NTB Batasi Pengiriman Hewan Kurban Cuma 54.900 Ekor ke Luar Daerah

Hewan kurban dari NTB dikirim ke 11 provinsi

Mataram, IDN Times - Pemprov NTB menetapkan kuota hewan kurban sebanyak 54.900 ekor yang dikirim ke luar daerah pada 2024. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB menegaskan tidak ada tambahan kuota lagi meskipun ada permintaan dari pengusaha yang akan mengirim sapi potong untuk kebutuhan hewan kurban ke luar NTB.

"Tidak ada tambahan kuota hewan kurban. Karena kuota yang kita terbitkan itu adalah kuota maksimal. Makanya kita gak bisa lagi memberikan tambahan kuota lagi," kata Kepala Disnakeswan NTB Muhammad Riadi dikonfirmasi di Mataram, Jumat (26/4/2024).

1. Sebagian besar sapi potong dari Pulau Sumbawa

NTB Batasi Pengiriman Hewan Kurban Cuma 54.900 Ekor ke Luar DaerahKepala Disnakeswan NTB Muhammad Riadi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Riadi menyebutkan sebanyak 54.900 ekor sapi potong untuk kebutuhan hewan kurban yang dikirim ke luar daerah berasal dari Pulau Sumbawa. Jumlah kuota hewan kurban dari Pulau Sumbawa sebanyak 53.300 ekor, sedangkan dari Pulau Lombok sebanyak

Sapi potong untuk kebutuhan hewan kurban itu dikirim ke 11 provinsi di Indonesia. Antara lain, Jakarta, Jawa Barat, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, dan Lampung.

Sampai saat ini, jumlah hewan kurban yang dikirim dari NTB sebanyak 16.103 ekor. Masih ada sisa kuota atau sapi potong yang belum dikirim ke luar daerah sebanyak 38.797 ekor.

Baca Juga: Direktur SEG Tanggapi Soal Kabar Penundaan MXGP Indonesia 2024

2. Antisipasi penumpukan ternak di pelabuhan

NTB Batasi Pengiriman Hewan Kurban Cuma 54.900 Ekor ke Luar DaerahPenumpukan truk pengangkut hewan kurban di Pelabuhan Gili Mas Lombok Barat pada 2023. (dok. Istimewa)

Riadi menjelaskan pihaknya mengantisipasi penumpukan pengiriman ternak untuk kebutuhan hewan kurban di pelabuhan seperti yang terjadi pada 2023 lalu.

Dimana, terjadi penumpukan ternak di Pelabuhan Gili Mas Lombok Barat akibat kurangnya kapal yang mengangkut ke wilayah Jabodetabek.

"Nanti kita mulai dulu dari hulunya, tempat keluarnya. Tahun ini paling banyak dari Kabupaten Bima. Saya harapkan pihak asosiasi atau pengusaha patuhi jadwal itu. Supaya tidak menumpuk di pelabuhan," harap Riadi.

3. Pengusaha diminta sewa kapal

NTB Batasi Pengiriman Hewan Kurban Cuma 54.900 Ekor ke Luar DaerahIlustrasi jual beli sapi di Pasar Ternak Selagalas Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Untuk tahun depan pihaknya meminta para pengusaha yang mengirim tenak ke luar daerah supaya menyewa kapal khusus ternak. Misalnya, pengusaha yang akan mengirim dari Bima ke wilayah Jabodetabek, maka harus menyewa kapal dan langsung diberangkatkan dari Pelabuhan Bima.

Sehingga para pengusaha tidak lagi mengirim ternak lewat Pelabuhan Gili Mas Lombok Barat. "Kalau pengusaha di Lombok, sudah menyewa kapal. Penguasa dari Bima yang belum. Makanya perlu kita dudukkan bersama pelaku usaha itu. Kapasitas angkut kapal misalnya 500 ekor dan sewanya berapa, itu yang dikeroyok bersama sehingga selesai permasalahannya," ujar Riadi.

Berdasarkan data Disnakeswan NTB, daerah penghasil sapi potong terbanyak di NTB adalah Kabupaten Sumbawa sebanyak 283.682 ekor. Kemudian disusul Kabupaten Bima sebanyak 219.001 ekor.

Selanjutnya, Lombok Tengah sebanyak 173.303 ekor dan Lombok Timur 126.097 ekor. Kemudian Sumbawa Barat 83.493 ekor, Lombok Barat 81.454 ekor, Lombok Utara 60.251 ekor, Kota Bima 26.900 ekor dan Kota Mataram 1.437 ekor.

Baca Juga: Tinggal Teken Kontrak, Balap GT World Challenge Digelar di Mandalika

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya