Lahan Pertanian Menyusut, Mentan: Solusinya adalah Food Estate!

Klaim transformasi pertanian sudah berhasil

Lombok Tengah, IDN Times - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyatakan bahwa food estate menjadi solusi atas menyusutnya lahan pertanian. Menurutnya, berkurangnya lahan pertanian saat ini karena bertambahnya jumlah penduduk.

"Lahan pertanian menurun, iya. Solusinya adalah food estate. Food estate adalah untuk anak cucu kita. Bukan untuk satu, dua tahun, satu masa pemerintahan presiden, gubernur, bupati. Tapi itu untuk 1.000 tahun," kata Amran dikonfirmasi usai acara Gerakan Akselerasi Peningkatan Produksi Pangan di Halaman Kantor Bupati Lombok Tengah, Kamis (25/1/2024).

1. Pengembangan food estate skala besar

Lahan Pertanian Menyusut, Mentan: Solusinya adalah Food Estate!Mentan Amran Sulaiman. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Amran mengatakan solusi untuk ketahanan pangan ke depannya adalah food estate. Pemerintah membangun food estate skala besar di sejumlah provinsi di Indonesia. Dijelaskan food estate adalah salah satu upaya ekstensifikasi di sektor pertanian.

"Jadi kalau ada yang mengatakan berkurang lahan pertanian, terus mau diapain? Ditambah kan karena penduduk bertambah. Kalau penduduk bertambah maka lahan pertanian ditambah. Solusinya food estate," terangnya.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Kapal Rute Lombok - Bali pada Kamis 25 Januari 2024

2. Tanggapi tudingan program food estate yang gagal

Lahan Pertanian Menyusut, Mentan: Solusinya adalah Food Estate!Mentan Amran Sulaiman. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Amran juga menanggapi adanya tudingan program food estate yang gagal di Kalimantan Tengah. Pemerintah mengembangkan food estate di kabupaten Gunung Mas yang dikhususkan untuk pengembangan pertanian singkong dan jagung.

"Itu kan cuma 600 hektare. Kami kelola lahan pertanian 7,4 juta hektare. Persentasenya hanya 0,008 persen. Heran kita ini, yang diperhatikan adalah 600 hektare tapi yang 7,4 juta hektare dia gak mau (perhatikan)," ucap Amran.

3. Klaim transformasi pertanian modern berhasil

Lahan Pertanian Menyusut, Mentan: Solusinya adalah Food Estate!Petani sedang membajak sawah untuk persiapan tanam padi.(IDN Times/Daruwaskita)

Pada kesempatan tersebut, Amran juga merespons soal berkurangnya kelompok tani perorangan. Ia menjelaskan bahwa jumlah kelompok tani justru naik sebesar 8,4 persen.

Ia mengatakan yang menurun adalah jumlah kelompok tani perorangan. Penurunan kelompok tani perorangan ini, menurut Amran disebabkan penggunaan mekanisasi pertanian.

Dulu, biasanya ketika panen membutuhkan tenaga kerja sebanyak 20 orang dalam satu hektare. Tetapi sekarang dengan menggunakan alat-alat pertanian, cuma membutuhkan satu orang tenaga kerja.

"Berarti transformasi pertanian dari tradisional ke modern berhasil," klaimnya.

Baca Juga: Jadwal Kapal Rute Lombok - Situbondo pada Kamis 25 Januari 2024

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya