Penurunan Produksi Jagung di NTB, Ini Analisis dan Proyeksi  

Produksi turun 140,89 ribu ton dibandingkan 2022

Mataram, IDN Times - Panen jagung di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2023 mencapai 1,28 juta ton jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 1,42 juta ton.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB Wahyudin, penurunan produksi jagung disebabkan oleh menyusutnya luas panen jagung pada tahun 2023. Luas panen jagung pipilan selama Januari hingga Desember 2023 mencapai sekitar 179,03 ribu hektare.

"Luas panen jagung pada 2023 di NTB mengalami penurunan sebanyak 17,04 ribu hektare atau 8,69 persen dibandingkan dengan luas panen pada 2022 yaitu sebanyak 196,06 ribu hektare," ungkap Wahyudin di Mataram, Sabtu (2/2/2024).

1. Puncak panen jagung di NTB pada bulan Maret

Penurunan Produksi Jagung di NTB, Ini Analisis dan Proyeksi  Tanaman jagung yang baru panen di Lombok. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Meskipun puncak panen jagung pipilan pada 2023 sama dengan tahun 2022, yaitu pada bulan Maret dengan luas panen sebesar 41,98 ribu hektare, namun pada Maret 2023 relatif lebih tinggi 2,58 ribu hektare atau 6,55 persen dibandingkan Maret 2022.

Wahyudin menjelaskan bahwa luas panen jagung hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA) Jagung Tahun 2020–2024 terdiri dari tiga jenis panen, yaitu panen hijauan, panen muda, dan panen pipilan. Luas panen jagung pipilan sepanjang Januari hingga Desember 2023 mencapai sekitar 179,03 ribu hektare. Di sisi lain, luas panen hijauan dan luas panen muda pada 2023 masing-masing sebesar 4,23 ribu hektare dan 12,99 ribu hektare.

Baca Juga: Viral! Azizah, Murid SD di Lombok Lakukan Afro Dance Bareng Jay Mondy

2. Produksi jagung di NTB turun 140,89 ribu ton

Penurunan Produksi Jagung di NTB, Ini Analisis dan Proyeksi  Areal tanaman jagung di Lombok. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 28 persen sepanjang Januari hingga Desember 2023 mencapai 1,73 juta ton, mengalami penurunan sebanyak 190,58 ribu ton atau 9,91 persen dibanding tahun 2022.

Wahyudin menambahkan bahwa jika produksi jagung pipilan kering kadar air 28 persen dikonversi ke jagung pipilan kering kadar 14 persen, maka produksinya di NTB sebanyak 1,28 juta ton.

Produksi jagung pipilan kering kadar air 14 persen di NTB pada 2023 mengalami penurunan sebanyak 140,89 ribu ton atau 9,91 persen dibandingkan dengan pada 2022 yaitu sebanyak 1,42 juta ton.

3. Produksi jagung pada Januari-April 2024 diperkirakan setengah juta ton

Penurunan Produksi Jagung di NTB, Ini Analisis dan Proyeksi  Kepala BPS Provinsi NTB Wahyudin. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Berdasarkan proyeksi, pada Januari-April 2024, potensi luas panen jagung pipilan kering diperkirakan sebesar 77,02 ribu hektare. Dengan potensi produksi jagung pipilan kering kadar air 14 persen mencapai lebih dari setengah juta ton atau sekitar 558,01 ribu ton.

BPS NTB mencatat jumlah produksi jagung pipilan kering kadar 14 persen dari tahun 2020 hingga 2023 mengalami fluktuasi. Pada 2020, produksi jagung di NTB sebanyak 840.495 ton, kemudian meningkat menjadi 1,019 ton pada 2021, meningkat lagi pada 2022 menjadi 1,42 juta ton, dan kembali menurun menjadi 1,28 juta ton pada 2023.

Baca Juga: Keindahan dan Keberanian Tari Buja Kadanda, Warisan Budaya NTB

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya