Gaya Hidup dan Pola Makan Penyebab Tingginya Penyakit Jantung di NTB 

Penyakit tidak menular mendominasi di NTB

Mataram, IDN Times - Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkapkan penyebab tingginya kasus penyakit jantung di daerah ini. Di mana, sebanyak 150.000 warga NTB berpotensi kena penyakit jantung. Tingginya jumlah masyarakat yang berpotensi terkena penyakit jantung disebabkan perubahan gaya hidup dan pola makan.

"Ini memang karena gaya hidup kita, kemudian pola makan kita. Ini yang berubah dalam 10 tahun ini," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. Lalu Hamzi Fikri dikonfirmasi di Mataram, Rabu (21/12/2022).

1. Kasus penyakit tidak menular meningkat

Gaya Hidup dan Pola Makan Penyebab Tingginya Penyakit Jantung di NTB Kepala Dinkes NTB Lalu Hamzi Fikri (IDN Times/Muhammad Nasir)

Fikri menjelaskan ada pergeseran dari kasus penyakit menular yang sebelumnya mendominasi di NTB. Sepuluh tahun lalu, kasus penyakit menular mendominasi di provinsi NTB. Namun sekarang, mulai bergeser didominasi penyakit tidak menular, salah satunya penyakit jantung.

"Karena memang kita mengevaluasi 10 tahun terakhir terjadi pergeseran pola penyakit. Dominanasi penyakit tidak menular meningkat dibandingkan penyakit menular," terangnya.

Baca Juga: 150.000 Warga NTB Berpotensi Kena Penyakit Jantung 

2. Pengaruhi usia harapan hidup

Gaya Hidup dan Pola Makan Penyebab Tingginya Penyakit Jantung di NTB ilustrasi usia harapan hidup yang tinggi (pexels.com/Pixabay)

Mantan Direktur RSUD Provinsi NTB ini mengatakan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) harus digerakkan lagi. Terutama, bagaimana masyarakat tetap melakukan aktivitas fisik atau berolahraga dan benar-benar mengontrol makanan yang dikonsumsi.

Dengan meningkatnya kasus penyakit tidak menular, semua harus aware. Karena menurut Fikri, peningkatan penyakit tidak menular berkaitan dengan usia harapan hidup masyarakat.

"Jangan sampai kasus penyakit tidak menular meningkat. Kita skrining lewat posyandu keluarga. Setelah kita temukan kasus itu, bagaimana mengintervensinya, mengedukasi masyarakat lebih kuat lagi," ujarnya.

3. Penyakit jantung penyebab kematian tertinggi

Gaya Hidup dan Pola Makan Penyebab Tingginya Penyakit Jantung di NTB Direktur RSUD Provinsi NTB dr. Lalu Herman Mahaputra (IDN Times/NTB)

Sebelumnya, Direktur RSUD Provinsi NTB, dr. Lalu Herman Mahaputra menyebutkan NTB dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa, sebanyak 150.000 warga NTB berpotensi kena penyakit jantung. Dari jumlah tersebut sebanyak 50.000 orang berpotensi terkena penyakit jantung akut yang dapat menyebabkan kematian mendadak.

Penyakit kardiovaskuler seperti jantung, kanker, stroke, gagal ginjal tiap tahun terus meningkat dan menempati peringkat tertinggi penyebab kematian di Indonesia terutama pada usia-usia produktif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSUD Provinsi NTB, pasien penyakit jantung paling banyak didadapatakn pada laki-laki.

Dengan rentang umur 55-65 tahun sebesar 52,5 persen, faktor risiko terbanyak berupa hipertensi dan merokok. Berdasarkan data RSUD Provinsi NTB, kunjungan Poli Jantung sebanyak 10.000-15.000 pasien per tahun. Dari jumlah tersebut, pasien yang harus dirawat akibat masalah jantung mencapai 900 - 1.300 orang per tahun.

Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Realisasi Belanja Pemprov NTB Baru 63,16 Persen 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya