Dampak El Nino, Harga Beras di NTB Semakin Mahal 

Stok beras di gudang Bulog sebanyak 38.000 ton

Mataram, IDN Times - Harga beras di pasar tradisional di Kota Mataram, NTB, mulai merangkak naik atau makin mahal. Para pedagang di beberapa pasar tradisional di Kota Mataram mengaku kenaikan harga beras mulai terjadi dalam beberapa minggu terakhir.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB Fathul Gani mengatakan naiknya harga beras merupakan dampak dari fenomena El Nino. "Sebagian wilayah Indonesia terdampak El Nino termasuk NTB, ada dampaknya. Salah satunya adalah harga beras mulai naik," kata Fathul di Mataram, Rabu (6/9/2023).

1. Pengiriman gabah NTB keluar daerah belum terkendali

Dampak El Nino, Harga Beras di NTB Semakin Mahal Asisten II Setda NTB Fathul Gani. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dari sisi produksi gabah, kata Fathul, sebenarnya NTB mengalami surplus. Berdasarkan angka kerangka sampel area yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), angka sementara produksi gabah kering giling di NTB sampai bulan Oktober diperkirakan sebanyak 1,32 juta ton atau setara beras 900.000 ton. Sedangkan kebutuhan beras di NTB kisarannya sekitar 600.000 ton.

Mantan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB ini mengatakan bahwa produksi beras di NTB surplus sekitar 300.000 ton. Namun yang menjadi persoalan di lapangan, petani langsung menjual gabah kepada pengepul. Gabah dari NTB kemudian dikirim keluar daerah seperti Pulau Jawa.

"Sementara dampaknya, pemain lokal kesulitan mendapatkan gabah di petani. Ini yang perlu melalui instansi terkait Dinas Ketahanan Pangan mencermati kondisi ini. Boleh saja gabah kita dibawa keluar daerah, tetapi penuhi dulu kebutuhan lokal, amankan kebutuhan lokal baru selebihnya diatur distribusinya keluar daerah," ujar Fathul.

Karena menurut Fathul, NTB tak mungkin menahan beras di dalam daerah. Sebagai daerah penyangga pangan nasional, NTB juga menyuplai kebutuhan beras untuk provinsi lainnya di Indonesia. Tetapi ia menekankan agar yang dikirim keluar daerah dalam bentuk beras bukan gabah. Sehingga ada nilai tambahnya di NTB.

Fathul menyebutkan harga beras jenis medium saat ini mencapai Rp10.900 per kg dari sebelumnya Rp9.000. Ada kenaikan harga dengan interval Rp500 sampai Rp700 per kg.

Baca Juga: Mendagri Sebut Provinsi Pulau Sumbawa Masuk Prioritas Jadi DOB

2. Harga beras diharapkan kembali stabil

Dampak El Nino, Harga Beras di NTB Semakin Mahal Pedagang beras di Pasar Kebon Roek Ampenan Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Salah seorang pedagang beras di Pasar Kebon Roek Ampenan Kota Mataram Masriah mengatakan harga beras jenis medium semula Rp8.600 per kg. Tetapi sekarang dijual seharga Rp10.900 per kg. Sedangkan beras jenis premium yang semula harganya Rp12.000 per kg, sekarang dijual seharga Rp14.000 per kg.

"Harapan kita supaya harganya lebih murah lagi. Kalau pembeli tetap ramai," katanya.

Pedagang beras lainnya di Pasar ACC Ampenan Kota Mataram Dewi Parni mengatakan beras jenis medium stoknya cukup sulit saat ini. Ia mengatakan beras yang beredar di pasar kebanyakan jenis premium.

"Beras yang murah yang sulit. Beras yang mahal saja yang banyak beredarmakanya kebingungan masyarakat," tuturnya.

Dewi mengatakan dirinya biasanya mengambil beras dari pengepul untuk dijual di pasar. Sebelumnya, ia membeli dengan harga Rp275.000 per karung ukuran 25 kg. Namun sekarang harganya sudah naik menjadi Rp310.000 per karung..

"Yang dicari masyarakat beras Bulog (beras medium). Sudah satu minggu ini naik harganya. Naiknya gak pelan-pelan, dia lompat. Kita berharap Bulog turun ke pasar supaya menetralkan harga," harapnya.

3. Stok beras di gudang Bulog NTB sebanyak 38.000 ton

Dampak El Nino, Harga Beras di NTB Semakin Mahal Ilustrasi beras Bulog. (dok. Bulog)

Pimpinan Wilayah Perum Bulog David Susanto menyebutkan jumlah stok beras di NTB saat ini sebanyak 38.000 ton. Menurutnya, stok tersebut mampu untuk mencukupi kebutuhan sampai tibanya musim panen mendatang.

"Kita tetap melakukan pemantauan harga beras dan stok di pasar Kebon Roek. Kondisi beras sebenarnya masih cukup. Artinya stok di pasar cukup. Tidak ada kios atau toko di pasar yang tidak jualan beras," katanya.

Ia menyebut kenaikan harga beras medium di NTB masih belum melebihi harga eceran tertinggi (HET). Dimana, HET beras medium ditetapkan sebesar Rp10.900 per kg. Ia mengatakan di Pasar Kebon Roek, Bulog mendrop beras sebanyak 1 ton setiap pedagang. Secara keseluruhan di NTB, beras yang didrop sekitar 80 - 100 ton setiap hari.

Baca Juga: Kuliner Ayam Taliwang dan Sate Rembiga Diburu di Strand Mall Malaysia

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya