Pj Gubernur NTB Pastikan Urus Pemulangan TKI yang Tewas di Malaysia

Pemulangan jenazah butuh waktu karena berangkat tidak resmi

Mataram, IDN Times - Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hassanudin, menegaskan mengurus pemulangan jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Waringin, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur. TKI tersebut, Gafur, tewas ditembak oleh kawanan pencuri di Malaysia Timur. Karena keberangkatannya dilakukan secara non-prosedural, penanganan kasusnya tidak semulus pekerja migran yang berangkat secara resmi.

Proses pemulangan jenazah ke kampung halaman membutuhkan waktu lebih lama akibat status non-prosedural tersebut. "Kami sedang mengoordinasikan pemulangan jenazah. Nantinya, kami akan mengurus proses pemulangannya," ujar Hassanudin saat dikonfirmasi di Mataram, Sabtu (3/8/2024).

1. Jadi pembelajaran bagi masyarakat agar menempuh jalur resmi

Pj Gubernur NTB Pastikan Urus Pemulangan TKI yang Tewas di MalaysiaIlustrasi jenazah TKI asal NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kejadian yang dialami oleh korban seharusnya menjadi pelajaran penting bagi masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri. Pekerja migran harus memastikan bahwa mereka berangkat melalui prosedur yang resmi dan legal.

Dengan mengikuti jalur resmi, pemerintah dapat lebih mudah memfasilitasi penanganan jika terjadi permasalahan di luar negeri. "Jika tidak melalui proses yang benar, penanganannya tidak akan semulus yang resmi. Kami berharap masyarakat memahami pentingnya bepergian ke luar negeri melalui jalur resmi agar kami dapat memfasilitasi dengan baik," ujar Hassanudin.

Baca Juga: TKI NTB yang Tewas di Malaysia Ditembak Kawanan Pencuri

2. Data-data telah diserahkan

Pj Gubernur NTB Pastikan Urus Pemulangan TKI yang Tewas di MalaysiaPemulangan TKI rentan dari Malaysia. (dok. Kemlu RI)

Mantan Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara ini menjelaskan bahwa dirinya telah meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB untuk menyelidiki informasi terkait kematian TKI asal Lombok Timur tersebut. Disnakertrans NTB telah menghubungi keluarga korban dan menyelidiki kronologi keberangkatan korban ke Malaysia.

"Begitu mendapatkan informasi, saya langsung memerintahkan bagian terkait untuk berkoordinasi dengan lintas sektoral. Data-data tersebut kita serahkan kepada institusi yang berwenang," ujar Hassanudin.

Sebelumnya, Kepala Disnakertrans NTB, I Gede Putu Aryadi, menjelaskan bahwa korban bekerja di perkebunan kelapa sawit yang lokasinya di pedalaman. Beberapa kali hasil panen sawit di tempat korban bekerja dicuri. Pada peristiwa pencurian yang terakhir, salah satu pencuri tertangkap tangan oleh korban.

"Karena pencurinya tertangkap tangan, korban melawan. Kemudian, pencuri tersebut melarikan diri dan kembali dengan teman yang membawa senjata. Korban kemudian ditembak. Kami mendengar korban ditembak dengan tujuh peluru, tetapi ini adalah informasi awal," jelas Aryadi.

3. Ratusan TKI NTB bermasalah dipulangkan dari luar negeri

Pj Gubernur NTB Pastikan Urus Pemulangan TKI yang Tewas di MalaysiaPemulangan TKI rentan dari Malaysia. (dok. Kemlu RI)

Berdasarkan data Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTB sejak Januari hingga 23 Juli 2024, sebanyak 423 TKI bermasalah telah dipulangkan dari luar negeri.

Ratusan TKI yang dipulangkan ke NTB dengan berbagai penyebab, antara lain deportasi 279 orang dan pencegahan pemberangkatan TKI non prosedural 93 orang.

Kemudian, meninggal dunia 32 orang, sakit 17 orang, mengalami permasalahan lain satu orang dan repatriasi satu orang. Dari 423 TKI yang dipulangkan, sebagian besar dari Malaysia sebanyak 299 orang, Saudi Arabia 42 orang dan Uni Emirat Arab 31 orang. Tertinggi dari Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat.

Sejak Januari hingga 23 Juli 2024, total sebanyak 12.539 TKI asal NTB yang telah dikirim bekerja di luar negeri. Terdiri dari 12.223 laki-laki dan 316 perempuan. Sebanyak 11.798 orang dengan negara tujuan Malaysia atau 94,09 persen.

Baca Juga: Survei Pilgub NTB: Zul-Uhel Teratas, Rohmi-Firin Ungguli Iqbal-Dinda

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya