Kemenag NTB Batasi Waktu Tadarus Alquran Pakai Pengeras Suara

Saling menghormati meski ada perbedaan awal puasa Ramadan

Mataram, IDN Times - Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) segera membuat surat edaran terkait pelaksanaan ibadah selama bulan Ramadan 1445 Hijriah Tahun 2024. Kemenag NTB akan membatasi penggunaan pengeras suara di masjid atau musala untuk tadarus Alquran maksimal hingga pukul 22.00 WITA.

Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kanwil Kemenag Provinsi NTB Azharuddin pembatasan penggunaan pengeras suara untuk tadarusan Alquran selama bulan Ramadan demi menghormati masyarakat atau umat dari agama yang lain.

"Mungkin kalau bulan puasa, tadarus Alquran ada batasan-batasannya. Tadarus Alquran pakai pengeras suara jangan sampai larut malam. Maksimal sampai jam 10 malam supaya umat-umat lain ndak terganggu," kata Azharuddin dikonfirmasi di Mataram, Senin (11/3/2024).

1. Gunakan pengeras suara dalam masjid atau musala

Kemenag NTB Batasi Waktu Tadarus Alquran Pakai Pengeras SuaraKepala Bidang Bimas Islam Kanwil Kemenag NTB Azharuddin. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Azharuddin menjelaskan telah keluar surat edaran Menteri Agama No. 1 Tahun 2024 tentang Panduan Pelaksanaan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi. Surat edaran itu ditandatangi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada 26 Februari 2024.

Dalam surat edaran itu, penggunaan pengeras suara masjid atau musala mengacu kepada Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

"Kalau mengacu pada edaran yang dulu, maksimal jam 10 malam pakai pengeras suara, selanjutnya bisa pakai pengeras suara dalam," tuturnya.

Baca Juga: Penentuan Awal Puasa Ramadan 1445 Hijriah, Hilal Tak Terlihat di NTB

2. Sembilan poin isi surat edaran Menteri Agama

Kemenag NTB Batasi Waktu Tadarus Alquran Pakai Pengeras SuaraMenag Yaqut Cholil Qoumas (Dok.Kemenag)

Dalam surat edaran Menteri Agama No. 1 Tahun 2024 tentang Panduan Pelaksanaan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi, isinya ada sembilan poin.

Pertama, umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi. Kedua, umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya ldul Fitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi.

Ketiga, umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan syiar pada bulan Ramadan dengan tetap mempedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

Keempat, umat Islam dimbau untuk melaksanakan berbagai kegiatan di masjid, musala, dan tempat lain dalam rangka syiar Ramadan dan menyampaikan pesan-pesan taqwa serta mempererat persaudaraan sesama anak bangsa.

Kelima, takbiran Idul Fitri dilaksanakan di masjid, musala, dan tempat lain dengan ketentuan mengikuti Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

Keenam, takbir keliling dilakukan mengikuti ketentuan pemerintah setempat dan aparat keamanan dengan tetap menjaga ketertiban, menjunjung nilai-nilai toleransi, dan menjaga ukhuwah islamiyah.

Ketujuh, materi ceramah Ramadan dan Khutbah Idul Fitri disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak bermuatan politik praktis sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 09 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan.

Kedelapan, mengimbau kepada umat Islam untuk lebih mengoptimalkan zakat, infak, wakaf, dan sedekah di bulan Ramadan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat. Kesembilan, salat Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah/2024 Masehi dapat diadakan di masjid, musala, dan lapangan.

3. Saling menghormati atas perbedaan awal puasa Ramadan

Kemenag NTB Batasi Waktu Tadarus Alquran Pakai Pengeras SuaraMasjid Raya Hubbul Wathan Islamic Center NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Azharuddin juga meminta umat Islam di NTB supaya saling menghormati atas perbedaan awal puasa Ramadan 1445 Hijriah. Pemerintah telah memutuskan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024.

Namun ada beberapa ormas Islam seperti Muhammadiyah yang mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadan pada Senin (11/3/2024). Bagi yang berpuasa mulai Senin supaya melaksanakannya dengan baik.

"Perbedaan itu harus kita saling hormati. Bagi yang mengikuti pemerintah, silakan menghormati teman-teman yang puasa hari Senin," ujarnya.

Baca Juga: Jadwal dan Tiket Kapal DLU Lombok-Surabaya pada 12-16 Maret 2024

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya