Investor Finlandia Bangun Pabrik Bata Limbah Plastik di NTB 

Mampu kurangi 2 - 4 ton sampah plastik per hari

Mataram, IDN Times - Investor asal Finlandia, Block Solutions membangun pabrik bata dari limbah plastik di kawasan Science and Technology Industrial Park (STIP) Banyumulek Kantor Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB. Kehadiran pabrik bata ini akan mampu mengurangi sampah plastik sebanyak 2 - 4 ton per hari.

"Saat ini, pabriknya masih dalam tahap konstruksi di Brida NTB. Kemudian mesin molding sudah tiba di Jakarta dan mereka sudah melakukan uji coba. Dengan komposisi di sana 100 persen sampah plastik," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTB, Firmansyah dikonfirmasi IDN Times, Selasa (3/1/2023).

1. Direncanakan rampung pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023

Investor Finlandia Bangun Pabrik Bata Limbah Plastik di NTB Ilustrasi sampah plastik (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Pembangunan pabrik bata dari limbah plastik itu diharapkan dapat menjadi kado pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2023 mendatang. Firmansyah menambahkan, investor itu juga sedang melakukan ujicoba pembuatan bata dari komposisi bahan lainnya seperti sampah ban, serbuk kayu, jerami padi dan serabut kelapa.

Disebutkan, kapasitas pabrik bata plastik yang dibangun sebesar 2 - 4 ton per hari. Artinya, kehadiran pabrik bata tersebut akan mampu mengurangi sampah plastik sebanyak 2 - 4 ton sehari.

Baca Juga: Potret Sekolah dari Limbah Plastik di Lombok, Dibangun Hanya 10 Hari

2. Bekerja sama dengan bank sampah untuk siapkan bahan baku

Investor Finlandia Bangun Pabrik Bata Limbah Plastik di NTB Ilustrasi daur ulang sampah (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

Untuk memenuhi bahan baku pabrik bata plastik tersebut, Block Solutions telah memiliki mitra yaitu Classroom of Hope Indonesia. Merekalah yang nantinya bekerja sama dengan bank sampah yang ada di NTB untuk penyiapan bahan baku sampah plastik.

Selain itu, mereka juga rencananya mendatangkan bahan baku sampah plastik dari Surabaya, Jawa Timur. "Produsennya dipastikan yang bekerja sama dengan bank sampah dari NTB. Sehingga sampah dari NTB diselesaikan dulu," terangnya.

3. Rencanakan bangun ratusan sekolah dari bata plastik di NTB

Investor Finlandia Bangun Pabrik Bata Limbah Plastik di NTB Gedung SDN 4 Tamansari yang dibangun dari limbah sampah plastik. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Firmansyah menambahkan Classroom of Hope Indonesia juga akan membangun ratusan sekolah dari bata plastik seperti yang dilakukan di SDN 4 Tamansari, Kecamatan Gunungsari Lombok Barat. Dengan menggunakan bata plastik, sekolah tersebut dibangun kembali dalam jangka waktu hanya 10 hari.

"Mereka akan membangun ratusan sekolah di NTB secara gratis. Mereka sekarang sudah bangun 5 sekolah dan 2 rumah yang terdampak gempa tahun 2018 di Pulau Lombok," tutur Firmansyah.

Produksi sampah plastik sekitar 10 - 12 persen dari jumlah timbulan sampah di NTB setiap hari. Disebutkan, proyeksi timbulan sampah di NTB sekitar 3.000 ton per hari. Sehingga, jumlah sampah plastik sekitar 300 ton per hari.

Saat ini pengurangan sampah di NTB telah mencapai 10,92 persen. Sedangkan penanganan sampah telah mencapai 40,99 persen. Artinya, lebih dari 50 persen, sampah di NTB telah terkelola. Namun, pekerjaan rumah (PR) masih cukup besar. Pemprov menargetkan pengurangan sampah sebesar 30 persen dan penanganan sampah sebesar 70 persen pada 2023 ini.

Baca Juga: Pemprov NTB Alokasikan Anggaran Rp1,2 Triliun Tanggulangi Kemiskinan 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya