KPU NTB: Sirekap Dapat Diaplikasikan di Wilayah Tanpa Internet

Penggunaan Sirekap meringankan beban KPPS

Mataram, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB menyatakan penerapan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) pada Pemilu 2024 dapat diaplikasikan di wilayah tanpa jaringan internet.

KPU saat ini sedang terus melakukan uji coba Sirekap agar bisa berjalan sempurna pada pelaksanaan pemungutan suara, Rabu 14 Februari 2024 mendatang. Komisioner KPU NTB Agus Hilman menjelaskan aplikasi Sirekap tersedia online dan offline. Sehingga menjadikan aplikasi Sirekap tidak hanya dapat digunakan pada wilayah yang jaringan internetnya bagus.

"Tapi juga dapat diaplikasikan pada wilayah yang tidak ada jaringan internet sama sekali," kata Hilman di Mataram, Jumat (2/2/2024).

1. Jaga kemurnian suara rakyat sejak di TPS

KPU NTB: Sirekap Dapat Diaplikasikan di Wilayah Tanpa InternetBimbingan teknis Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) oleh KPU Makassar. (Dok. KPU Makassar)

Hilman menjelaskan NTB sendiri saat ini sedang terus memitigasi dan sudah mulai instalisasi Sirekap oleh anggota KPPS yang menjadi operator Sirekap di TPS masing-masing.

Pada prinsipnya, kata Hilman, upaya penerapan Sirekap merupakan ikhtiar KPU RI untuk menjaga kemunian suara rakyat sejak di TP. Dengan tujuan dapat menghasilkan Pemilu yang jauh lebih berkualitas dan berintegritas.

Ditambahkan, Sirekap akan menjadikan penyelenggaraan pemungutan suara pada Pemilu di TPS lebih baik daripada penyelenggaraan Pemilu sebelumnya. Hal tersebut setidaknya tergambar dalam simulasi pemungutan suara yang dilakukan oleh masing-masing KPU kabupaten/kota se-NTB sejak 24 sampai 31 Januari 2024.

Baca Juga: Target Nol Tahun ini, Penduduk Miskin Ekstrem di NTB Masih 2,64 Persen

2. Simulasi di 10 KPU kabupaten/kota

KPU NTB: Sirekap Dapat Diaplikasikan di Wilayah Tanpa InternetKomisioner KPU NTB Agus Hilman. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dalam simulasi yang dilaksanakan oleh 10 satker KPU Kabupaten/Kota di NTB, melibatkan pemilih dalam DPT pada TPS Pemilu 2024. Pelaksanaan simulasi dilakukan secara riil dengan pelibatan pemilih DPT pada TPS tersebut sebagai upaya KPU untuk melihat kesiapan pelaksanaan pemungutan suara.

Selain itu, simulasi ini juga dapat memitigasi hal-hal yang kemungkinan terjadi, baik kendala maupun tantangan yang akan dihadapi pada saat pemungutan dan penghitungan suara serta penerapan Sirekap.

3. Meringankan beban kerja KPPS

KPU NTB: Sirekap Dapat Diaplikasikan di Wilayah Tanpa InternetIlustrasi petugas KPPS pada simulasi pemungutan suara pemilu 2024 di Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Hasil monitoring dan evaluasi KPU Provinsi NTB menemukan beberapa hal dalam pelaksanaan simulasi. Perubahan tata cara pembuatan dokumen hasil salinan atau C. Hasil Salinan yang sebelumnya ditulis secara manual menjadi hanya dengan penggandaan dan digitalisasi berdampak positif.

"Hal ini tidak hanya meringankan beban kerja KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) yang selama ini menjadi problem, tapi juga dapat lebih mengefisienkan waktu," ujarnya.

Selain itu, penerapan Sirekap pada Pemilu 2024 kali ini menjadikan data perolehan suara di TPS yang sebelumnya tidak dapat langsung diakses oleh publik, pada Pemilu 2024 akan jauh lebih aksesibel.

Karena KPPS akan langsung memasukkan hasil perolehan suara di TPS dengan memfoto dokumen C. Hasil melalui aplikasi Sirekap mobile.

Jumlah tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu 2024 di NTB sebanyak 16.243 TPS. Tersebar di 1.166 desa/kelurahan pada 117 kecamatan di NTB. Jumlah TPS terbanyak berada di Lombok Timur sebanyak 4.010 TPS.

Kemudian Lombok Tengah sebanyak 3.316 TPS, Lombok Barat 2.207 TPS, Bima 1.588 TPS, Sumbawa 1.534 TPS, Kota Mataram 1.248 TPS, Dompu 755 TPS, Lombok Utara 749 TPS, Sumbawa Barat 432 TPS, dan Kota Bima 404 TPS.

Sedangkan jumlah pemilih sebanyak 3,9 juta orang lebih. Lombok Timur merupakan daerah dengan jumlah pemilih terbanyak pada Pemilu 2024.

Jumlah pemilih di Kabupaten Lombok Timur sebanyak 985.385 orang. Kemudian Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 772.406 pemilih, dan Lombok Barat 517.819 pemilih.

Selanjutnya, Bima 376.525 pemilih, Sumbawa 367.987 pemilih dan Kota Mataram 315.549 pemilih. Sedangkan 4 kabupaten lainnya, dengan rincian Dompu 184.460 pemilih, Lombok Utara 183.391 pemilih, Kota Bima 112.347 pemilih dan Sumbawa Barat 102.442 pemilih.

Baca Juga: Jadwal Kapal Rute Lombok - Situbondo pada Jumat 2 Februari 2024

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya