Pertamina Tambah 43.080 Tabung LPG 3 Kg untuk Pulau Sumbawa  

Masyakat mampu diminta tak gunakan LPG subsidi

Mataram, IDN Times - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus akan kembali melakukan penambahan pasokan LPG subsidi di Pulau Sumbawa. Ini disalurkan secara bertahap pada 25 - 29 Maret 2024 dengan total sebanyak 43.080 tabung.

Penambahan pasokan ini menindak lanjuti hasil monitoring di lapangan terkait kebutuhan LPG subsidi di beberapa wilayah yang belum terpenuhi dengan maksimal.

Sebelumnya, Pertamina telah menambah pasokan sebesar 33.200 tabung di luar pasokan normal harian untuk Kota Bima, Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat. Jumlah tersebut merupakan 108 persen dari konsumsi normal harian di seluruh kota/kabupaten yang berada di Pulau Sumbawa.

Pada bulan Ramadan ini, terjadi peningkatan permintaan LPG 3 Kg di Pulau Sumbawa. Total penambahan pasokan LPG subsidi pada bulan Maret di Pulau Sumbawa jumlahnya hampir 3 kali lipat dari konsumsi harian normal.

1. Tingginya permintaan masyarakat

Pertamina Tambah 43.080 Tabung LPG 3 Kg untuk Pulau Sumbawa  Pertamina mengecek ketersediaan LPG subsidi di pangkalan. (dok. Istimewa)

Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Bima Andi Haris Nasution menyampaikan bahwa Pemda terus berupaya untuk memaksimalkan penyaluran distribusi LPG 3 Kg. Dalam mengatasi tingginya permintaan masyarakat terkait kebutuhan LPG 3 Kg Ramadan ini.

Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Bima tetap mengawal penyaluran pendistribusian dan Harga Eceran Tertinggi (HET) agar tepat sasaran.

"Terkait tingginya kebutuhan LPG ini, alhamdulilah telah direspons dengan baik dan ditindak lanjuti oleh pihak Pertamina dengan penambahan alokasi ekstra penyaluran," kata Haris.

Baca Juga: Pj Gubernur NTB Mutasi 76 Pejabat, Eselon II Segera Menyusul

2. Banyak laporan pengecer mainkan harga

Pertamina Tambah 43.080 Tabung LPG 3 Kg untuk Pulau Sumbawa  Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Area Manager Communication, Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Ahad Rahedi menanggapi laporan banyaknya pengecer yang memanfaatkan situasi dengan menjual dan memainkan harga LPG 3 Kg melebihi harga satuan yang telah ditetapkan.

Ahad Rahedi menyampaikan bahwa Pertamina telah melakukan beberapa langkah strategis. Antara lain bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam mengaktifkan warung Tim Pengendali Inflasi Daerah di setiap kecamatan agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.

Kemudian melaksanakan tinjauan lapangan bersama Disperindag kota Bima pada 10 titik lokasi untuk melakukan normalisasi harga sesuai HET serta sidak konsumen yang tidak tepat sasaran.

"Pertamina bersama Pemda juga secara berkala melakukan sidak ke konsumen di beberapa hotel, laundry dan restoran untuk memastikan pelaku usaha tersebut menggunakan LPG nonsubsidi dan menawarkan program tukar tabung untuk pelaku usaha yang belum menggunakan LPG nonsubsidi,” jelas Ahad dalam keterangan dikutip Selasa (26/3/2024).

Berbeda dengan LPG nonsubsidi yang stoknya banyak, LPG 3 kg memiliki jumlah penyaluran didasarkan pada kuota yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Untuk wilayah Kota dan Kabupaten Bima, hingga 24 Maret 2024, telah tersalur sekitar 849.520 tabung LPG dari kuota sebanyak 796.132 tabung di tahun 2024 atau over 6,71 persen dari kuota periode Januari hingga Maret.

3. Masyarakat mampu diminta tak gunakan LPG subsidi

Pertamina Tambah 43.080 Tabung LPG 3 Kg untuk Pulau Sumbawa  IDN Times/Istimewa

Pertamina gencar melakukan sosialiasi pembelian LPG 3 Kg di pangkalan resmi agar mendapat kepastian jaminan stok dan mendapat harga yang sesuai dengan HET yang ditetapkan Pemerintah Daerah. Serta meminta kepada masyarakat yang mampu atau kaya untuk tidak menggunakan LPG 3 kg bersubsidi.

Selain itu, Ahad juga mengingatkan kepada lembaga penyalur resmi seperti agen dan pangkalan LPG untuk tidak melakukan penyelewengan dan menaikkan harga di atas HET di lapangan.

Apabila ditemukan agen dan pangkalan resmi LPG 3 kg yang tidak menyalurkan sesuai aturan akan diberikan sanksi mulai dari teguran, pencabutan alokasi sampai dengan pemutusan hubungan usaha.

"Kami mengimbau kepada masyarakat serta pelaku usaha yang tergolong mampu untuk tidak menggunakan LPG bersubsidi agar stok di lapangan tetap terjaga," ujarnya

Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu alasan yang mengakibatkan ketersediaan di lapangan cepat habis. Ahad mengatakan  bahwa Pertamina memastikan bahwa kuota LPG 3 kg yang ditetapkan pemerintah akan cukup jika penggunaannya disesuaikan dengan aturan yang ada.

Sementara, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Petrus Ginting menjelaskan untuk meminimalisir terjadinya kekurangan suplai di pangkalan, secara berkala Pertamina melakukan pemantauan ketersediaan di seluruh pangkalan resmi.

Serta bersinergi bersama Pemda setempat dalam upaya penertiban terhadap konsumen atau pelaku usaha yang tidak berhak menikmati LPG 3 kg subsidi.

Kendati demikian, pembeliaan LPG 3 kg subsidi di pangkalan wajib menggunakan KTP sesuai dengan penetapan Pemerintah per 1 Januari 2024.

Dengan adanya pendataan ini juga mengurangi peluang penyalahgunaan LPG 3 Kg bersubsidi. Dimana, pelanggan yang melakukan pembelian dalam jumlah yang tidak wajar akan tercatat datanya dan perlu didalami penggunaannya oleh pihak yang berwenang.

Baca Juga: Tak Ada Anggaran untuk MXGP 2024, Pemprov NTB akan Dukung dengan Doa

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya