Lulusan SMK dan PT Banyak Nganggur, Pencari Kerja Serbu Job Fair NTB

53 perusahaan buka 2.127 loker

Mataram, IDN Times - Para pencari kerja menyerbu job fair yang digelar Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB di Islamic Center Kota Mataram, Rabu (21/8/2024). Sebanyak 53 perusahaan membuka 2.127 lowongan kerja (loker) untuk masyarakat NTB, yang digelar selama satu hari.

Kepala Disnakertrans Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi mengatakan peluang kerja yang ada di job fair ini terbuka untuk semua pencari kerja, khususnya lulusan SMK dan perguruan tinggi yang menjadi penyumbang tertinggi pengangguran di NTB berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

BPS NTB Tahun 2023 mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi berdasarkan pendidikan ada di SMK, sebesar 8,24 persen. Aryadi mengatakan jika tidak diatasi dengan inovasi-inovasi sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, maka angka pengangguran akan terus meningkat dan akan menjadi musibah di NTB.

"Oleh karena itu, job fair ini menjadi salah satu strategi kami untuk mempertemukan para lulusan SMK dan universitas dengan dunia usaha dan dunia industri agar mereka dapat mengakses peluang kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan," kata Aryadi.

1. Pembinaan bursa kerja khusus

Lulusan SMK dan PT Banyak Nganggur, Pencari Kerja Serbu Job Fair NTBilustrasi mencari kerja (dok ugm)

Aryadi menjelaskan job fair menjadi salah satu strategi untuk mengurangi angka pengangguran di NTB. Diharapkan, masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan segera menemukan kesempatan kerja yang sesuai dengan keterampilan dan minat mereka.

Di samping itu juga membantu perusahaan untuk mencari pekerja yang sesuai dengan kebutuhannya. Ia mengatakan bahwa pihaknya terus meningkatkan kerja sama dan pembinaan bursa kerja khusus (BKK) di SMK dan perguruan tinggi (PT). Sehingga kompetensi lulusan SMK dan perguruan tinggi sesuai dengan kebutuhan jabatan di perusahaan.

Menurutnya, tanpa adanya link and match dengan dunia usaha dan dunia industri, maka sebaik apapun hasil lulusan, jika tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan, maka tidak akan bisa terserap ke dunia kerja. Untuk itu, ia mengimbau agar lembaga pendidikan vokasi dan lembaga pelatihan vokasi bisa menyesuaikan kurikulumnya sesuai dengan kebutuhan kompetensi jabatan yang ada di perusahaan.

"Job Fair merupakan salah satu strategi kami untuk menurunkan angka pengangguran terbuka," jelasnya.

Baca Juga: Serahkan SK B1KWK, PBB Usung Iqbal-Dinda di Pilgub NTB 2024

2. Program Pepadu Plus

Lulusan SMK dan PT Banyak Nganggur, Pencari Kerja Serbu Job Fair NTBilustrasi seseorang yang butuh pekerjaan (freepik.com/freepik)

Aryadi menjelaskan dulu job fair hanya dilakukan oleh pemerintah tanpa melibatkan stakeholder terkait. Namun, sejak 2021 diluncurkan program Pelatihan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja Terpadu Plus (Pepadu Plus) untuk mempersiapkan tenaga kerja.

Program ini mengharuskan pemerintah untuk menggandeng seluruh stakeholder terkait, baik Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), Balai Latihan Kerja (BLK), serta dunia usaha dan dunia industri. Karena mereka yang paling memahami kebutuhan tenaga kerja di lapangan.

"Program Pepadu Plus, yang juga mencakup penempatan tenaga kerja ke luar negeri. Salah satu masalah yang sering muncul adalah penempatan tenaga kerja secara non-prosedural. Karena itu Job Fair ini menjadi salah satu media untuk melakukan upaya preventif agar masyarakat bisa mengakses informasi kerja luar negeri sesuai dengan prosedur yang berlaku," ujarnya

Ia mengatakan hasil dari upaya pencegahan dan pemberantasan PMI Non Prosedural ini sudah mulai nampak. Angka kasus PMI non-prosedural telah menurun, dan keterlibatan masyarakat dalam mencari informasi kerja yang sesuai dengan prosedur semakin meningkat.

"Masyarakat sekarang lebih aktif bertanya kepada Pengelola BKK, Disnaker setempat, serta perangkat desa tentang peluang kerja yang tersedia," tuturnya.

Keberadaan perusahaan penempatan tenaga kerja luar negeri di Job Fair kali ini untuk menyediakan informasi dan kesempatan bagi mereka yang tertarik bekerja di luar negeri dengan pengawasan dan jaminan perlindungan dari pemerintah.

Job Fair ini tidak hanya menjadi ajang untuk mencari pekerjaan, tetapi juga sebagai kesempatan bagi para pencari kerja untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai industri dan persyaratan kerja yang dibutuhkan. Banyak perusahaan yang juga menyediakan booth konsultasi dan simulasi wawancara, sehingga pencari kerja dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik.

3. Penempatan di dalam dan luar negeri

Lulusan SMK dan PT Banyak Nganggur, Pencari Kerja Serbu Job Fair NTBIlustrasi pencari kerja (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Job Fair ini diikuti oleh 53 perusahaan maupun perusahaan penempatan tenaga kerja ke luar negeri. Total terdapat 2.127 lowongan kerja yang tersedia, mencakup berbagai sektor seperti perhotelan, ritel, industri manufaktur, hingga peluang kerja di luar negeri.

Sekda NTB Lalu Gita Ariadi berharap kegiatan ini menjadi solusi bagi masyarakat NTB yang tengah mencari pekerjaan, khususnya di tengah tantangan ekonomi saat ini. Gita mengatakan Job Fair ini memberikan keuntungan besar bagi kedua belah pihak.

Dari sisi lapangan kerja, perusahaan dapat menemukan tenaga kerja dengan kualifikasi yang tepat sesuai kebutuhan mereka. Sementara itu, para pencari kerja juga mendapatkan informasi yang jelas tentang kualifikasi yang dibutuhkan di pasar kerja saat ini.

Gita menyebutkan berdasarkan data BPS yerbaru, pertumbuhan ekonomi NTB mencapai 7,9 persen merupakan tertinggi kedua secara nasional. Ini menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi di NTB semakin berkembang.

Kenaikan pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh peningkatan belanja APBD dan APBN. Selain itu, berbagai event internasional dan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) juga turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi NTB.

Ia mengatakan sektor pariwisata mulai bangkit pascapandemik COVID-19. Hal ini terlihat dari perusahaan yang membuka loker di job fair, sebagian besar merupakan perhotelan.

"Ekonomi kreatif juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, dipicu oleh kegiatan pariwisata dan berbagai event besar yang kita selenggarakan. Tugas pemerintah adalah menciptakan lebih banyak event nasional dan internasional di daerah kita," ujar Gita.

Baca Juga: Suara Tertinggi Parpol Tanpa Kursi, Gelora NTB Tetap Usung Iqbal-Dinda

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya