Perpustakaan Digital, Cara NTB  Tingkatkan Literasi pada Anak-anak

Pojok baca digital banyak dikunjungi anak-anak

Mataram, IDN Times - Pesatnya perkembangan teknologi menjadi tantangan tersendiri untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya kepada anak-anak.

Anak-anak di zaman sekarang lebih banyak menghabiskan waktunya bermain handphone (HP), entah itu menonton YouTube atau bermain game. Kesempatan untuk membaca sebuah buku hanya dilakukan saat berada di sekolah.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB, Julmansyah mengatakan digitalisasi menjadi sebuah keharusan saat ini. Sehingga pihaknya melakukan transformasi layanan perpustakaan. Dari layanan perpustakaan yang bersifat konvensional ke perpustakaan digital.

1. Bentuk perpustakaan digital NTB e-Lib

Perpustakaan Digital, Cara NTB  Tingkatkan Literasi pada Anak-anakKepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB Julmansyah (IDN Times/Muhammad Nasir)

Situasi pandemik COVID-19 juga memaksa pemerintah daerah bertransformasi ke digital agar masyarakat tetap terlayani. Begitu juga dalam pelayanan di bidang perpustakaan.

Di tengah situasi pandemik COVID-19, pada 2021 lalu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB meluncurkan perpustakaan digital NTB Electronic Library (NTB e-Lib) untuk memberikan kemudahan pelayanan dan meningkatkan IPLM di Provinsi NTB.

"Dengan kemajuan teknologi ini makanya kami bertransformasi. Digitalisasi sesuatu yang tidak bisa ditolak. Makanya kita sudah punya NTB e-Lib atau perpustakaan digital. Ini salah satu upaya meningkatkan literasi pada anak-anak," kata Julmansyah dikonfirmasi IDN Times di Mataram, Sabtu (2/4/2022).

Belum genap setahun sejak diluncurkan Juli 2021, perpustakaan digital NTB e-Lib telah memiliki 600 anggota. Perpustakaan digital NTB e-Lib dapat diunduh di google playstore. Sehingga masyarakat NTB dapat menikmati membaca buku lewat HP.

Julmansyah menyebutkan koleksi buku-buku bacaan di NTB e-Lib sebanyak 10.000 copy-an. Termasuk di dalamnya buku-buku bacaan untuk anak-anak. Pihaknya juga mendorong Pemda kabupaten/kota membuat aplikasi yang memudahkan masyarakat mengakses perpustakaan dari rumah.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Ramadan 1443 H untuk Mataram dan Sekitarnya 

2. Kunjungan perpustakaan dan IPLM NTB meningkat

Perpustakaan Digital, Cara NTB  Tingkatkan Literasi pada Anak-anakPojok baca digital di Islamic Center NTB (Dok. Istimewa)

Julmansyah menyebutkan angka kunjungan ke perpustakaan pada 2021 meningkat dibaandingkan tahun sebelumny dari lima layanan perpustakaan NTB. Jumlah kunjungan selama tahun 2021 sebanyak 24.457 orang.

Dengan rincian 19.352 pengunjung (79%) dari layanan umum Perpustakaan Daerah, Layanan Pojok Baca Digital di Islamic Centre sebanyak 3.741 (15%), kunjungan ke NTB e-Lib sebanyak 471 (2%), Kafe Literasi Keliling sebanyak 552 pengunjung atau 2% dan kunjungan pada i-Deposit sebanyak 341 (2%).

Sementara kunjungan selama tahun 2020 sebanyak 12.308 orang dari dua jenis layanan. Yaitu Layanan Umum Perpustakaan dan layanan i-Deposit. Julmansyah menyebut terjadi peningkatan pengunjung sebesar 50,3 % dengan adanya inivasi layanan perpustakaan.

Julmansyah juga menyatakan IPLM NTB pada 2021 meningkat dibandingkan 2021. Pada 2020, posisi IPLM NTB berada pada peringkat 14 nasional, sedangkan pada 2021 meningkat ke posisi 10 nasional dari 34 provinsi di Indonesia.

3. Pengunjung pojok baca digital sebagian besar anak-anak

Perpustakaan Digital, Cara NTB  Tingkatkan Literasi pada Anak-anakPojok baca digital di Islamic Center NTB (Dok. Istimewa)

Salah satu layanan perpustakaan yang disediakan adalah Pojok Baca Digital di Islamic Center NTB. Pada 2021, ungkap Julmansyah, kunjungan Pojok Baca Digital sebanyak 3.741 orang. Sebagian besar merupakan anak-anak PAUD dan SD.

Pojok Baca Digital dilengkapi perangkat komputer sebanyak 3 unit. Berisi 800.000 e-book yang merupakan aplikasi yang dikembangkan Perpustakaan Nasional. Ada juga tablet yang bisa digunakan anak-anak untuk mencari buku yang diinginkan.

"Sekarang semua kabupaten/kota di NTB sudah ada Pojok Baca Digital yang merupakan bantuan Pemerintah Pusat melalui Perpustakaan Nasional kecuali Lombok Utara," katanya.

4. Perbanyak buku bacaan pengetahuan aplikatif

Perpustakaan Digital, Cara NTB  Tingkatkan Literasi pada Anak-anakIlustrasi Toko Buku (Book Store) (IDN Times/Anata)

Julmansyah menyebutkan persoalan kurangnya buku bacaan menjadi salah satu tantangan untuk meningkatkan minat baca. Rasio jumlah buku dengan pembaca 1 : 90. Artinya, satu buku ditunggu oleh 90 orang.

Selain itu, buku-buku di perpustakaan sekolah kebanyakan tentang mata pelajaran. Begitu juga di perpustakaan daerah, bukunya banyak yang jadul. Untuk meningkatkan minat baca, sekarang sedang diperbanyak buku-buku tentang pengetahuan sains aplikatif.

"Ini yang kemudian pada waktu Safari Literasi bersama Duta Baca Indonesia mengajari Guru TK dan PAUD cara membuat buku cerita bergambar menggunakan berbagai kreativitas. Itu cara kita membantu mengatasi kekurangan buku anak-anak yang sangat terbatas," ujar Julmansyah.

Selain itu, upaya yang dilakukan menarik kunjungan ke perpustakaan adalah menyediakan tempat atau gedung perpustakaan yang representatif. Sehingga perpustakaan menjadi menarik, nyaman, elegan dan tidak membosankan.

Sementara itu, Ketua Komunitas Literasi Bale Anak Desa Supardi mengatakan minat baca anak-anak di NTB sebenarnya cukup tinggi. Hal tersebut terlihat ketika mereka turun ke desa-desa.

"Namun belum terpenuhi fasilitas bahan-baham bacaan yang yang menarik sesui dengan minat anak-anak. Fasilitas bacaan masih minim," kata pria yang biasa disapa Bang Ade ini.
Dikatakan, kemajuan teknologi memang berpengaruh pada minat baca anak-anak. Namun kemajuan teknologi sebenarnya bisa sangat membantu untuk meningkatkan literasi jika digunakan dengan benar, dan justru sebaliknya jika tidak digunakan dengan benar.

"Anak-anak tidak perlu dilarang main gadget karena mereka hidup d zaman teknologi. Yang perlu dilakukan adalah mengarahkan dan mendampingi agar penggunaan teknologi ke arah yang positif. Di sini peran keluarga sangat penting," ucapnya.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya