Meski Daerah Produsen, Harga Daging Sapi di NTB Tetap Mahal

Guyuran daging beku di pasaran tak berpengaruh

Mataram, IDN Times - Meskipun sebagai daerah produsen sapi, harga daging sapi relatif lebih mahal dibandingkan daerah lain di Indonesia. Hal ini diakui Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB Muhammad Riadi.

Riadi menyebutkan populasi sapi potong di NTB mencapai 1,2 juta ekor. Tetapi harga daging sapi di pasaran dikisaran Rp130 ribu sampai Rp135 ribu per kilogram.

"Itulah anomalinya daging sapi itu. Kita daerah produsen tapi harga daging sapi kita pasti lebih tinggi dari daerah lain," kata Riadi di Mataram, Selasa (26/3/2024).

1. Meski diguyur daging beku, harga daging sapi lokal tetap mahal

Meski Daerah Produsen, Harga Daging Sapi di NTB Tetap MahalKepala Disnakeswan NTB Muhammad Riadi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Riadi mengatakan meskipun pasar diguyur dengan daging beku, harga daging sapi lokal tetap mahal. Setiap minggu pasti ada permintaan memasukkan daging beku ke NTB. Pihaknya tidak menyetujui semua permintaan tersebut. Jika permintaan pemasukan daging beku sebanyak 20 ton, maka yang diizinkan sebesar 10 ton.

"Kita guyur pasar dengan daging beku tapi harga daging sapi tidak turun. Ternyata begitu daging beku masuk, jumlah sapi yang dipotong di RPH dikurangi. Sehingga ketersediaan di pasar segitu-gitu saja. Itulah pintarnya jagal," tutur Riadi.

Baca Juga: Sabar! Ribuan PPPK Pemprov NTB Hasil Rekrutmen 2023 Tak Dapat THR

2. Masyarakat NTB diminta tak khawatir pasokan daging sapi

Meski Daerah Produsen, Harga Daging Sapi di NTB Tetap Mahalilustrasi daging sapi (pexels.com/mali maeder)

Mantan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB ini meminta masyarakat tidak khawatir pasokan daging sapi selama Ramadan dan Idul Fitri. Karena jumlah populasi sapi potong di NTB mencapai 1,2 juta ekor.

Sementara kebutuhan di dalam daerah tidak sampai 200 ribu ekor setahun. Khusus untuk kebutuhan sapi potong selama bulan Ramadan dan Idul Fitri, Riadi tak menyebutkan jumlahnya. Tetapi rata-rata setiap Rumah Potong Hewan (RPH) memotong sebanyak 6 ekor per hari.

"Kalau stok daging sapi tak usah khawatir. Yang jelas pemotongan itu satu RPH enam ekor. Dan izin masuk sapi dari Sumbawa ke Lombok tetap ada," tuturnya.

3. Daerah penghasil sapi potong terbanyak di NTB

Meski Daerah Produsen, Harga Daging Sapi di NTB Tetap MahalPengecekan kesehatan hewan ternak. (Dok. Istimewa)

Berdasarkan data Disnakeswan NTB, daerah penghasil sapi potong terbanyak di NTB adalah Kabupaten Sumbawa sebanyak 283.682 ekor. Kemudian disusul Kabupaten Bima sebanyak 219.001 ekor.

Selanjutnya, Lombok Tengah sebanyak 173.303 ekor dan Lombok Timur 126.097 ekor. Kemudian Sumbawa Barat 83.493 ekor, Lombok Barat 81.454 ekor, Lombok Utara 60.251 ekor, Kota Bima 26.900 ekor dan Kota Mataram 1.437 ekor.

Baca Juga: Pj Gubernur NTB Mutasi 76 Pejabat, Eselon II Segera Menyusul

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya