Pendaki Dilarang Bawa Anak di Bawah Umur 10 Tahun Mendaki Rinjani 

Pendaki yang melanggar akan kena pencekalan

Mataram, IDN Times - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) melarang keras pendaki membawa anak di bawah usia 10 tahun untuk mendaki Gunung Rinjani. Pelanggaran akan dikenakan blacklist atau masuk daftar hitam mendaki gunung ini selama dua tahun ke depan. 

Kepala BTNGR Dedy Asriady menyebutkan batas minimal pendaki Gunung Rinjani ditetapkan 10 tahun.

"Batasannya minimal usia 10 tahun. Kalau ada yang bawa bayi, atau anak di bawah 10 tahun, itu melanggar,"  kata Dedy dikonfirmasi di Mataram, Sabtu (26/8/2023).

1. Pendaki cilik harus dapat perlindungan asuransi

Pendaki Dilarang Bawa Anak di Bawah Umur 10 Tahun Mendaki Rinjani Hanun pendaki cilik usia 10 tahun bersama kedua orang tuanya mencapai puncak Gunung Rinjani. (instagram.com/raihanun_rinjani)

BTNGR memberikan batasan anak-anak yang mendaki Gunung Rinjani minimal 10 tahun. Pendaki cilik yang mendaki Gunung Rinjani juga harus mendapat perlindungan asuransi. Ia menilai adanya fenomena anak usia 10 tahun ke atas yang mendaki Gunung Rinjani merupakan sesuatu yang cukup bagus.

Hal itu menjadi sarana pendidikan bagi generasi muda supaya lebih mengenal dan mencintai alam. Dedy mengatakan pendaki cilik ke Gunung Rinjani tidak banyak.

"Gak banyak juga tapi ada. Makanya dibatasi minimal 10 tahun. Umur 10 tahun dengan dampingan orang tua atau orang yang lebih dewasa, kita jamin itu sudah aman mendaki Rinjani ditambah lagi dicover sama asuransi," terangnya.

Baca Juga: Hanun, Bocah 10 Tahun yang Berhasil Sampai Puncak Gunung Rinjani 

2. BTNGR klaim punya tim evakuasi terbaik di Indonesia

Pendaki Dilarang Bawa Anak di Bawah Umur 10 Tahun Mendaki Rinjani Kepala BTNGR Dedy Asriady. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Untuk mendukung aktivitas pendakian di Gunung Rinjani, Dedy mengklaim sudah ada tim Edelweis Medical Health Centre yang merupakan terbaik di Indonesia. Tim evakuasi tersebut bertugas melakukan respons cepat 1 x 24 jam apabila ada pendaki yang mengalami kecelakaan di Gunung Rinjani.

"Tim medisnya dari tenaga kesehatan lingkar Rinjani. Ada juga dokter yang memantau di tim itu. Kemudian menggunakan porter juga. Jadi tidak menunggu tim SAR dari kota. Makanya cepat sekali penanganannya," tuturnya.

3. Pendaki asal Malaysia banyak mendaki Gunung Rinjani

Pendaki Dilarang Bawa Anak di Bawah Umur 10 Tahun Mendaki Rinjani IDN Times/Istimewa

Dedy mengatakan, rute pendakian Sembalun dan Senaru merupakan jalur yang ramai dilalui para pendaki. Terkait jumlah pendaki sampai Agustus 2023, ia mengatakan BTNGR akan merilis setiap akhir tahun.

Namun, saat ini, banyak pendaki yang naik ke Gunung Rinjani berasal dari Malaysia. "Kami rilis klaster pengunjung mancanegara setiap akhir tahun. Kalau sekarang dari Malaysia yang banyak," ungkapnya.

Kegiatan pendakian ke Gunung Rinjani berangsur-angsur mengalami peningkatan. Berdasarkan data BTNGR, jumlah kunjungan ke Gunung Rinjani selama tahun 2021 sampai 30 November 2022 sebanyak 90.973 orang.

Dengan jumlah kunjungan wisatawan sebanyak itu, BTNGR memperkirakan jumlah pendapatan dari kegiatan pendakian ke Gunung Rinjani selama dua tahun terakhir mencapai Rp70,39 miliar.

Baca Juga: Masyarakat Lingkar Hutan Menyumbang 40 Persen Angka Kemiskinan di NTB 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya