Polisi Usut Dugaan Penganiayaan Santriwati di Ponpes Lombok Barat

Kondisi korban sangat memprihatinkan dan dirawat intensif

Mataram, IDN Times - Satreskrim Polresta Mataram mengusut kasus dugaan penganiayaan santriwati inisial NI (13) di salah satu Ponpes wilayah Gunungsari Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Korban berasal dari Desa Rukun V Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama menjelaskan kasus ini dilaporkan ayah korban pada Sabtu (22/6/2024). Kasus dugaan penganiayaan ini sedang dalam proses penyelidikan Satreskrim Polresta Mataram.

"Kami menerima pengaduan dari ayah korban. Berdasarkan keterangan yang kami dapat dari ayah korban pada Sabtu, kami bentuk tim melakukan investigasi ke rumah sakit di Lombok Timur," kata Yogi di Mataram, Senin (24/6/2024).

1. Kondisi korban sangat memprihatinkan

Polisi Usut Dugaan Penganiayaan Santriwati di Ponpes Lombok Baratilustrasi kekerasan pada perempuan (pixabay.com/RosZie)

Yogi mengungkapkan tim dari Satreskrim Polresta Mataram sudah turun ke salah satu rumah sakit di Lombok Timur, tempat korban dirawat. Kondisi korban sangat memprihatinkan, sudah menggunakan ventilator.

Namun, untuk mengetahui apa yang menyebabkan korban seperti itu, Satreskrim Polresta Mataram menunggu hasil rekam medis dari rumah sakit. Pada Senin (24/6/2924), timnfati Satreskrim Polresta Mataram kembali turun ke tempat korban dirawat, yaitu pada salah satu rumah sakit di Lombok Timur untuk melihat kondisi korban.

Baca Juga: Pimpinan Ponpes yang Cabuli 4 Santriwati Diringkus di Mataram  

2. Kronologi kejadian

Polisi Usut Dugaan Penganiayaan Santriwati di Ponpes Lombok Baratilustrasi kekerasan (pixabay.com/RosZie)

Yogi menuturkan kronologi kejadian yang menimpa korban berdasarkan keterangan dari ayah korban. Dugaan penganiayaan itu terjadi di asrama salah satu Ponpes di wilayah Gunungsari Lombok Barat.

Dari pengakuan korban kepada ayahnya, bahwa telah terjadi penganiayaan. Rekan korban kemudian memberitahukan orangtuanya di Lombok Timur, karena korban mengalami luka lebam.

Ibu rekan korban yang merasa iba, berinisiatif menjemputnya dan dibawa ke rumah di Lombok Timur menggunakan mobil travel. Karena korban merasa sakit, kemudian dibawa ke salah satu klinik di Lombok Timur. Karena kondisi korban menurun maka dibawa ke puskesmas.

Setelah dibawa ke puskesmas, orangtua korban dari NTT datang, pada Senin pekan lalu. Ayah korban datang untuk melihat kondisi anaknya. Ayah korban sempat berkomunikasi dengan anaknya.

"Pengakuan korban kepada ayahnya, sempat dilakukan pemukulan oleh rekannya sendiri menggunakan balok dan sajadah di kelopak mata," tuturnya.

3. Polisi akan periksa pihak Ponpes

Polisi Usut Dugaan Penganiayaan Santriwati di Ponpes Lombok Baratilustrasi hukum (unsplash.com/Sasun Bughdaryan)

Yogi mengatakan pihaknya telah meminta keterangan dari ayah korban. Kemudian akan memeriksa saksi lainnya, yaitu ibu rekan korban dan sopir yang menjemput ke Ponpes di Lombok Barat.

"Itu yang kita akan mintai keterangan. Dari ibu rekan korban, sopir travel, klinik, puskesmas dan rumah sakit," jelas Yogi.

Setelah itu, Satreskrim Polresta Mataram akan meminta keterangan dari pihak ponpes. "Pasti akan memeriksa pihak ponpes. Karena TKP lokusnya di wilayah hukum Polresta Mataram. Nanti kami akan mengundang langsung pihak ponpes, keterangannya seperti apa kronologinya," kata Yogi.

Baca Juga: Sering Dimarahi, Suami di Lombok Timur Tega Bunuh Istri

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya