Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Bima pada Sabtu 4 Mei 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Gempa tektonik magnitudo 4,9 mengguncang wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu (4/5/2024) pukul 12.02.53 WITA. Hasil analisa BMKG menunjukkan episenter gempa terletak pada koordinat 9,40° LS; 119,02° BT.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi menjelaskan gempa berlokasi di laut pada jarak 17 km barat Tambolaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada kedalaman 39 km. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.
1. Penyebab gempa bumi akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia
Ardhi mengungkapkan penyebab gempa bumi tersebut akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.
Berdasarkan analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
"Hingga hari Sabtu, 4 Mei 2024 pukul 12.16 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," terang Ardhi.
Baca Juga: Angka Pernikahan Anak di NTB Tinggi, Budaya Dijadikan Tameng
2. Tidak berpotensi tsunami
Berdasarkan laporan masyarakat, kata Ardhi, dampak gempa bumi berupa guncangan yang dirasakan di wilayah Bima II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, di mana benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
3. Masyarakat diimbau hindari bangunan yang retak
Ardhi mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Ia juga meminta masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," ujarnya mengingatkan.
Baca Juga: Dirut PT GNE Tersangka, Pj Gubernur NTB: Momentum Membenahi BUMD