalami peningkatan capaian IPM.

Wilayah yang mengalami peningkatan IPM terbesar pada 2023 adalah Kabupaten Lombok Utara, yaitu mencapai 1,39 persen.

Sedangkan wilayah yang mengalami peningkatan IPM yang terendah pada tahun 2023 yaitu Kota Mataram, yaitu sebesar 0,60 persen.

Baca Juga: Stunting di NTB di Atas Rata-rata Nasional, Pemberian Sufor Dilarang

2. Usia harapan hidup meningkat

Potret IPM NTB 2023: Lombok Utara Terendah, Kota Mataram Tertinggi  ilustrasi usia harapan hidup yang tinggi (pexels.com/Pixabay)

Wahyudin menambahkan, dari dimensi umur panjang dan hidup sehat yang digambarkan oleh indikator usia harapan hidup, bayi yang lahir pada tahun 2023 di Provinsi NTB memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 72,02 tahun. Indikator ini meningkat sebesar 0,36 tahun dibandingkan tahun 2022.

Kemudian dari dimensi pengetahuan yang digambarkan dengan indikator Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). HLS Provinsi NTB pada tahun 2023 mencapai 13,97 tahun, meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun 2022.Sedangkan RLS sebesar 7,74 tahun, meningkat sebanyak 0,13 tahun dibanding tahun sebelumnya.

Sedangkan dari dimensi standar hidup layak yang digambarkan dengan indikator pengeluaran per kapita yang disesuaikan, capaian Provinsi NTB pada tahun 2023 sebesar Rp11,10 juta per orang per tahun. Indikator ini meningkat sebanyak Rp414 ribu dibandingkan tahun 2022.

Dijelaskan pembangunan manusia di Provinsi NTB terus mengalami kemajuan. IPM Provinsi NTB terus meningkat tiap tahunnya. Sejak tahun 2020, status pembangunan manusia Indonesia di Provinsi NTB berada pada kategori tinggi.

IPM Provinsi NTB tahun 2020 tercatat sebesar 70,46. IPM Provinsi NTB mencapai 72,37 pada tahun 2023, meningkat hingga 1,00 persen dibandingkan tahun 2022. Disebutkan, rata-rata pertumbuhan IPM tahun 2020-2023 di kisaran 0,90 persen per tahun.

3. Perkembangan dimensi pembentuk IPM NTB selama tiga tahun

Potret IPM NTB 2023: Lombok Utara Terendah, Kota Mataram Tertinggi  ilustrasi pendapatan per kapita (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Wahyudin, peningkatan capaian IPM Provinsi NTB tahun 2023 disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan seluruh komponen pembentuk IPM, terutama rata-rata lama sekolah dan pengeluaran riil per kapita.

Pada tahun 2023, komponen pembentuk IPM Provinsi NTB mengalami percepatan pertumbuhan, kecuali komponen harapan lama sekolah pada dimensi pengetahuan yang pertumbuhannya melambat dibandingkan tahun sebelumnya.

Selama periode 2020 hingga 2023, Usia Harapan Hidup Provinsi NTB telah meningkat sebesar 0,85 tahun atau rata-rata tumbuh sebesar 0,40 persen per tahun. Pada tahun 2020, Usia Harapan Hidup saat lahir di Provinsi NTB adalah 71,17 tahun dan pada tahun 2023 mencapai 72,02 tahun.

Kemudian dari dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu HLS penduduk usia 7 tahun ke atas dan RLS penduduk usia 25 tahun ke atas. Capaian kedua indikator ini, kata Wahyudin, terus meningkat dari tahun ke tahun.

Selama periode 2020 hingga 2023, HLS Provinsi NTB rata-rata meningkat 0,65 persen per tahun dan RLS rata-rata meningkat 1,93 persen per tahun. Pada tahun 2023, HLS Provinsi NTB mencapai 13,97 tahun dan RLS mencapai 7,74 tahun.

Selanjutnya dari dimensi standar hidup layak yang direpresentasikan dengan pengeluaran riil per kapita. Pada tahun 2023, pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan masyarakat NTB mencapai Rp11,1 juta per tahun.

"Capaian ini meningkat sebesar 3,88 persen dibandingkan tahun 2022, seiring dengan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut. Setelah melalui pandemik COVID-19, pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan Provinsi NTB semakin membaik," terangnya.

Baca Juga: PAD Tak Maksimal, Dewan Minta Pemprov NTB Bubarkan UPTD Gili Trawangan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya