Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cuaca di Lombok Terasa Gerah Meski Musim Hujan, Ini Penjelasan BMKG

ilustrasi tubuh berkeringat akibat cuaca panas (freepik.com/freepik)

Mataram, IDN Times - Sejak Desember 2023, sejumlah wilayah di Pulau Lombok telah memasuki musim hujan. Meski telah memasuki musim hujan, cuaca di Lombok terasa gerah. BMKG Stasiun Klimatologi NTB menjelaskan soal fenomena cuaca di Lombok yang terasa gerah meski turun hujan.

"Musim hujan kenapa cuaca gerah? Itu secara teknis karena pelepasan panas dari awan. Karena awan berubah dari fase gas ke fase cair. Jadi kondensasi itu dia melepaskan panas," terang Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB, Cakra Mahasurya Atmojo Pamungkas dikonfirmasi di Mataram, Senin (8/1/2024).

1. BMKG sebut kondisi yang normal

Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB, Cakra Mahasurya Atmojo Pamungkas. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Cakra menjelaskan ketika awan berubah dari fase gas ke fase cair, melepaskan panas. Sehingga panas yang dilepaskan itulah yang menyebabkan cuaca terasa gerah. Selain itu, cuaca yang gerah karena adanya tutupan awan.

"Jadi, cuaca tidak sedingin ketika musim kemarau. Panas terperangkap di antara permukaan bumi dan awan. Kondisi ini normal terjadi," jelas Cakra.

2. Rata-rata suhu di siang hari mencapai 35 derajat celcius

Warga di Mataram tetap menyalakan kipas angin meski sedang turun hujan karena cuaca yang gerah. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Cakra menambahkan cuaca yang gerah pada musim hujan di Lombok juga akibat pengaruh gerak semu matahari. Secara global, lanjut Cakra, suhu di seluruh dunia sedang meningkat pada 2023 lalu.

"Kalau rekor suhu di dunia bukan hanya Indonesia, tahun 2023 adalah tahun terpanas. Rata-rata suhu di NTB, kalau malam 23 derajat tapi kalau siang sampai 35 derajat pada kondisi suhu ruangan," tandasnya.

3. Baru 48 persen wilayah NTB diguyur hujan

Ilustrasi hujan lebat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Cakra menyebutkan saat ini baru 48 persen wilayah NTB yang diguyur hujan. Musim hujan di NTB masih belum merata. Diperkirakan, curah hujan akan meningkat pada Januari - Februari mendatang.

Pada Desember 2023 lalu, curah hujan di NTB berkurang akibat pengaruh tekanan rendah di Laut Cina Selatan. Kemudian menguatnya Monsun Australia.  Akibatnya, wilayah NTB dimasuki udara kering dari Australia.

"Akibatnya kita mengalami pengurangan curah hujan," tandas Cakra.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
Muhammad Nasir
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us