Gaji Menggiurkan, Ratusan Anak Muda NTB Bersaing Magang ke Jepang

Ada juga peserta dari Papua

Mataram, IDN Times - Sebanyak 156 anak muda asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan satu orang dari Papua bersaing dalam seleksi nasional II program pemagangan ke Jepang tahun 2024 di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, Senin (4/3/2024).

Kepala Disnakertrans Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi menjelaskan seleksi nasional pemagangan ke Jepang ini merupakan kerja sama Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) dan IM Japan yang diselenggarakan Disnakertrans NTB dan DPD Ikatan Pengusaha Keshusei Indonesia (Ikapeksi) NTB.

Animo anak muda NTB magang ke Jepang terus meningkat. Apalagi gaji atau uang saku yang diperoleh peserta yang lolos magang ke Jepang bisa mencapai Rp14 juta per bulan.

1. Seleksi magang ke Jepang sangat ketat

Gaji Menggiurkan, Ratusan Anak Muda NTB Bersaing Magang ke JepangIlustrasi peserta seleksi magang ke Jepang asal NTB. (dok. Istimewa)

Aryadi mengatakan seleksi nasional program pemagangan ke Jepang tahun 2024 akan berlangsung selama sepekan meliputi beberapa tahapan seleksi. Ia mengatakan peserta tidak hanya berasal dari wilayah NTB, tetapi juga ada 1 orang peserta yang berasal dari Papua.

Aryadi mengatakan bahwa proses seleksi magang ke Jepang sangat ketat karena mengutamakan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Hal ini, kata Aryadi, menunjukkan animo generasi muda yang ingin mencari pengalaman ke negeri Sakura setiap tahun terus meningkat. Aryadi merincikan sebanyak 157 peserta yang ikut seleksi nasional berasal dari Kota Mataram 11 orang.

Kemudian Kabupaten Lombok Barat 32 orang, Kabupaten Lombok Tengah 40 orang, Kabupaten Lombok Timur 52 orang, Kabupaten Lombok Utara 3 orang, Kabuapten Sumbawa 17 orang dan Jayapura Papua 1 orang.

Baca Juga: Warga NTB yang Datang Berobat ke RS Cukup Bawa KTP Saja

2. Tiga hal yang harus dipenuhi agar sukses magang ke Jepang

Gaji Menggiurkan, Ratusan Anak Muda NTB Bersaing Magang ke JepangKepala Disnakertrans Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Ia menyebutkan ada tiga hal yang harus dipenuhi agar sukses magang ke Jepang. Pertama, bisa berkomunikasi dengan teman kerja atau pihak lain. Kedua, membangun kemitraan dan jaringan yang baik. Ketiga, penting menguasai bahasa dan budaya Jepang.

"Jika tidak bisa berkomunikasi dengan benar, ketika ada masalah akan sulit dicarikan solusinya. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari bahasa dan budaya setempat," bebernya.

Ia menambahkan, mempelajari bahasa asing merupakan keharusan untuk bekerja di luar negeri. Namun harus tetap memegang teguh jati diri bangsa.

3. Setelah magang di Jepang akan mendapatkan modal usaha

Gaji Menggiurkan, Ratusan Anak Muda NTB Bersaing Magang ke JepangSeleksi peserta program magang ke Jepang pada 2023. (IDN Times/Muhammad Nasir))

Aryadi berpesan untuk menjadi orang sukses harus memiliki tekad yang kuat. Ia mengatakan peserta yang pernah magang ke Jepang asal NTB dikenal memiliki disiplin dan multitalenta.

Menurutnya, hal ini harus dipertahankan dan diharapkan ratusan peserta yang ikut seleksi nasional tahun ini lulus semuanya.

"Semua harus berjanji pada diri sendiri untuk selalu disiplin dalam mengikuti setiap tahapan seleksi hingga proses magang di Jepang nanti," pinta Aryadi.

Perwakilan IM Japan, Fujita Shinggdu mengatakan setelah lulus seleksi tahap ini peserta akan di tes kemampuan bahasa Jepang. Jika lulus tes bahasa Jepang, maka akan mengikuti pelatihan tahap I.

Kemudian mengikuti tes bahasa tahap kedua. Jika lulus tes bahasa tahap kedua, maka akan mengikuti pelatihan tahap II selama kurang lebih 2 bulan di Cevest Bekasi.

Fujita menjelaskan IM Japan memiliki 15 kantor cabang di Jepang, dari Hokaido sampai Okinawa. Mereka hanya menerima peserta pemagangan dari 5 negara, yaitu Indonesia, Thailand, Vietnam, Srilanka dan Bangladesh.

Fujita berpesan kepada peserta seleksi agar memiliki rencana hidup sejak dini. Dalam program magang Jepang, setelah peserta melaksanakan magang selama 3-5 tahun akan mendapatkan modal usaha dari pemerintah Jepang.

Baca Juga: Musim Pancaroba, NTB Catat 358 Kasus DBD pada Awal 2024 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya