Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gili Trawangan, Pulau Terindah Dunia dengan Listrik Bebas Emisi

Peserta Lombok Writers Festival 2022 terlihat antusias mendengarkan pemaparan dari Vice President Komunikasi Korporat PLN Gregorius Adi Tirta (IDN Times/Herka Yanis)

Lombok Utara, IDN Times - Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air merupakan tiga pulau terindah di dunia yang menjadi tujuan wisatawan domestik dan mancanegara. Ketiga pulau kecil yang berada di Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara di Nusa Tenggara Barat (NTB) ini makin menarik dengan pasokan energi ramah lingkungan.

Vice President Komunikasi Korporat PLN Gregorius Adi Tirta mengatakan, pasokan listrik untuk kawasan Lombok Utara tersebut menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 820 kWp.

"Semua kawasan tiga gili kita suplai dengan energi ramah lingkungan," kata Adi saat menjadi pembicara Lombok Writers Festival (LWF) 2022 di Gili Trawangan secara virtual, Rabu (10/3/2022).

Gili Trawangan terdapat dua PLTS yang dibangun masing-masing kapasitas 200 kWp dan 400 kWp. Kemudian di Gili Meno kapasitas 60 kWp dan Gili Air sebesar 160 kWp. Untuk menjaga pasokan listrik ke pulau tanpa polusi tersebut, Adi mengungkapkan PLN juga memasang kabel bawah laut dari Pulau Lombok ke tiga gili.

Apabila ada gangguan atau pemeliharaan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) yang ada di tiga gili. Maka listrik disuplai dari sistem Lombok lewat kabel listrik bawah laut.

"Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air merupakan pulau terindah di dunia yang ramah lingkungan termasuk energi listrik di dalamnya," ucap Adi.

1. Kembangkan pembangkit EBT

Sesi diskusi bersama Vice President Komunikasi Korporat PLN Gregorius Adi Tirta pada Lombok Writers Festival 2022 (IDN Times/Herka Yanis)

Adi menyebutkan total kapasitas pembangkit PLN secara nasional pada 2021 sebesar 64,5 GW, terdiri dari 37 persen PLTMG, 50 persen PLTU serta 13 persen pembangkit EBT.

Pada 2030, kapasitas pembangkit ditargetkan sebesar 99,2 GW, terdiri dari 29 persen pembangkit EBT, 26 persen PLTMG dan 45 persen PLTU.

Pada 2022, akan melakukan pengembangan pembangkit EBT sebesar 1,2 GW sesuai RUPTL 2021-2030. PLN akan mengembangkan 21 pembangkit EBT kapasitas 1,2 GW pada 2022 tersebar di Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara.

Terdiri dari 6 proyek PLTA kapasitas 475 MW, 3 proyek PLTS kapasitas 512 MW, 2 proyek PLTBio 9 MW, 1 proyek PLTM 15 MW, 7 proyek PLTP 195 MW dan 1 proyek PLTBm 10 MW dan 1 proyek PLTB 2×11 MW.

Di NTB sendiri, total kapasitas pembangkit EBT sebesar 40,19 MW. Terdiri dari PLTMH 17,77 MW dan PLTS 22,42 MW. Beberapa di antaranya PLTM Santong 1 MW, PLTM Narmada 100 kW dan PLTS Selong 5.000 kW.

2. Listrik tanpa kedip di Mandalika

Pemandangan Sirkuit Mandalika dari udara yang diklaim MotoGP sebagai sirkuit paling indah di dunia (www.instagram.com/@motogp)

Untuk mendukung perhelatan MotoGP 2022, PLN juga berperan memberikan dukungan pada pelaksanaan MotoGP pada 18 - 20 Maret 2022. Adi menyebutkan kesiapan sistem pembangkit kapasitas 392 MW dengan perkiraan beban puncak 302,2 MW dan cadangan 90,1 MW.

"Lebih dari cukup pasokan listrik untuk melayani kebutuhan Mandalika maupun seluruh masyarakat NTB," ucapnya.

Khusus untuk pasokan listrik ke Sirkuit Mandalika, Adi telah disiapkan sistem transmisi di sistem Lombok dengan skema 2 sirkuit, 2 GI masing-masing GI Kuta 30 MVA dan GI Sengkol 60 MVA.

Kemudian, sistem distribusi ada 3 feeder yang menyuplai masuk Mandalika yaitu Mandalika 1, Mandalika 2 dan Sengkol dengan skema zero down time. Sehingga tidak ada listrik padam atau listrik tanpa kedip untuk Mandalika.

"Kami lapis dengan kesiapan genset 18 unit UPS mobile 21 unit, trafo 11 unit dan ATS 18 unit," sebutnya.

3. Turunkan emisi karbon 1,5 persen

Sesi diskusi bersama Vice President Komunikasi Korporat PLN Gregorius Adi Tirta pada Lombok Writers Festival 2022 (IDN Times/Herka Yanis)

Pada 2022, Indonesia menjadi Presidensi G20. Ini merupakan suatu kebanggaan bagi Indonesia menjadi Presidensi G20. Pemerintah Indonesia berkomitmen bersama negara-negara lainnya di dunia menurunkan emisi karbon atau gas rumah kaca secara global sebesar 1,5 persen.

Untuk mengejar target tersebut, semua pihak terkait harus bahu membahu termasuk PLN.

Salah satu langkah yang dilakukan PLN adalah mengganti pembangkit yang menggunakan bahan bakar fosil menuju target net zero emission tahun 2060.

"Energi-energi fosil yang sekarang masih kita gunakan. Lama kelamaan akan kita nihilkan. Dalam artian bisa menggunakan teknologi dan inovasi-inovasi yang mengurangi emisi yang dihasilkan dari aktivitas pembangkit. Dan juga meningkatkan pembangkit baru berbasis EBT," terangnya.

4. Kompor induksi dan kendaraan listrik

Keseruan Lombok Writers Festival yang diadakan oleh IDN Times pada Rabu (9/3/2022). (IDN Times/Herka Yanis)

Sekarang, listrik bukan hanya digunakan untuk penerangan rumah. Tetapi telah berkembang inovasi energi listrik untuk memasak atau kompor induksi. Dengan menggunakan kompor induksi, biaya lebih murah, aman, bersih dan tidak berasap.

Dari sisi transportasi terjadi perubahan besar untuk mengurangi emisi. Sehingga muncul kendaraan listrik baik mobil listrik dan motor listrik. Bahkan ada inovasi traktor listrik.

"Betapa inovasi memberikan kemudahan bagi semua. Jauh lebih murah energi itu. Kemudian tidak membuat emisi yang besar, praktis dan tidak mengotori bumi," kata Adi.

Untuk mendukung program ini, PLN telah membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai daerah di Indonesia. Adi menyebut lebih dari 140 SPKLU yang telah dibangun PLN.

"Hal inilah yang membuat ekosistem baru. Ketika orang punya kendaraan listrik, tidak lagi bingung cari di jalan. Dia cari di PLN Mobile, ada aplikasinya. Sudah ngelink dengan aplikasi charging yang bisa mengetahui di mana SPKLU terdekat," tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
SG Wibisono
3+
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us