Cuaca Ekstrem Berpotensi Landa NTB Akibat Gelombang Rossby dan Kelvin

Potensi cuaca ekstrem pada 8 - 11 Maret 2024

Mataram, IDN Times - BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok menyatakan cuaca ekstrem melanda Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 8 - 11 Maret 2024.

BMKG memonitor perkembangan kondisi cuaca saat ini menunjukkan signifikansi dinamika atmosfer yang berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia.

"Kondisi atmosfer menunjukkan aktifnya beberapa fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang cukup intensif dalam beberapa waktu ke depan diantaranya aktifnya gelombang atmosfer Rossby dan Kelvin serta aktifnya MJO di wilayah Indonesia," kata Kepala Stasiun Meteorologi ZAM Lombok Satria Topan Primadi, Jumat (8/3/2024).

1. 10 kabupaten/kota berpotensi dilanda cuaca ekstrem

Cuaca Ekstrem Berpotensi Landa NTB Akibat Gelombang Rossby dan KelvinPohon tumbang di depan SMAN 1 Terara Lombok Timur akibat cuaca ekstrem, Minggu (11/2/2024). (dok. BPBD NTB)

Satria menjelaskan saat ini, terpantau sirkulasi siklonik di Samudera Hindia sebelah barat Australia bagian utara yang membentuk daerah pertemuan angin (konvergensi) di wilayah NTB. Hal tersebut dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan potensi pertumbuhan awan-awan hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk NTB dalam beberapa hari ke depan.

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi cuaca ekstrem yaitu curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada 10 kabupaten/kota di NTB untuk periode 8 - 11 Maret 2024.

Yakni Kabupaten Lombok Utara, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Dompu pada pagi hingga dini hari.

Baca Juga: Tarik Turis Muslim, NTB Datangkan Imam Salat Tarawih dari Timur Tengah

2. Gelombang tinggi hingga 6 meter di perairan selatan NTB

Cuaca Ekstrem Berpotensi Landa NTB Akibat Gelombang Rossby dan Kelvinilustrasi ombak (IDN Times/Mardya)

Satria menyebutkan adanya potensi gelombang tinggi di wilayah perairan NTB pada 8 - 9 Maret 2024. Kategori tinggi gelombang sedang 1.25 – 2.5 meter di Selat Lombok bagian Utara dan Selatan, Selat Alas bagian utara dan selatan, Perairan Utara Sumbawa, Selat Sape bagian Selatan dan Samudera Hindia Selatan NTB.

Kemudian potensi gelombang tinggi di wilayah perairan NTB pada 10 - 11 Maret 2024, sebagai berikut:

  • Kategori tinggi gelombang sedang 1.25 – 2.5 meter di Selat Lombok bagian Utara, Selat Alas bagian utara, Perairan Utara Sumbawa, serta Selat Sape bagian Utara dan Selatan
  • Kategori tinggi gelombang tinggi 2.5 – 4.0 meter di Selat Lombok bagian Selatan dan Selat Alas bagian selatan
  • Kategori tinggi gelombang sangat tinggi 4.0 – 6.0 meter di Samudera Hindia Selatan NTB.

3. BMKG keluarkan lima rekomendasi

Cuaca Ekstrem Berpotensi Landa NTB Akibat Gelombang Rossby dan KelvinFoto mobil pemadam saat bersihkan material tanah di jalan bawaan banjir di Desa Karumbu Kecamatan Langgudu (Dok/Istimewa)

Atas kondisi tersebut, BMKG Stasiun Meteorologi ZAM Lombok mengeluarkan lima rekomendasi kepada pihak-pihak terkait, antara lain:

  1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
  2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
  3. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
  4. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan atau pengurangan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi.
  5. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.

Baca Juga: Dikira Perempuan Ternyata Laki-laki, Pekerja Kafe Dibunuh di Indekos

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya