Kekurangan 4.167 Dokter, NTB Dukung PTS Buka Fakultas Kedokteran 

Kemenkes visitasi pendirian Fakultas Kedokteran UMMAT

Mataram IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebutkan pemerintah daerah masih kekurangan sebanyak 4.167 dokter. Pemprov NTB mendukung Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk membuka Fakultas Kedokteran untuk mengatasi kekurangan dokter umum di NTB.

"Saat ini jumlah dokter umum di NTB tahun 2024 sebanyak 1.479 orang. NTB masih kekurangan 4.167 orang dokter," sebut Kepala Dinkes Provinsi NTB dr. Lalu Hamzi Fikri, Jumat (7/6/2024).

1. Baru dua perguruan tinggi miliki Fakultas Kedokteran

Kekurangan 4.167 Dokter, NTB Dukung PTS Buka Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran Unram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Hamzi mengatakan saat ini baru dua perguruan tinggi yang memiliki Fakultas Kedokteran di NTB. Yaitu, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (Unram) Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al Azhar (Unizar) Mataram.

Sementara, dua perguruan tinggi sedang dalam proses visitasi pembukaan Fakultas Kedokteran. Yaitu, Fakultas Kodekteran Universitas Mataram (UNW) dan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT).

Baca Juga: Siap-siap! NTB Buka Lowongan 14.829 Formasi CPNS dan PPPK 2024

2. Tim visitasi Kemenkes turun ke NTB

Kekurangan 4.167 Dokter, NTB Dukung PTS Buka Fakultas Kedokteran Kepala Dinkes NTB dr. Lalu Hamzi Fikri. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Pada Kamis (6/6/2024), Kementerian Kesehatan (Kemekes) melakukan visitasi lapangan ke Fakultas Kedokteran UMMAT. Tim visitasi dari Kemnenkes RI yang turun ke lapangan adalah Direktur Penyedian Tenaga Kesehatan Oos Fatimah Rosyati.

Fikri mengungkapkan Pemprov NTB mendukung dibukanya Fakultas Kedokteran di UMMAT. Hal tersebut demi pemenuhan kebutuhan dokter di NTB yang masih belum memenuhi kebutuhan rasio 1:1000 sesuai standar World Helath Organization (WHO).

3. NTB terancam krisis dokter spesialis

Kekurangan 4.167 Dokter, NTB Dukung PTS Buka Fakultas Kedokteran ilustrasi dokter gigi (pexels.com/Anna Shvets)

Selain itu, NTB juga kekurangan dokter spesialis. Setiap pembukaan rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN), baik CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Pemprov NTB selalu mendapatkan alokasi puluhan formasi dokter spesialis.

Kebanyakan formasi dokter spesialis yang diperoleh tidak terisi karena sepinya peminat atau tidak ada pelamar. Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan Dinkes NTB, jumlah dokter spesialis dasar baru terpenuhi 60 persen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di seluruh NTB.

Dokter spesialis dasar yang dimaksud yaitu spesialis obstetri dan ginekologi (obgin), spesialis anak, spesialis bedah dan spesialis penyakit dalam. Di sisi lain, NTB terancam krisis dokter spesialis. Pasalnya, dari 60 persen dokter spesialis dasar di rumah sakit pemerintah daerah yang ada di NTB, perlu ada regenerasi. Karena ada yang pensiun dan menjelang memasuki pensiun.

Salah satu upaya yang akan dilakukan Pemprov NTB yaitu menyekolahkan dokter umum yang sudah menjadi PNS dan PPPK untuk mengambil program dokter spesialis. Dalam rekrutmen PPPK 2023, Pemprov NTB membuka lowongan lebih dari 40 formasi dokter spesialis.

Dengan penempatan di RS Manambai Abdulkadir, RSJ Mutiara Sukma Mataram, RS Mandalika dan RSUD Provinsi NTB. Sedangkan pada rekrutmen PPPK Pemprov NTB 2022, ada puluhan formasi dokter spesialis yang tidak terisi karena tak ada pelamar.

Baca Juga: Miris! 1,07 Juta Pekerja di NTB Tak Terlindungi Jaminan Sosial 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya