NTB Tolak Kiriman Telur Ayam dari Luar Daerah

NTB pastikan stok dari peternak lokal mencukupi

Mataram, IDN Times - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB memastikan menolak kiriman telur ayam dari luar daerah. Hal ini membuat peternak lokal semringah.

Kepala Disnakeswan NTB Muhammad Riadi mengatakan stok telur ayam dari peternak lokal masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriah.

"Saya belum mau kasih keran memasukkan telur dari luar NTB. Karena saya lihat stoknya cukup tersedia dari para peternak," kata Riadi dikonfirmasi di Mataram, Jumat (22/3/2024).

1. Bikin peternak tersenyum

NTB Tolak Kiriman Telur Ayam dari Luar DaerahKepala Disnakeswan NTB Muhammad Riadi meninjau peternak ayam petelur. (dok. Istimewa)

Riadi menjelaskan harga telur saat ini dalam posisi keekonomiannya. Berdasarkan data harga rata-rata kebutuhan pokok yang dikeluarkan Dinas Perdagangan NTB, harga telur ayam ras Rp32.554 per kilogram sedangkan telur ayam kampung sebesar Rp64.583 per kilogram.

"Sekarang ini peternak untung, konsumen juga tidak dirugikan. Kemarin banyak telur masuk dari luar secara ilegal, justru peternak kita dirugikan. Sekarang kita kasih tersenyum peternak kita," ujar Riadi.

Baca Juga: Dikes: Penurunan Angka Stunting NTB Tertinggi di Indonesia 

2. Cek ketersediaan stok telur dan daging ayam di peternak

NTB Tolak Kiriman Telur Ayam dari Luar DaerahPeternakan ayam di Lombok. (dok. Istimewa)

Riadi mengungkapkan dirinya telah mengecek ketersediaan stok di beberapa mitra peternakan yang bergerak dalam bidang perunggasan seperti UD. Sinta dan Perhimpunan Peternak Unggas Rakyat (Petarung) di Desa Punikan Kecamatan Lingsar, Desa Sedau dan Desa Lebah Sempaga Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat serta Desa Pemepek Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah.

Populasi ayam petelur UD. Sinta sebanyak 60.000 ekor yang semula kapasitas produksinya 60 persen. Dengan adanya peningkatan permintaan dan harga yang cukup menguntungkan, kapasitas produksi telur ditingkatkan menjadi 90 persen. UD. Sinta juga akan menambah populasi ayam 35.000 ekor sehingga total populasinya jadi 95.000 ekor.

Di Perhimpunan Peternak Unggas Rakyat (Petarung) saat ini populasi ayam petelur ada 500.000 ekor dengan kapasitas produksi 90 persen dari populasi atau sama dengan 425.000 butir produksi telur per hari.

Riadi menambahkan dirinya juga mengunjungi peternak di Lombok Timur. Di sana mereka memiliki populasi sebanyak 2 juta ekor ayam.

"Itu baru dari satu mitra, belum mitra yang lain," ujarnya.

3. Masyarakat diminta tak khawatir

NTB Tolak Kiriman Telur Ayam dari Luar DaerahPeternakan ayam di Lombok. (dok. Istimewa)

Riadi meminta masyarakat NTB tidak perlu khawatir dengan ketersediaan telur. Karena produksi telur di NTB sangat mencukupi. Diakuinya, memang ada peningkatan permintaan telur menjelang Idulfitri.

"Cuma ini psikologi pasar saja. Tidak ada soal terkait dengan stok. Kita jamin stoknya cukup," tandasnya.

Riadi memastikan stok telur dan daging ayam untuk kebutuhan lebaran dalam kondisi aman. Adapun kenaikan harga yang terjadi saat ini dinilai masih normal.

Baca Juga: Pertamina Pastikan Stok BBM di NTB Aman selama Ramadan

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya