Hidupkan Lahan Kering, Kementan Sebar 5.100 Mesin Pompa Air di NTB

Target produksi padi sebesar 1,4 juta ton GKG

Mataram, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan 5.100 mesin pompa air untuk menghidupkan lahan kering dan tadah hujan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Lahan yang biasanya hanya bisa ditanami satu kali panen diharapkan bisa menjadi dua sampai tiga kali panen padi.

"Awalnya kita akan dapat bantuan itu 8.621 unit pompa air se-NTB. Tetapi setelah dilakukan verifikasi menjadi 5.100 unit pompa air. Bantuan diberikan per kelompok tani," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB Muhammad Taufiek Hidayat di Mataram, Kamis petang (4/4/2024).

1. NTB juga dapat bantuan 153 mesin pompa kapasitas besar

Hidupkan Lahan Kering, Kementan Sebar 5.100 Mesin Pompa Air di NTBKepala Distanbun NTB Muhammad Taufiek Hidayat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Taufiek menjelaskan ada dua jenis program yang diberikan Kementan untuk mengoptimalkan lahan kering dan tadah hujan di NTB. Pertama, program pompanisasi dengan bantuan mesin pompa air ukuran 2 inchi. Kedua, program irigasi perpompaan dengan mesin air ukuran 6 inchi.

Khusus untuk program irigasi perpompaan, kelompok tani mendapatkan bantuan senilai Rp112,8 juta. Dipakai untuk pengadaan pompa, pengadaan perpipaan, pengadaan rumah pompa dan kantong atau bak penampung.

"Dananya diserahkan ke masyarakat senilai Rp112,8 juta per unit pompa," terangnya.

Untuk program irigasi perpompaan, NTB mendapatkan alokasi sebanyak 153 unit. "Kalau yang irigasi perpompaan ini khusus lahan kering. Jadi dia bersifat statis, tadah hujan tapi harus ada sumber air sepanjang tahun yang mengalir, misalnya sungai," jelasnya.

Baca Juga: Pramuka Tak Diwajibkan, Kwarda NTB Protes Mendikbud Nadiem

2. Banyak tak memenuhi syarat

Hidupkan Lahan Kering, Kementan Sebar 5.100 Mesin Pompa Air di NTBAir bendungan yang mengering akibat kemarau di NTB pada 2023 lalu. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Taufiek menjelaskan awalnya NTB mendapatkan bantuan mesin pompa air sebanyak 8.621 unit untuk program pompanisasi. Tetapi setelah dilakukan verifikasi lapangan, banyak yang tidak memenuhi syarat sehingga jatah NTB berkurang menjadi 5.100 unit.

"Begitu juga program irigasi perpompaan, ada revisi menyesuaikan daerah membutuhkan. Karena irigasi perpompaan mesinnya besar, tidak boleh dari sumur-sumur dangkal atau air permukaan. Harus air kali yang mengalir terus menerus. Kalau pompanisasi bisa dari air permukaan karena pompanya kecil," tandasnya.

3. Produksi padi NTB ditargetkan 1,4 juta ton GKG

Hidupkan Lahan Kering, Kementan Sebar 5.100 Mesin Pompa Air di NTBPj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi panen padi di Lombok Timur. (dok. Istimewa)

Dengan bantuan pompanisasi dan irigasi perpompaan, produksi padi di NTB ditargetkan sebanyak 1,4 juta ton gabah kering giling (GKG). Pada 2023, sebut Taufiek, produksi padi di NTB mencapai 1,52 juta ton GKG.

Jumlah produksi padi tersebut setara dengan 1 juta ton beras. Artinya, NTB surplus beras mencapai 450 ribu ton karena konsumsi di dalam daerah sekitar 550 ribu ton. Kelebihan produksi beras di NTB dikirim ke luar daerah.

Baca Juga: BP3MI: Belum Ada Laporan TKI NTB Jadi Korban Gempa di Taiwan  

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya